THREE

239 34 37
                                    

Waktu semakin berlalu, namun kehidupan Jaehwan terasa semakin memburuk. Seminggu setelah mengetahui perihal kehamilan nya, Jaehwan menemui keluarga Hwang untuk memberi tahu jika mereka akan segera memiliki cucu, tapi tuan Hwang malah tidak percaya. Ia menuduh anak itu adalah hasil perbuatan Jaehwan dan laki-laki lain, karena Minhyun tidak mungkin bisa memberikan bayi. Hati Jaehwan sakit mendengar tuduhan itu, Jaehwan berkata akan melakukan tes DNA untuk membuktikan perkataan nya, tapi tuan Hwang tidak peduli. Ia sudah tidak ingin mengingat apapun tentang Minhyun lagi.

Jaehwan beruntung karena keluarga nya tidak menuduh nya macam-macam. Sejak kehamilan nya semakin membesar, Jaehwan memutuskan untuk resign dan hanya bekerja sebagai freelancer dirumah, karena ia ingin mengurus buah hatinya sendiri. Beberapa bulan yang lalu, Nyonya Hwang datang menemui Jaehwan, wanita paruh baya itu berkata jika beliau ingin menemui cucunya. Ia meminta maaf atas sifat memalukan suami nya, dan berjanji akan mencoba untuk membujuk laki-laki itu sekaligus membantu Jaehwan mencari keberadaan Minhyun.

"Maaa..."

Suara rengekan kecil membuyarkan lamunan Jaehwan. Ia tersenyum menatap sang putra yang sudah duduk diatas kasur sambil mengucek-ucek kedua matanya. Bayi berusia sepuluh bulan itu tampak sangat menggemaskan. Matanya mengingatkan Jaehwan pada sosok Minhyun. Ya, wajah putra nya sangat mirip dengan wajah Minhyun.

Hwang Hyunjin adalah nama bayi laki-laki menggemaskan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hwang Hyunjin adalah nama bayi laki-laki menggemaskan itu. Awalnya Jaehwan ingin memberi nya marga Kim, tapi ibunya bilang jika Jaehwan dan Minhyun belum resmi bercerai, oleh karena itu marga anak nya harus tetap mengikuti marga Minhyun.

"Hyuniie sudah bangun, sini mama gendong"

Hyunjin langsung merangkak mendekat ke Jaehwan yang duduk dipinggir ranjang, bayi itu mengerucutkan bibir saat Jaehwan mengacak-anak rambut nya yang memang sudah berantakan. Jaehwan terdiam, wajah cemberut Hyunjin sangat mirip dengan Minhyun.

"Jae, kemarikan, itu milik ku, kamu kan tadi sudah makan dua potong" Minhyun merengek saat Jaehwan mengambil dua buah cupcake dengan toping strawberry dari piring nya.

"Tapi aku masih ingin kak, kakak mengalah ya"

"Untuk urusan cupcake aku tidak akan mengalah, kemarikan Jae"

"Tidak mau!"

Minhyun cemberut karena Jaehwan malah memakan cupcake itu di hadapan nya. Bukan nya tidak ingin mengalah, tapi cupcake itu sangat enak, dan Minhyun masih menginginkan nya.

Jaehwan tertawa kencang saat melihat wajah cemberut Minhyun. Wajah itu sangat tidak cocok dengan badan Minhyun yang tinggi dan kekar. Maka dengan jahil, Jaehwan mengoleskan krim keju ke hidung Minhyun hingga membuat laki-laki itu semakin merengek.

"Hwaniie, hidung ku kotor kan"

"HAHAHAHA"


Jaehwan mengusap air matanya yang tiba-tiba turun. Ia bodoh. Sangat bodoh. Hanya karena memikirkan pandangan orang lain, dan sifat egois nya, ia menyianyikan orang yang sangat mencintai nya dengan tulus, melupakan semua kenangan indah yang sudah mereka lalui bersama. Ia bahkan membohongi hati nya sendiri dengan mengatakan bahwa selama ini ia menerima Minhyun hanya untuk membuat teman-teman nya iri. Jaehwan baru menyadari jika ia sangat mencintai Minhyun, ia membutuhkan laki-laki itu.

Love You Still [MINHWAN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang