Bim..
kau masih saja mengais asa
Dalam rerimbunan kenangan.
.
Bim..
Aku sengaja keraskan langkahku
Benar saja,kau masih menulikan telingamu.
Bim..Apakah kau mendengarkanku?
.
Meski jengah dan lelah berupaya
Merenggut segala upaya
Dengan langkah tanpa lengah
Aku tetap menemanimu.
.
Jika Aku adalah wanitamu
Pergilah dari lalu-lalu
Yang pernah menyumirkan senyumu
Yang pernah duduk menemanimu
.
Baiklah,Aku akan duduk disampingmu
Meskipun retinamu menolak hadirku
Bahkan hatimu pun begitu
Kutunggu kebosananmu
Hingga kau sudi menganggapku.28 Mei '19
KAMU SEDANG MEMBACA
Dialek Rasa
PoetryJika bahasa mampu mengungkap rasa.Maka obrolan singkat kala itu kuanggap rasa yg berbahasa melalui canda.Sementara luka tetap saja menyelinap diantaranya.