PERTIGAAN JALAN 2

1 0 0
                                    


Tertinggal lukisan kabut kusam
Gumpalan hitam dari tikaman jalan
Dingin mengelupas sukma
Sejenak henti, sebab napas terengah
Puing-puing debu tak ubahnya pilu
Sarayu menyeka peluh
.
Betapa syukur tiada kira
Ketika netra dan jantung merengkuh dalam irama
Lebih lagi, segenggam nafkah dibawanya.
.
[Sragi-Pekalongan, 7 Maret 2020]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dialek RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang