3 jam 45 menit 20 detik

111 23 3
                                    

Bagas berdecih begitu Reynand menjelaskan bahwa Gara tidak bisa datang hari ini dan meminta mengubah schedule lagi.

"BANCI BANGET KETUA LO PERASAAN MINTA RESCHEDULE TERUS, KALO NGGA BERANI LAWAN GUE NGAKU KALAH AJA GAMPANG, IYA NGGA?" kata Bagas mengompori temannya.

Theo bergerak maju selangkah namun urung sebab Leo yang menahannya.

"Gas, bukan soal ngga berani, namanya ada urusan keluarga, lo bisa lah ngertiin." kata Leo.

"Anjing, alesan lo kebanyakan, udah mending ngaku kalah aja, serahin satu orang buat jadi—"

"Mending lo ngga usah banyak omong gas, takutnya lo malu soalnya abis ini lo kalah." ucap Gara tiba-tiba muncul dibelakang mereka.

"Gara lo-?" lirih Theo menggantung.

"Hai, Bagaskara Prasetyo!" sapa Gara.

"Gar, acara lo udah beres?" tanya Fino.

"Halah paling acara dibuat-buat doang, alesan lo ga mutu banget anjir!"

"Eh anjing mending lo diem aja deh, mulut lo bau dosa!" shut Fino.

"Udah ah gausah diladenin, lo mau debat atau balap?"

"Tapi gar-"

Gara mengulaskan senyumnya berusaha meyakinkan teman nya.

"Mending lo sekarang lawan gue deh, gue ngga punya banyak waktu buat ngeladenin orang kaya lo." kata Gara pada Bagas.

"Gausah sok lo anjing!" cicit Bagas.

Gara mengulaskan sebuah smirk kearah Bagas yang berjalan menjauh menuju team nya.

"Lo yakin gar?" tanya Theo yang diangguki Gara kemudian lelaki itu pamit untuk bersiap menuju arena balap.

***

"BANGSAT!" umpat Bagas begitu sampai pada garis finish setelah Gara.

Fino berdecih, "Mamam tah, loba teing bacot sia goblok!" sindirnya pada Bagas.

"Bae weh no, era sorangan." kata Farel menyahuti.

"Mantep euy, jagoan aing gapernah ngecewain!" ucap Agung sembari memeluk Gara dari samping.

"Amer moal yeuh amer?" tanya Fino.

"Insap no, lo tadi dicari Malaikat Izrail." kata Leo.

"Ih Leo mulutnya." kata Fino membuat yang lainnya terkekeh menanggapi.

Sementara yang lain terkekeh Theo menarik lengan Gara menjauhi mereka.

"Gar, lo gila, lo itu lagi—"

"Yo, bisa ngga lo ngga usah berlebihan gini? gue gapapa yo, lo liat sendiri buktinya, gue sehat-sehat aja kan?"

"Ya tapi gar—"

"Udah ya yo, gue ngasih tau lo tentang penyakit gue bukan untuk dikasihani gini, ini salah satu alesan gue ngga ngasih tau yang lain karena gue ngga mau nyusahin mereka yo,"

"Gar, lo ngga nyusahin berapa kali gue bilang, gue ngelakuin ini karena gue udah anggep lo seperti adik gue sendiri."

"Gue tau yo, tapi kalo lo terus-terusan overprotektif gini sama gue yang lain bisa tau yo soal—"

DOUBLE STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang