Five

113 9 0
                                    

"Nama panjang gue Abyzar Sarfraz Faizan. Inget?"

Setelah Izar menyebut nama panjangnya Naya langsung menyelam ke kejadian lima tahun lalu tepatnya saat dia baru masuk sekolah menengah atas.

Seorang gadis kecil berumur 12 tahun keluar melewati pagar kecil belakang sekolahnya yang biasa di pakai petugas kebersihan untuk pergi membuang sampah.

Dengan mengendap-ngendap Naya kecil akhirnya bisa keluar dengan selamat.

"Ternyata nggak sesusah yang aku kira." Naya memasang senyum leganya.

Naya kecil kemudian berjalan ke arah samping sekolahnya yang terdapat banyak toko-toko kecil. Dia tahu daerah tersebut karena saat akan ke sekolah dia melewati jalan itu.

Rambut coklat lurus yang diikat menjadi satu milik Naya kecil yang berayun seirama dengan langkah kakinya yang sesekali melompat riang.

Seperti burung yang keluar dari sangkarnya, sepanjang jalan Naya terus bersenandung sambil melemparkan senyum kepada orang-orang yang dilewatinya. Tidak ada rasa takut di dirinya jikalau ada yang berniat jahat kepadanya.

Ketika melihat bocah lelaki yang terlihat sebaya dengannya sedang mengendarai sepeda, dia segera merentangkan tangannya sambil berteriak kencang.

"STOOOP!"

Bocah lelaki yang mengendarai sepeda tersebut lantas menghentikan gerakan kakinya yang mengayuh sepeda.

Dengan kening yang bergelombang tanda kebingungan bocah itu bertanya dengan nada membentak, "Ngapain kamu berdiri disitu? Untung nggak ketabrak."

Mendapat pertanyaan dengan nada bentak dari bocah lelaki tersebut tak membuat Naya kecil takut, malah dia menunjukkan cengiran lebarnya.

Bocah lelaki tersebut bergidik melihat gadis kecil di depannya yang terlihat seperti orang gila yang baru saja di bebaskan dari rumah sakit jiwa.

"Ditanya malah nyengir! Kamu nggak sekolah? Ooh, aku tau! Kamu bolos, yah?" Tuduh bocah tersebut setelah meminggirkan sepedanya.

Mendapat tuduhan yang memang benar adanya, membuat Naya yang merupakan pelaku disini kebingungan tak tau harus berkata apa. Sebab ini baru pertama kalinya dia melakukan hal yang sama sekali tidak baik tersebut.

"Eh, nggak! Kamu juga ngapain disini? Nggak sekolah?" Naya mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Sekolah aku udah pulang, tuh!" ucap bocah lelaki tersebut sambil mengangkat bahu dengan sombongnya.

Naya kecil yang manis hanya ber-oh ria sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
Sementara bocah lelaki tersebut berniat mengambil sepedanya lalu meninggalkan gadis polos yang berdiri di depannya.

Menyadari pergerakan bocah tersebut, Naya menahan lengan bocah tersebut lalu berkata, "Kamu mau kemana? Aku kan belum tau nama kamu. Nama kamu siapa?"

"Nama aku Abyzar Sarfraz Faizan. Keren kan? Kalo nama kamu?" jawab bocah lelaki yang ternyata biasa dipanggil Izar tersebut.

"Biasa aja tuh. Nama aku Nayalarishka Anastasya Anderson, kerenan nama aku kan, Aby?"

Izar memutar bola matanya namun saat Naya menyebut dirinya dengan 'Aby' dia tampak marah, "Jangan panggil aku Aby!"

"Kenapa? Cocok kok sama kamu."

"Terserah. Aku mau pergi mending kamu minggir, aku mau lewat."

"Kamu mau kemana? Aku ikut. Boleh yah, Aby," ucap Naya sambil memasang puppy eyes andalannya yang biasa ampuh untuk meminta sesuatu pada papanya.

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang