Hari Sabtu. Hari dimana kegiatan belajar mengajar diliburkan setiap minggunya. Ini kesempatan yang berharga untuk melepaskan diri dari kepenatan di sekolah dan merelaksasi pikiran sebelum kembali ke hari paling dibenci. Hari Senin, of course.
Disebuah Restoran Cepat Saji, enam sekawan tengah nongkrong di meja paling pojok sambil menikmati Makanan dan Minuman yang sudah dipesan. Oh, kelupaan. Jangan lupakan sosok Christian yang dengan 'rela' mau direpotkan untuk menemani Steve kemanapun dia pergi. Ingatkan dia kalau dia masih sayang sekolah jika tidak mau disuruh keluar dari Goodkind Residence hanya tidak menepati janji kepada Nyonya Alicia.
Para gadis berbincang soal Fashion Trend yang lagi booming saat ini. Para lelaki? Ya apalagi yang mereka bahas selain tentang Game dan beberapa hal lainnya. Satu hal yang ajaib kalau Steve yang bisa dibilang si Brilian dari SD dan selalu langganan peringkat pertama di setiap semester bisa mengetahui seluk-beluk Game.
Tak lama kemudian.....
BRUK
Sebuah mobil tiba-tiba menabrak pagar pembatas Restoran, membuat mobil tersebut hancur dibagian kap mesin. Mereka yang sedari tadi bercerita soal random stuff, langsung beranjak dari tempat duduk dan bergegas menuju mobil tersebut. Para lelaki dan beberapa petugas yang berada disekitar restoran menolong semua orang yang ada didalam mobil.
Semua orang terkejut dalam diam. Didalam mobil tersebut tidak ada satu jiwa pun tersisa. Semua penumpangnya sudah tewas, dengan luka tusukan dibagian dada (Kecuali pengemudi). Satu persatu mereka evakuasi, dimulai dari si pengemudi karena posisi badannya yang sudah terjulur keluar jendela
Para gadis hanya bisa menangis dan syok, karena baru kali ini kecelakaan benar-benar terjadi didepan mata mereka. Para petugas meletakkan para korban tewas dijalan, sambil membentangkan Police Line.
Dan masalah selanjutnya terjadi.
Christian menemukan dua barang seperti sebuah Buku dan sebuah Kotak dibagian kursi penumpang belakang, agak tersembunyi dibawah jok. "Hey, guys! I think I found something. Maybe a Book and kind of Box or something like that!", katanya. Semuanya menjenguk kedalam mobil. Steve duluan masuk melihat. Yang terjadi selanjutnya cukup mengejutkan. Tidak sengaja Steve memegang kotak itu, dan tiba-tiba pandangannya seakan-akan mengabur. Semua orang yang ada disekitarnya menghilang. Steve sekarang ada didepan rumah Mewah yang ada dikompleks perumahannya, dan mimpi yang selalu dia alami terjadi didepan matanya. Si Pria berusaha kabur dengan 'benda berharga' yang dipesankan Korban, sebelum korban itu tewas karena kehabisan darah. Pelaku pembunuhan tersebut nampak didepan pagar, menatap dengan pandangan membunuh, yang membuat Steve lari ketakutan.
Si Pelaku menyusul Steve sambil menghunus pedang, hendak menusuk dia dari belakang. Si Pria pembawa benda keramat itu lari dan mendapatkan Steve, dan ia berkata : "Lari secepat mungkin, jangan pernah menengok kebelakang. Tolong, bawa Benda ini!" dengan bergetar. "Aku mau menolongmu!" Steve masih berlama-lama hendak membawa Si Pria kabur. "Tidak, Pergilah!" serunya memaksa.
Steve terpaksa meninggalkan Si Pria. Sayup terdengar dari kejauhan : You must help Us to finish the Evil! Sebelum Si Pria ditebas oleh Pelaku dengan pedang itu.
****
Semua orang kebingungan melihat sosok remaja pria yang tergeletak di tanah, tak sadarkan diri. Teman-temannya juga Christian memegangi dia, takut jangan-jangan denyut nadinya berhenti. Debby mengambil secangkir air, dan memercikkan air itu ke kepala Steve, beberapa kali.
Steve bangun dan menarik nafas panjang, membuat semuanya lega.
"Dude! You almost make me to be killed by your Mom. What's happening to you?", tanya Christian. Steve masih mencoba mendapatkan kesadarannya. Dilihatnya para korban. Dia bisa melihat Jiwa mereka yang menangis menatap dirinya. Mereka berbicara kepadanya : Tolonglah kami Nak! Kami memang sudah beda alam tapi Kau satu-satunya harapan kami menuntaskan misi ini. Steve tidak takut atau apa, tapi dia bingung. Misi? "Misi seperti apa?" tanyanya. Semua orang terhenyak. "Steve, Who are you talking to?" tanya Gabriel. "Iya Steve. Siapa itu? Tidak ada siapa-siapa disana!" kata Debby.
Sekali lagi Steve bertanya. Para arwah masih menangis. "Misi apa? Apa yang kalian bawa itu didalam mobil?" tanyanya. Suaranya parau. Kau harus membawa Kotak itu ke The Beyond. Kami dalam perjalanan menuju kesana tatkala seseorang menembaki kami, kata para arwah. "Aku tak melihat orang lain ketika kau kecelakaan tadi. Apa yang sebenarnya terjadi?"
Seseorang yang kami maksud bukanlah berwujud manusia, Nak!, kata Arwah yang satu. Steve merinding. Seseorang itu tiba-tiba masuk kedalam mobil setelah kami melewati kabut diujung jalan. Yang kami lihat itu Hanya Kepala Manusia, dia mengincar sesuatu yang kami hendak bawa. Tolonglah Nak, berjanjilah kau akan membawa Kotak itu, pinta para Arwah.
Entah kenapa Steve jadi lebih merinding. Sosok itu? Kenapa dia mengincar Kotak tersebut? Kejadian hari Kamis itu, apakah dari awal memang berhubungan dengan dirinya?
Jika kau menolong kami membawa Kotak itu, kau akan bertemu Ayahmu juga nantinya. Kami kenal Ayahmu!, seru mereka sebelum mereka melayang ke atas, ke Langit.
Tak lama, setelah Zoe menampar kecil pipi Steve, membuatnya tersadar. "Siapa yang kau ajak berbicara?" "Aku berbicara dengan mereka!" ujarnya sambil menunjuk Korban Kecelakaan yang sudah tidak bernyawa lagi. "What do you mean 'talking with them' Steve?" tanya Zoe memastikan. "I don't know, Zoe. But mereka tadi menangis memohon bantuanku. Tadi mereka benar-benar ada disitu, sebelum mereka melayang ke Langit!", jelasnya. Semua orang gemetar. Zack langsung duduk didepan Steve. "Don't tell me that...... Y-y-you..... are.... s-s-s-some sort of Psychic, aren't you?"
"Maybe I am!" katanya tidak yakin. Semuanya hening diantara Angin yang berhembus kencang, dan awan-awan tiba-tiba menggelap, menandakan sebentar lagi akan hujan.
****
(To Be Continued)

KAMU SEDANG MEMBACA
THE BEYOND
HororI Never Told that I Have this Abbilities. When I dig deeper, I Found that I Never Escape. Only by Faith and Grace can Save Me. --- Steve tidak pernah tau kalau dia diberi Anugerah yang Istimewa. Dia bisa melihat Hal-hal yang "Lain" yang orang banyak...