Chapter 4- Perasaan Baru

27 7 8
                                    

"Hidup bagai sebuah drama, dimana sang sutradara yang menentukannya. Tak tahu apa yang akan kau rasakan ketika drama itu dimulai."

~Author korban baper~

🌑🌑🌑🌑🌑

Ah! Kepalaku benar-benar sakit, rasanya kepalaku seakan ingin pecah saja.

"Akhh," ringgisku menahan sakit.

"Istirahat sebentarlah Mykael," ucap Marky memberi saran.

"Aku harus bertemu Aaron pagi ini, dia ingin menemuiku," balasku dengan memijit pelan keningku. Aku hanya mendengar helaan napas kasar milik Marky.

Kulangkahkan kakiku menuju taman di belakang rumahku, pasti Aaron sudah menunggu disana. Ini sudah setengah jam dari janji kami ingin bertemu, pasti Aaron sudah menunggu lama.

"Hai, Aaron. Maaf, aku sedikit terlambat," ujarku dengan merasa bersalah.

"Ah, tidak apa-apa Alpha, aku sendiri juga baru saja sampai." Aaron dia sudah menunggu hampir setengah jam, aku tahu itu karena salah seorang pelayanan telah memberitahukannya kepadaku. Tapi Aaron dengan berbaik hati malah mengatakan seperti itu.

Aku langsung mendudukkan diri di sebelahnya sambil terus menatap ke depan.

"Hehe, aku tahu kamu sudah menunggu hampir setengah jam disini Aaron." Kulirik Aaron sebentar yang meringgis tertahan sambil mengaruk tengkuknya. Aku kembali melihat kedepan lalu berbicara kembali pada Aaron.

"Bagaimana, Aaron? Apakah ada hambatan saat kau bertemu dengan Rogue-rogue itu? Terutama dengan pemimpin mereka," tanyaku memulai percakapan.

Aaron menggeleng seraya tersenyum kecil.

"Tidak ada Alpha, semuanya berjalan lancar, Rogue-rogue itu setuju untuk membantu pack kita."

Keningku menyerit kebingungan, sungguh apa yang dikatakan Aaron. Semua berjalan lancar. Apa itu tak salah, aku tahu Rogue-rogue itu sama sekali tak gampang dibujuk.

"Mereka tak melakukan perlawanan sama sekali?"

"Tentu saja ada, Alpha. Tapi, hanya Coinour Rogues yang melakukannya, itupun cuma di awal-awal saja, setelah itu mereka langsung menurut dan tak lagi berusaha menyerangku." Penjelasan santai Aaron malah membuatku semakin bingung.

"Kau tenang saja, Alpha Mykael, aku sudah mengurus semuanya, ah ya dan satu lagi, aku akan menemui Profesor Albert hari ini."

Aku mengangguk pelan, tapi kepalaku tiba-tiba berdenyut kesakitan aku langsung memegang area keningku sambil memijat pelan keningku.

"Kau tak apa-apa, Alpha Mykael. Apa kau sakit?" tanya Aaron spontan ketika melihat pergerakanku.

"Tidak, aku tidak apa-apa, mungkin ini hanya efek kurang tidur saja."

"Aku benar-benar minta maaf, Alpha. Seharusnya aku tidak memintamu untuk bertemu denganku sepagi ini," kata Aaron dengan nada bersalah.

"Sudahlah, Aaron. Kau tak perlu berlebihan seperti itu. Baiklah, aku masuk ke dalam dulu. Terimakasih banyak atas kerja kerasmu dan semoga perjalananmu lancar."

Aku berdiri dari posisi dudukku kemudian menepuk-nepuk pelan bahu Aaron.

"Terima kasih kembali, Alpha Mykael."

🌑🌑🌑🌑🌑

Aku melangkah menuju ruang bawah tanah, untuk menemui Omega tersebut. Entahlah aku juga heran biasanya ketika mendapatkan Omega aku akan langsung menghukum mereka tapi kali ini, aku menahannya cukup lama tanpa berniat menghukum Omega tersebut. Aku juga sering melihatnya setiap pagi atau sore hanya sekedar mengajaknya mengobrol. Tapi selalu saja dibalas dengan ucapan tajam miliknya.

The Love Triangle (COMPLETE) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang