Chapter 1-Mykael Everdeen

46 15 27
                                    

"Keegoisan dan kesakitan mereka adalah dua hal yang selalu melekat pada diriku."

~Mykael Eveerden~

🌑🌑🌑🌑🌑

"Wilayah Omega aku harus mendapatkannya, bagaimana pun aku harus mengusai wilayah itu." Aku berdecak geram merasa kesal sendiri.

Aku menggunakan mind-link untuk memanggil Beta Aaron. Beta kepercayaanku, dia sangat bisa diandalkan, aku sangat beruntung memiliki Beta seperti Aaron.

"Aaron bisa ke ruanganku sekarang?"

Tak perlu lama karena Aaron langsung menjawab, "Baik Alpha aku akan segera kesana."

Setelah mendengar jawaban Aaron, aku langsung memutuskan mind-link tersebut. Sambil menunggu Aaron aku meminta salah satu suruhanku untuk menyiapkan salah satu kaum Omega yang sudah ditahan untuk kusiksa.

"Ayolah sekali-kali senangkan dulu Luna kita. Jangan hanya bermain-main dengan kaum rendah itu."

Itu suara Marky, serigala bersurai hitam bercampur putih dengan bola mata berwarna hijau yang hidup dalam tubuhku. Ck, aku sudah bosan mendegar suara Marky yang terus menyuruhku untuk menyenangkan Luna. Ayolah selama ini hidup Luna sudah sangat berkecukupan. Semua yang ia mau sudah aku berikan, kurang apalagi.

"Diamlah Marky, dia sudah bersenang-senang dengan uang dan hartaku apa itu belum cukup," ucapku dengan kesal.

"Ah, dia juga butuh kita ups, salah dia membutukan kau," kata Marky dengan kekehan kecil. Apa dia pikir itu lucu.

"Marky kubilang diamlah atau aku akan mengunci dirimu lebih kuat sehingga kau tak bisa berbicara, aku muak membahas Luna, biarkan dia hidup dengan uang dan hartaku." Ancamanku sepertinya mempan buktinya Marky diam, walau masihku dengar sedikit kekehan mengejek yang keluar dari mulut seringalanya itu.

Voicescaner yang terdapat dipintu ruang kejaku berbunyi lalu suara Aaron menyusul, "Beta Aaron."

Voicescener tersebut berubah warna menjadi hijau lalu suara otomatis dari Voicescener pun terdengar, "Welcome Beta Aaron. Alpha is waiting for you."

Pintu kemudian terbuka secara otomatis dan tak lama muncullah Aaron. Setelah Aaron duduk, aku langsung mengaktifkan peta hologram diatas meja kerjaku.

"Aaron, kau pasti tahu kenapa aku memanggilmu kemari."

Kulihat kening Aaron berkerut, walaupun samar tapi aku masih bisa melihatnya. Lalu aku kembali bersuara. "Aku tidak akan menjelaskan strategi perang kita karena aku yakin kau akan langsung paham setelah melihat peta hologram ini."

Aaron menatap ke arah peta hologram tersebut, yang dengan jelas menunjukan letak masing-masing pack.

"Ada hal lain yang ingin kau bicarakan padaku, Alpha?" tanya Aaron kepadaku to the point.

Ah! Aku suka pertanyaan Aaron, dia sangat peka. Aku tersenyum tipis, kemudian berdiri dari tempat dudukku. Baru saja aku ingin berbicara, suara dering handponeku berbunyi.

"Sial, siapa lagi yang menelpon," decak ku dalam hati.

Aku menatap kesal pada layar handpone yang dengan jelas terpapar nama Luna Emily, mateku.

Kuhembuskan nafas kasar, lalu menatap Aaron. Ah! Semoga saja dia mau mengangkat telepon sialan itu.

Robot asistenku berjalan menghampiri Aaron. Dengan kedua alis diangkat Aaron menatap layar handponeku. Ah, ayolah Aaron tak perlu seperti itu, apa salahnya kamu mengangkat telepon itu lalu semuanya selesai. Aku benar-benar muak kalau harus berbicara dengan Emily.

"Tapi itu telepon dari Luna, Alpha."

Dasar Aaron bego, yah memang jelas itu telepon dari Luna tapi apa salahnya dia yang mengangkat.

Huufftt, sekali lagi aku menghela napas kasar, dari pada aku membanting Aaron lebih baik aku menerima telepon tersebut lalu selesai. Emily apalagi maunya, benar-benar merepotkan.

"Mykael. Datanglah. Jemput aku di-"

"Tidak bisa. Aku sedang rapat sekarang. Jangan ganggu dulu. Akan aku hubungi nanti."

Dengan cepat aku langsung mematikan sambungan telepon, aku tak mau mendengar ocehan dari Emily dan lagi apa katanya menjemputnya. Yang benar saja, apa dia pikir aku tidak ada kerjaan sehingga harus menjemputnya. Dia pikir aku supir pribadinya apa, astaga Emily benar-benar merepotkan.

Kuabaikan senyum Aaron dan juga suara kekehan tertawa dari Marky. Dasar serigala sialan, apa dia pikir ini lucu. Dengan cepat aku menggetikan password dan sandi disamping kiri meja yang masih dengan jelas terpampang peta hologram tersebut lalu setelah berhasil masuk, muncul sebuah monitor transparan besar di dinding.

"Lihatlah, Aaron!" Perintahku.

"Kau ingin aku mengumpulkan Rouge dari beberapa wilayah hutan yang terletak di setiap pack berbeda, termaksud di hutan Luna Rouge Pack?"

Aku bertepuk tangan senang, karena tebakan Aaron seratus persen benar. Tidak sia-sia aku memiliki Beta seperti Aaron.

"Ya! Dan lagi, aku ingin kau pergi ke abad 23 untuk menemui Profesor Albert."

Dapatku lihat dengan jelas kalau Aaron tersenyum senang. Yah pasti dia akan senang karena sudah lama Aaron tak pergi kesana.

"Baiklah Alpha, aku rasa tidak ada lagi hal yang ingin kau bicarakan dengan ku?"

Kulirik Aaron sekilas lalu kuanggukan kepalaku karena memang tak ada lagi yang ingin kubicarakan dengan Aaron.

Setelah itu Aaron pamit keluar tak lupa ia mengcopy file monitor transpran dan peta hologram itu ke jam tangan miliknya.

Setelah Aaron benar-benar keluar, aku bergegas keluar dari ruang kerjaku menuju kamar pribadiku. Agar besok aku bisa menyiksa Omega yang telah disiapkan pelayanan untukku.

🌑🌑🌑🌑🌑


A

N:
Oke guys, akhirnya selesai juga Chapter 1 hari ini. Jangan lupa untuk mampir terus ke TSBW yg lainnya 😉.

Salam sayang,
Author janji palsu 😗😘

15 Juni 2019

The Love Triangle (COMPLETE) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang