4. Strange Man

30 1 2
                                    

Dia hanya CEO mu alyssa, dia bukan Aaron

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia hanya CEO mu alyssa, dia bukan Aaron. Kamu harus professional.

Alyssa berusaha agar tetap tenang dan bersikap se-professional mungkin.

Walaupun di dalam hatinya ia seakan ingin menenggelamkan dirinya ke dalam tubuh pria itu. Ia tau bahwa pria itu bukanlah Aaron.

Tapi tetap saja wajah dan mata itu mengingatkannya akan kehadiran Aaron kembali di kehidupannya.

Apakah ini maksud di balik perkataan pak tua yang pernah ku temui saat 1 tahun setelah kepergian Aaron meninggalkanku dulu? Dipertemukanku dengan reinkarnasinya?

"silahkan duduk, kenapa bengong?" Tawar edgar mempersilahkan, membuyarkan lamunan alyssa yang entah apa.

"oh iya, maaf tuan," sambil menarik kursi yang di hadapannya kemudian duduk.

Edgar hanya tersenyum melihat elyssa yang tampak ketahuan sedang melamun melihat ke arahnya."mulai besok kamu sudah bisa masuk kerja. karena kamu di bagian divisi perancang dan perencanaan, aku akan sangat membutuhkan mu, maka kantormu akan di dalam ruanganku." sambil menunjuk meja alyssa yang berada di pojokan sofanya.

Mata alyssa sontak terbelalak kaget mendengar lontaran dari CEOnya itu.

"T-tapi tuan, staff dari divisiku? Bukan kah itu sangat aneh bagi mereka?"

"saya tidak peduli" ucap edgar lembut menatap mata biru alyssa. "interview kita akhiri sampai di sini," sambil mentekuk kedua jarinya di dagu bidangnya itu. dia begitu tampan dengan mata abu-abunya itu yang siapapun melihatnya akan terpukau.

Mata alyssa terbelalak kaget kedua kalinya. Interview nya begitu saja? Segitu simpelnya kah?

"oiya.. Soal beberapa hari lalu, sopir aku tidak sengaja menabrakmu. Maafkan aku, saat itu aku terburu-buru karena ada urusan bisnis di LA."

"Hey apakah kau melamun? Astaga apa yang kau pikirkan? Sedari tadi aku berbicara dengan," edgar melekukkan bibirnya sehingga membuat lekukan manis di sana sambil melambai-lambaikan tangannya. Alyssa terkesiap malu, pipinya memerah padam. "oh, m-maaf tuan? Apa yang anda katakan barusan?"  ucapnya terbata dengan perasaan yang sangat malu. Ow astaga ada apa denganku ini.

Edgar mendengus kasar. "aku bilang.." ucapnya terpotong. "sopir aku tidak sengaja menabrakmu tempo hari. Aku minta maaf soal itu karena sedang terburu-buru." edgar mengacak-acak rambut alyssa dengan gemes karena eksperisnya.

Ini ketiga kalinya dia membuatku serasa ingin meledak. Oh my god, ada apa dengannya. Bukankah dia terkenal sebagai CEO yang dingin akan tatapan pembunuhnya itu, begitu juga dengan sikap kaku dan porotektifnya yang membuat semua karyawannya sangat takut. Mengapa dia sangat lembut saat ini?

Mata abu-abu edgar berkelana menelusuri manik mata alyssa menunggu jawaban. "jika tak ada yang ingin kau katakan, kau bisa keluar," senyumnya. " sampai bertemu besok pagi, dan ini kartu namamu."

He Is Mr. HofflerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang