Chapter 14

182 10 0
                                    

Hanbin dan Jiwon sampai di rumah. Mereka terkejuy dengan Tuan Kim, Ayah sekaligus mertua Hanbin.

“Uh Ayah, sejaka kapan ayah disini?” tanya Jiwon

“Baru saja sampai” jawab Tuan Kim

“Ayah, kenapa tidak bilang ingin berkunjung kesini. Beruntung kami pulang dan datang tepat waktu. Kalau hari ini kami tidak pulang, Kasihan, Ayah akan sia-sia kerumah kami. Ayo masuk” Hanbin sambil membawakan koper mertuanya.

Sampai di dalam, Hanbin mengantar Tuan Kim ke kamar yang akan ditempatinya.
“Ayah, ini kamar Ayah. Kalau ayah membutuhkan sesuatu, panggil aku atau Jiwon ya” Hanbon keluar. Tuan Kim duduk sejenak di tempat tidurnya kemudian merebahkan tubuhnya.

-@@@-
Hanbin melihat Jiwon di dapur dan menghampirinya. Wajahnya terlihat bingung saat melihatvlemari pendingin.
“Kau kenapa sayang? Hmm” Hanbin sambil memeluk Jiwon dari belakang

“Bahan makanan kita habis, Aku ingin menyiapkan makanan kesukaan Ayah”

“Hmmm kalau begitu, Oppa saja yang belanja. Kau tinggal catat apa saja yang dibutuhkan. Ok!? Tapi, Oppa ganti pakaian dulu ya” Hanbin bergegas ke kamar untuk mengganti pakaian

Jiwon mencatat semua bahan makanan dan makanan cemilan yang dibutuhkan. Hanbin selesai ganti pakaian dan menghampiri istrinya.
“Oppa, benar tidak apa-apa kalau, oppa yang belanja? Kita kan baru sampai, Oppa pasti lelah”

Hanbin tersenyum “Tidak ada kata lelah untuk istriku tercinta. Lagian, ada Ayah datang jadi kita harus membuatkan makanan yang enak untuknya. Mana daftar belanjanya* Hanbin mengambil daftar belanjanya* Oppa pergi dulu ya Mmmuaah” Hanbin mencium pipj Jiwon kemudian pergi ke supermarket dengan mengendarai mobilnya.

“Suamimu mau pergi kemana?” tanya Ayah yang sedang menuruni tangga

“Ayah, Oppa pergi belanja.. Bahan makanan dirumah habis. Oia aku buatkan teh hangat ya” Jiwon bergegas membuat teh untuk Ayahny. Setelah itu mengantarkan tehnya ke ruang tengah.

Jiwon duduk bersama ayahnya untuk berbincang melepas kerinduan.
“Bagaimana pekerjaan Ayah? Lancarkah??”

Tuan Kim meneguk tehnya dengan nikmat “Iya lancar. Tapi... Ayah sedang mencari pengganti untuk memegang perusahaan. Kau lihatkan Ayah sudah semakin bertambah usia dan banyak sekali ganggu kesehatan. Oia, bagaimana kalau suamimu yang menggantikan Ayah sebagai direktur perusahaan?”

“Ayah, Hanbin Oppakan seorang jendral militer. Bagaimana bisa menjadi direktur”

“HAHAHAHAHAHA, Ayah lupa kalau menantuku seorang petugas militer. Kalau begitu kau saja”

“Ayah...” ucapan Jiwon terhenti saat ponselnya bergetar. Dilihatnya “My Husband”

📱 “Hallo” Jiwon
📱 “Chagia, Oppa lupa membawa dompet. Bisakah antarkan dompetnya ke Supermarket Namdong?”
📱 “Aigoo, Baiklah aku akan segera kesana”
📱 “Oppa tunggu di dekat kasir ya” BIP!

“Aigoo, bagaimana bisa Oppa meninggalkan dompetnya” gerutu Jiwon

“Kenapa?” tanya Ayah

“Oppa lupa membawa dompetnya. Ayah, aku tinggal dulu ya” Jiwon segera bergegas mengambil dompernya lalu pergi dengan taxi.

-Suermatket-
Hanbin berdiri sambil memegangi troli belanjaannya, matanya menelusuri sekelilingnya. Sesekali orang-orang menyelipnya di kasir untuk membayar. Setelah menunggu cukup lama, Jiwon datang dengan terburu-buru.
“Chagia, gomawo kau datang, berikan dompernya”

Hanbin mengantri dan membayar semua belanjaannya. Jiwon menunggu tak jauh darinya. Selesai itu merekapun segera pulang tapi Jiwon minta untuk mampir ke suatu tempat untuk membeli sesuatu.

I'M SORRY, MY WIFE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang