Derap kakiku terus melahkah
Mempersilahkan derup menyeka laut
.
Aku sengaja menyembunyikan degup
Pada ombak yang terlalu gugup.
Sebab,senja tak perlu tau
Tentang sesak yang menggadai gelak
.
Jadi jangan bayangkan gelak
Sementara ada luka mengoyak
Maka bayangkan saja hidupku
Seperti gugu yang menyembunyi gagu
.
Jadi begitulah sepertinya Aku perlu mati rasa tentang hina.
Yang membuatku melepuh
Sebab,tak pernah ada teduh yang mau.
.
Ah,manusia memang begitu
.
Seringkali kumimingit malam
Untuk mengadahkan tangan
Dan,Aku tak perlu merangkai proposal
Yang kuringkas menjadi harapan
Untuk kuajukan pada Tuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dialek Rasa
PuisiJika bahasa mampu mengungkap rasa.Maka obrolan singkat kala itu kuanggap rasa yg berbahasa melalui canda.Sementara luka tetap saja menyelinap diantaranya.