tujuh

634 76 0
                                    

satu minggu berlalu dan masih no sign of donghyuck.

mungkin hari ini tidak.

mark seperti biasa masuk kesekolah dan di hallway depan terlihat dreamies yang tersenyum dan gembira. Terlihat ditengah kerumunan terdapat seorang laki-laki yang tengah dipeluk oleh jaemin

donghyuck.

mark melewati gerombolan itu, berusaha untuk terlihat tidak peduli namun donghyuck melihatnya. sayangnya donghyuck juga tak berani mengatakan apapun

satu hal yang mark tahu yaitu bahwa donghyuck terlihat lebih sehat dan ceria.



🚧



"hey hyuck" ucap jaemin disebelah donghyuck, menyikut donghyuck dengan sikunya

"hm?" sahut donghyuck yang membaca buku novelnya dengan tenang

"mendingan sekali kau, pertama, tidak bertengkar dengan mark, kedua, membawa novel, kau tidak biasanya membaca. kau kenapa?" cerocos jaemin  dengan muka bertanya

sementara yang ditanya hanya bisa menghendikan bahunya

"tidak mood" jawabnya singkat

jaemin hanya bisa menerima jawaban itu.

tak lama kemudian bel istirahat berbunyi, seperti biasa para murid berhamburan keluar kelas mereka masing-masing

"hyuck,ayo. kau masih harus menjaga pola makanmu" ucap jeno kepada hyuck yang masih setia membaca novelnya

donghyuck memberi senyuman
"hmm, ya, beri aku lima menit. aku akan menyusul" ucapnya

"baiklah tapi jangan lama-lama oke?" ucap jeno lagi lalu pergi bersama yang lain

setelah jeno pergi donghyuck menghela nafasnya dan menutup novelnya dalam satu hentakan. ia berdiri dari kursinya yang menimbulkan bunyi gesekan dengan lantai, tidak ada murid di kelas selain dia.

donghyuck berjalan pelan menuju kantin, saat berjalan di koridor ia menemukan seorang  yang baru saja keluar dari kelas didepannya. sepertinya orang itu belum sadar akan keberadaan donghyuck

"mark tunggu." ucap donghyuck

yang dibilang mark berdiam di tempatnya. ia lalu memutar badannya ke muka donghyuck

"kau.." mulai donghyuck, matanya menatap manik milik mark yang mengekspresikan datar
"kau menjengukku bukan?" tiga kata keluar dari mulut indah donghyuck

mark hanya terdiam dan memberi senyuman singkat, setengah miring setengah asli, tidak artifisial, genuin.
senyuman itu berlangsung selama satu detik sebelum ia membalikan badan dan berjalan pergi

donghyuck terdiam sebentar sebelum berlari untuk menyamakan posisi mereka

"k-kenapa" ucapnya terburu

"karena.." ucapnya, tidak dilanjutkan, seperti kehilangan jejak

"karena.." kali ini donghyuck memberanikan diri memegang pergelangan tangan mark, memberhentikan pergerakannya. ditatapnya lelaki itu dengan tampang serius dan memohon

mark menatap donghyuck pula

"karena.. hatiku berkata untuk melakukannya" ucap mark pelan, tangannya membebaskan dirinya dari pegangan donghyuck

"lalu.. peristiwa kakak kelas itu.." tanya donghyuck lagi

"hatiku berkata untuk melindungimu" ucap mark untuk yang terahkir kali sebelum ahkirnya berjalan menjauh

donghyuck terdiam

apa. . . maksud semua ini


🚧


waktu menunjukan pukul satu siang yang artinya, pulang sekolah

"donghyuck, ayo pulang"

donghyuck mengangguk, menuruti kata sepupunya. lelaki berambut cokelat itu mengemasi tasnya dan keluar

di lapangan depan dapat ia lihat mark, bermain basket sendiri, mungkin ia menunggu lucas (?)

"jeno, kau masuk mobil duluan. aku akan kembali" ucap donghyuck yang disambut anggukan oleh jeno

ia lalu berjalan kearah lapangan dan berdiri disamping lapangan

"ada apa denganmu?" tanya donghyuck melihat kearah mark

mark dengan cepat menoleh dan mendapati donghyuck melihat kearahnya

"apa pedulimu?" ucapnya sambil melanjutkan men-dribble bola basketnya

"hatiku yang membawaku kesini." ucap donghyuck tanpa melepas pandangannya

mark melempar bola-nya dan memasuki ring sebelum menatap lagi kearah donghyuck

"sebaiknya aku pergi, jeno menungguku" ucap donghyuck dengan senyuman tipis lalu pergi ke mobilnya



i hate that boy | markhyuck ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang