Chapter 3- Sisi Lain Mykeal

31 8 28
                                    

"Teriakan kesakitan mereka adalah lagu yang sangat menghibur."

~Mykael Everdeen~

🌑🌑🌑🌑🌑

Setelah beberapa saat berjalan, aku sampai pada ruang bawah tanah.
Aku sengaja berjalan agar dapat menunda sedikit waktu penyiksaan untuk Omega tersebut.

Tampak dengan jelas di depan sana ada seorang Omega yang telah diikat. Ah melihat bagaimana tersiksanya Omega itu, membuat Aku tersenyum senang.

"Alpha, alat-alatnya telah siap," ujar seorang pelayan yang kutugaskan untuk menyiapkan alat-alat agar dengan mudah aku menyiksa Omega di depanku ini.

Benar di sampingku ada sebuah meja yang telah di penuhi alat-alat yang kuminta. Mulai dari cambuk, besi seperti penggaris berukuran panjang dan masih banyak alat penyiksa lainnya.

Kulihat Omega di depanku dengan senyum mengejek, Omega yang tampak lemah, ia berdiri dengan kedua tangan diikat keatas dan mata yang terus mengeluarkan airmata.

"Selamat datang di surga penyiksaan mu," ucapku lalu mencambuk punggung milik Omega tersebut.

"Aakkh," teriak Omega di depanku. Aku dengan semakin semangat terus mencambuk punggung, kaki, dan juga tangan milik Omega tersebut. Setelah puas dengan cambuk, kuambil besi panjang dari meja lalu memukul-mukul pelan tangan milik Omega.

"Tuan, ampun." Kudengar lirihan pelan penuh memohon Omega tersebut.

🌑🌑🌑🌑🌑

Setelah hampir 3 jam, dan akupun sudah bosan menyiksa Omega itu. Aku pun, bergegas ke kamarku, untuk berganti pakaian. Aku ingin menyamar dan mencari-cari Omega lain yang ingin kusiksa. Kulihat penampilanku sejenak pada kaca. Pakaian serba hitam, dengan masker dan topi juga hitam.

"Tak ada yang akan mengenalimu lagi Mykael," ucap Marky padaku.

"Oh yah, kalau begitu ayo Marky, kita cari Omega berikut untuk kita siksa."

Sekarang aku berada di kota Abensberg, sengaja aku kesini karena kota ini sangat ramai jika sudah malam. Kulihat sekelilingku dengan cermat, mencari sosok Omega yang berada di kota ini.

"Astaga Mykael apa kau mencium aura yang begitu kuat?" tanya Marky dengan mengendus aura yang sangat kental tersebut.

"Ya, aura ini sangat kuat dan mencolok. Kita harus mendapatkannya Marky." Dengan semangat aku dan Marky mengendus aura yang kuat tersebut.

Aura tersebut makin kuat dan itu berasal dari perempuan diserbang jalan sana. Dengan cepat aku sudah berpindah kebelakang perempuan dengan aura kuat tersebut. Akupun mengendus pelan untuk memastikan sekali lagi dan apa yang kuduga memanglah benar. Perempuan ini adalah Omega dengan aura yang kuat. Ternyata ia sangat berani keluar, padahal ia memiliki aura yang sangat kuat. Kebanyakan yang aku tahu Omega yang memiliki aura sangat kuat tak akan diperbolehkan keluar. Tapi perempuan di depanku ini sepertinya sangat berani keluar.

Dengan cepat kutarik tangan perempuan tersebut dan otomatis ia berteriak meminta tolong pada orang-orang disekitar, tapi karena kondisi kota yang sangat ramai, suara indahnya tenggelam oleh bunyi kendaraan dan kebisingan yang terjadi di sekitar. Aku mengengam tangannya dengan kuat sehingga ia tak bisa melepas genggamannya.

Kutarik tanggannya agar ikut aku berlari meninggalkan perkotaan dan membawanya menuju pinggir kota, di dekat hutan. Kubalikan badanku menghadap kearahnya setibanya di hutan.

"Hei! Kau ... salah tarik orang ya?" tanyanya padaku.

"Tidak," jawabku singkat.

"Oh, oke." Ia berbalik dan ingin berlari. Astaga dia pikir ini lucu, aku dengan cepat berdiri di depannya yang sedang berlari otamatis ia menubruk dada bidangku.

The Love Triangle (COMPLETE) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang