🥀 feliz

40 12 0
                                    

Uncle John!” teriak Hanin ketika melihat paman kesayangannya itu tengah asyik dengan jalanya. Yang diteriaki juga menoleh dan langsung berlari untuk memeluknya.

Uncle, seneng banget denger kabar kalo keponakan uncle yang kecil ini mau main ke sini.” Ujar Johnny Seo, pamannya, sepupu dari papa Hanin.

Hanin cengengesan melihat pamannya yang benar-benar terlihat lepas dari kesepian setelah ditinggal mendiang istrinya dua tahun lalu.

“Sebenernya Hanin ke sini bukan buat main doang uncle, Hanin ke sini mau kerja, mau bantu-bantu Uncle John. Terserah uncle mau nyuruh Hanin ngapain, pasti Hanin kerjain. Kalo enggak, nanti Hanin cari kerja di luar juga.” Cerocos Hanin menjelaskan maksud kedatangannya.

Johnny mengusap lembut puncak kepala Hanin, “Uncle tau, kamu ini lagi melarikan diri dari patah hatimu kan? Mari biar uncle bantu sembuhkan, kita nikmati proses sembuhnya patah hati kamu, setuju?”

Selama itu juga, Hanin giat membantu Johnny melayan, menjual hasil ikan tangkapan Johnny, hingga bekerja paruh waktu di sebuah toko kelontong terdekat. Rumah Johnny yang dekat dengan pantai memang sangat cocok untuk Hanin yang patah hati. Setidaknya, ia bisa mulai melupakan Haechan dari sekarang dengan menyibukkan dirinya.

Bersyukur Hanin bisa menggunakan Bahasa Spanyol dan Inggris dengan baik. Kalau tidak, mungkin hidupnya akan semakin sulit di sana. Untungnya, dulu Hanin menurut waktu diajarkan Bahasa Spanyol oleh Johnny.

Hasta luego! (sampai jumpa!)” seru Hanin sambil melambaikan tangannya ke arah Vi, pembeli langganan di toko tempat ia bekerja.

Tiba-tiba handphone Hanin berdering, nomor tak dikenal meneleponnya.

Hello?”

“Ini Mark, yang di pesawat. Ingetkan?”

Ye, mana mungkin gue lupa sama orang aneh kayak lu. “Oh, Kak Mark, iya, ada apa?”

“Sebentar lagi ada kamu mau mekar.”

“Hah? Aku mekar?”

Mark tertawa, “Bukan, bukan, maksud aku, bunga di Extremadura sebentar lagi mekar. Bunganya cantik-cantik kayak kamu, kamu mau lihat?”

“Emang sekarang musim apa?”

“Musim semi. Aku mau buat musim semi kali ini jadi lebih indah. Mau ya, ikut aku? Kirim lokasi rumah kamu ke aku, besok aku jemput.”

Esoknya, sesuai ucapan Mark, setelah Hanin mengirim lokasinya, Mark bergegas pergi menjemput Hanin.

“Pakde, saya mau izin bawa keponakannya ya. Nggak bakal saya apa-apain, mau saya bahagiain sebentar doang.” Kemudian Mark mencium punggung tangan Johnny.

Di perjalanan, Hanin terus saja menertawakan tingkah aneh nan kocak khas Mark.

“Kamu ini ketawa terus, apanya yang lucu emang?”

“Kakak kocak.”

“Kirain saya ganteng makanya diketawain.”

Dan Hanin tertawa lagi.




🍂🍂🍂

Nggak berharap banyak yang baca, tapi aku harap kalian suka :)

Terima kasih sudah membaca. Jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian ya, flowers!

🙃

—390w—
Rabu, 29 Mei 2019
—hennywidiawati

Mad, maaf, Maite ▫️「mark lee & lee haechan」 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang