- Aku perempuan biasa.
Tapi apa salah jika aku menginginkan dia?
Dia yang pada taatnya saja sudah cukup membuatku jatuh cinta..
..
Aku perempuan biasa.
Yang hatinya telah terusik oleh sosok yang begitu menjaga pandangannya.
..
Bukan pada parasnya.
Bukan pula pada hartanya.
Langkah demi langkah kakimu yang selalu tepat waktu mendatangi rumah-Nya.
Itu saja sudah cukup bagiku untuk diam-diam menyebut namamu dalam doa.
..
Lalu, apa lagi?
Jika cintamu pada Agamu telah mampu membuatku jatuh hati.
Jika patuhmu pada orang tuamu sudah cukup membuatku meyakini.
Bahwa cinta yang sejati, adalah dia yang bisa mengantarkanmu pada surga yang hakiki..
..
Tetaplah begitu.
Abaikan saja dulu aku.
Aku hanya tak ingin menjadi ujian terberatmu.
Aku hanya tak ingin mengganggu kekhusukan ibadahmu..
..
Aku juga disini sedang berbenah untukmu.
Tapi yang paling utama adalah untuk-Nya.
Sebab kamu adalah milik-Nya.
Maka hanya Dia yang berhak untuk mempertemukan kita atau tidak..
.
.
.
