1. My Identity

57 5 1
                                    

Hoolaaa para readerku,,
Hari ini author updatenya agak cepet dari yang author perkirakan..

Dan sekali lagi, karena ini cerita pertama yang author tulis jadi yaaa semuanya harap ngerti ya.

Ceritanya datang dan pergi sesuka hatinya..

Yaa kecewa...

Authornya mah alay😆

Ups sorry..

Okok. Curhatnya udah dulu.

Selamat membaca..

---------------------------------------------------------------------------

"alyssa bangun!!!" teriak seorang wanita paruh baya dari lantai bawah sambil menyiapkan sarapan pagi untuk anaknya itu.

5 menit tak ad jawaban dari atas, dan memutuskan menyusuri anak tangga dengan cepat menuju ke kamar alyssa.

"alyssa! Lihat jam! Jam berapa sekarang? Kau akan terlambat.. Bukan kah hari ini adalah hari kelulusan mu? Cepat bangun dan mandi sana!" cetus wanita paruh baya itu dengan geram sambil menarik selimut hangat dari tubuh alyssa.

Mau tidak mau alyssa beranjak menuju kamar mandi, tetapi di selah-selah langkanya, ia terhenti di depan sebuah foto besar yang terpampang lebar di hadapannya.

"baby, hari ini aku akan lulus.. Dan akan segera menghampiri mu." bisiknya dengan suara pelan sambil senyam senyum sendiri, kemudian mengecup pelan foto itu. Ibunya hanya dapat memandanginya dengan malas dan menggelengkan kepalanya.

----

POV ALYSSA

" Kiley, ayden!" teriakku sambil menghampiri mereka.

"hey,, alyssa.. Akhirnya kita lulus" ucap kiley dengan gembira sambil memelukku dengan riang.

"oiya ngomong-ngomong kamu mau ngelamar kerja dimana nantinya?" ayden tiba-tiba bertanya di selah-selah kami yang masih berpelukan.

"mungkin aku akan mencoba melamar di perusahaan GHG productions"

"hellow.. Alyssa. Itu akan sangat sulit, kamu tau sendiri kan perusahaan itu sangat terkenal di New York Bahkan di dunia dan kamu akan memiliki banyak pesaing. selain itu, GHG productions juga sangat ketat dalam memilih karyawan." celetus kiley.

"aku tidak peduli, walaupun badai menghalangi diriku"

"alay" ayden seakan-akan ingin memuntahkan seluruh isi perutnya mendengar ucapanku. Tapi aku tidak peduli, aku hanya membalas dengan tawa yang menggelikan. Kemudian meninggalkan mereka di depan koridor itu.

Aku senang memiliki dua sahabat seperti mereka, walaupun kadang mereka sangat menentang keputusan ku. Tapi aku sangat bersyukur, karena mereka peduli padaku. Dan hanya mereka berdua yang mengetahui latar belakang ku yang sesungguhnya.

Ya, latar belakang ku yang sesungguhnya. Sampai saat sekarang hanya mereka yang mengetahuinya bahwa aku bukanlah penduduk asli pribumi ini, melainkan dari planet lain. Awalnya mereka sangat syok mendengarnya, sempat tak percaya dan mengatakan aku sedang bergurau.

Tapi inilah nyatanya...

Aku telah hidup di muka bumi ini selama 450 tahun..

What?? 450 tahun???

Ya, karena waktu di sini dan di planet asalku bertentang jauh. Dan umurku terhenti tepat 22 tahun.

Hal ini sangat mengherankan bagi teman-teman ku yang telah menua dan bahkan sudah ada yang meninggal. Mereka mengatakan ini itu, bahkan mengagumi kelebihan ku ini. Tapi mereka tidak tau yang sesungguhnya.

Dan karena hal ini aku harus berpindah-pindah negara dan menyembunyikan identitasku ini.

Bahkan ibuku tak mengetahui identitasku yang sebenarnya.

Mungkin kalian bertanya-tanya, kok bisa sih padahal dia kan ibu kamu? Sebenarnya dia bukan ibu kandung aku. Dia mengadopsi ku saat itu.

Seorang wanita paruh baya mendekat ke arahku.

"hey sayang!! Ada apa dengan mu? Kenapa dengan sekujur tubuh mu terluka?"

Aku hanya memandanginya, dan tak ingin menjawab pertanyaan itu.

"dimana keluargamu?"

"aku tak memilikinya"

"jika begitu, ikutlah dengan ku baby, aku akan sangat senang jika kamu ingin menjadi anak mommy" senyum manis terukir di bibirnya, membuat ku merasa hangat dan membalasnya senyum tipis.

---

"siapa yang melakukan ini padamu, beby??" tanya nya sambil membersihkan luka ku di ruang tamu rumahnya.

"oiya, nama kamu siapa sayang?"

"aku tidak tau" jawab ku asal dan tidak ingin memberitahukan namaku.

"mmm,, bagaimana jika mommy beri nama alyssa, Alyssa Arellano??"
Aku hanya mengangguk pelan dan tersenyum, sesekali meringis kesakitan karena perih lukanya.

Tubuh ku sudah sangat perih dengan luka-luka yang di buat oleh orang yang memandangku seperti monster, setelah mengetahui identitasku.

Untungnya aku memiliki kelebihan, dimana saat mereka menyentuh tubuhku. Ingatan mereka tentang identitasku akan terhapus. Aku juga baru menyadarinya beberapa hari yang lalu.

Kemudian di sinilah aku berada..

Ngomong-ngomong kiley dan ayden, saudara kembar loh.

=== He Is Mr. Hoffler===

FOLLOW IG AUTHOR YAA.. @erlis_zayaan

Maaf jika tak memuaskan..

Dan maaf jika typo..

Sampai jumpa di cerita berikutnya..

By erl-zayaan

He Is Mr. HofflerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang