🥀 paciente

75 14 4
                                    

Line!

Haechan
| Baik-baik ya kamu di sana.
| Aku sayang kamu.

Blokir Haechan?
Iya | Tidak

Iya.

Semoga nggak ada Haechan-Haechan lainnya di sana, semoga aja.

“Eh ini bener kursi, eh, sorry—”

“Saya orang Indonesia juga kok.” Hanin menyela orang yang hampir saja mengiranya warga negara asing.

Dia tersenyum, “Saya duduk ya.” Hanin mengangguk samar, kemudian memejamkan matanya untuk beberapa saat.

“Asli mana, Kak?”

Hanin tersentak mendengar pertanyaan mendadak dari orang di sebelahnya. “Saya? Jogja, Mas. Masnya sendiri?” Hanin hanya berusaha ramah. Padahal sebenarnya, ia ingin memaki orang itu agar tidak mengganggunya.

“Saya asli Padang, Mbak.” Jawabnya sambil tersenyum ramah. Karin membalasnya dengan senyum simpul. “Umur berapa, Mbak?” tanyanya lagi, ketika Karin baru saja mendapatkan ketenangannya selama dua menit.

“Saya masih sembilan belas, Mas.”

Ia tersenyum lagi, “Ternyata beda setahun, saya dua puluh.”

Selama hampir kurang lebih dua puluh jam bersebelahan, tidak ada yang memulai obrolan, keduanya sama-sama sibuk dengan dunia mereka sendiri.

Hingga satu jam sebelum tiba, laki-laki yang duduk di sebelah Hanin itu menepuk pelan pundak Hanin.

“Kalo boleh tau, namanya siapa?”

Hanin menatap orang itu tak percaya. Udah hampir seharian di pesawat, baru mau sok akrab sama gue pas udah hampir sampai? You gila? Hanin membatin.

“Hanin Kim.”

Laki-laki itu menjulurkan tangannya, “Mark Lee.” Balasnya sambil menjabat tangan Hanin. “Hanin, sekalian minta nomor handphone, boleh?”

Di dalam hati, Hanin udah maki-maki orang nggak jelas di sebelahnya. “Ini, udah.” Hanin menyerahkan kembali handphone Mark yang sudah ia masukkan nomornya.

“Jaga-jaga kalo saya mau ngajak jalan kamu.” Mark bicara sendiri, tetapi seakan menjawab pertanyaan yang Hanin lontarkan lewat tatapan matanya.

Dan ketika semua penumpang bersiap-siap turun, Mark yang sudah bersiap-siap setengah jam sebelum lepas landas itu malah duduk tenang, sambil sesekali mengecek handphone-nya.

“Nggak turun?”

“Kok perhatian?”

Asfdjskk, gue cuman nanya, kenapa baperan amat elah. Batin Hanin emosi. Entah kenapa, setelah beberapa jam kenal Mark di pesawat, Hanin jadi lebih sering ngebatin.

See you next time ya, Hanin.”

Hanin terpaksa senyum, karena nggak enak kalo nggak senyum, nanti dikiranya sombong. Emang siapa yang mau ketemu lagi sama orang aneh kayak lu?






🍂🍂🍂

Sorry kalo misalkan pas kalian baca, ada nama Karin :"( itu aku gasengaja ya serius.
Soalnya di ff Haechan kemaren, OC nya aku namain Karin, jadi karena disini ada Haechan juga, jadi masih suka kebolak balik. Tapi tenang, pasti nanti aku benerin, aku cek lagi. Maaf atas ketidaknyamanannya :")

🙃

—350w—
Rabu, 29 Mei 2019
—hennywidiawati

Mad, maaf, Maite ▫️「mark lee & lee haechan」 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang