Chapter 5

783 29 0
                                    

Sesampainya dirumah.
Diandra menghempaskan tubuhnya dikasur empuknya.
"Huffttt akhirnya sampai rumah juga" ucapnya

Tapi Diandra sadar meski ia sudah dirumahnya sendiri, tetap saja ia masih dikelilingi oleh hantu-hantu karna ia yakin, manusia tidak hidup sendiri tapi juga hidup dengan hewan, tumbuhan, alam, dan mereka yg tak terlihat.

Diandra bertanya pada Bryan perihal kejadian tadi yg membuatnya sangat penasaran.

"Yan" panggilnya pada Bryan yg sedang duduk berkaca di meja rias milik Diandra.

"Hmmm" sahut Bryan sambil terus menatap cermin yang tidak memantulkan bayangan dirinya melainkan bayangan Diandra.

"Aku masih heran dengan pocong itu, kenapa wajahnya sangat mirip dengan Tiara, salah satu teman aku yg masih hidup." ucap Diandra.

Bryan menjawab tanpa menoleh ke arah Swara.
"Kamu tau mereka siapa Di ?" Bryan balik bertanya.

"Cuma tau kalau pocong yang tadi itu Tiara, yang lainnya tidak tau." balas Diandra.

Bryan membalikkan tubuhnya menghadap Diandra.
"Biar aku beri tau, mereka itu adalah hantu pengantar jenazah dan yg ada didalam keranda yg mereka gotong itu adalah orang yg akan meninggal dalam waktu dekat." Jelas Bryan.

"Apa maksud kamu yan ?" tanya Diandra masih tak mengerti.

"Kamu masih belum paham juga ?" tanya Bryan.

Diandra menggeleng pelan.
"Mereka hantu yg membawa pesan kematian bagi yg bisa melihatnya, jadi siapa saja yg akan mati pasti mereka akan ada disekitar rumah orang yg akan mati dalam waktu dekat" ucap Bryan.

Diandra mulai mengerti.
"Aku baru ingat, rumah Tiara tidak jauh dari jalan itu dan wajah pocong itu sangat mirip dengan Tiara karna dalam waktu dekat Tiara akan mati, begitukan maksud kamu Bryan ?" tanya Diandra dengan wajah serius.

Bryan mengangguk.
"Yap benar sekali" ucap Sanskar santai.

"Tapi kenapa mereka seperti marah padaku dan lagi kenapa pocong itu mendekati dan menakuti aku ?" tanya Diandra lagi.

"Mereka marah karna kamu terus memperhatikan mereka dan kamu bisa melihat mereka, mereka tidak suka manusia memperhatikan mereka sangat lama, untuk alasannya aku tidak tau kenapa mereka tidak suka diperhatikan lama oleh manusia, sedangkan pocong yg mendekati dan menakuti kamu, sebenarnya bukan maksud dari si pocong untuk menakuti kamu tapi karna ia merupakan salah satu teman dekat kamu jadi ia mendekati kamu." jelas Bryan panjang lebar.

Diandra mengangguk mengerti tapi sekaligus terkejut karna temannya Tiara akan mati dalam waktu dekat.

"Kasian sekali dia, padahal dia masih sangat muda dan baik walau sedikit keras kepala, aku tidak bisa membayangkan betapa berdukanya kerabat juga keluarganya saat Tiara meninggal nanti." ucap Diandra.

"Mau bagaimana lagi, mungkin ini sudah takdirnya." Balas Bryan.

"Iya, kira-kira dia meninggal karna apa yah ?" Pikir Diandra.

"Kita lihat saja besok" seru Bryan.

***

Keesokan Harinya.

Diandra bersama dengan Bruan, berjalan menuju kelas lalu tanpa sengaja Diandra bertabrakan dengan Tiara yg baru saja keluar dari toilet dan saat mereka bertabrakan, sebuah siluet bayangan masa depan Tiara terpampang jelas seperti sebuah potongan adegan film pendek di penglihatannya dan membuat kepala Diandra sedikit pening.

Didalam penglihatannya, Diandra melihat.
(Tiara sedang berjalan menuju gerbang sekolah saat pulang sekolah untuk menghampiri pacarnya (Alvin) yg sudah menunggu didepan pagar sekolah, Alvin yg memang terkenal sebagai anak nakal di genk balap motor liarnya, membawa motor sembari kebut-kebutan dijalanan untuk latihan balapan nanti malam sembari mengantarkan Tiara pulang kerumahnya.

Petualangan Indigo Season 1 - Villa Angker [Completed √]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang