Lyla, Anak Baru Gede

81 6 0
                                    

-Kita Hudef-

Pagi itu hari ke-3 Lyla resmi menjadi anak SMU. Meskipun badannya cukup mungil untuk ukuran remaja seusianya, tetapi parasnya cukup bisa di banggakan, nilai nya sekitar 8 dari 10. Ya kulitnya yang kuning langsat cocok dengan gaya rambutnya bob nya yang berwarna hitam. Ditambah perawakan nya yang mungil menambah kesan imut pada dirinya.

Lyla juga anak yang termasuk murah senyum meskipun tidak pandai bergaul alias minderan. Maklum mungkin karena dia terlambat puber dari anak-anak gadis seusianya. Hingga masuk SMU ia belum pernah sekalipun merasakan naksir seseorang. Bahkan ngefans sama artis pun enggak pernah. Terlalu polos memang Lyla itu. Kesehariannya hanya lah membaca buku dan menonton film, ya 2 hal itu merupakan hoby nya.

Siang itu semua anak kelas 10 di kumpulkan di lapangan untuk menyaksikan demonstrasi masing-masing perwakilan ekskul yang ada disana sebagai referensi ekskul apa yang akan di ikuti selama 1 tahun mendatang yang sesuai minat dan bakat mereka masing-masing. Hingga tibalah pertunjukan eksul Taekwondo. Rupanya selama demonstrasi ekskul Taekwondo ini, Lyla cukup terkesima dengan pertunjukan yang dibawakan oleh kakak-kakak senior dan juga pelatih mereka.

"Keren ya Flo," ucap Lyla sambil sumringah kepada teman sebangkunya.

"Iya tapi serem, berantem-berantem gitu."

"Ih keren tau kalo gw bisa berantem kaya gitu."

"Emang buat apa kalo elu bisa berantem kaya gitu??" Tanya Flo agak antusias.

"Ya buat gaya-gayaan aja,,hehehe.." jawab Lyla dengan asal-asalan.

"Tapi boleh juga sih, ganteng-ganteng banget anggotanya" seru Flo.

Lyla tak begitu menanggapi ucapan Flo, dia malah makin asik menonton pertunjukan yang di tampilkan dari club Taekwondo sambil membayangkan betapa kerennya ia jika ia yang jago beladiri seperti orang-orang tersebut.

Dasar Anak Baru Gede, apa-apa biar dibilang keren. Apalagi untuk anak gadis yang telat puber kayak Lyla. Style nya tomboy abis!. Tapi justru itu bukan dia banget.

*Dirumah*

"Assalamuallaikum Ibuk..." Lyla mengucapkan salam kepada Ibuk nya yang sedang memasak didapur.

"Wallaikumsallam...lhoo kok Mbak Lyla udah pulang??"

"Iya Buk, tadi cuma demonstrasi ekskul aja," Lyla menjelaskan sambil menyomot tahu goreng di atas meja "besok tinggal penutupan MOS nya Buk."

Digigit nya tahu goreng tersebut sambil menyerengitkan dahi dan mengipas-ngipas mulut nya tanda kepanasan.

"Ihhh...Lyla jorok, dateng-dateng bukannya cuci tangan malah langsung nyomot makanan," seru Fajar Kakak semata wayang nya.

"Abis aku laper banget bang!"

"Emang Lyla belum makan dari siang?" tanya Ibu memastikan.

"Belum Buk," jawab Lyla singkat.

"Lhooohh kok gak makan siang sih, memangnya kenapa?? kan udah Ibuk kasih uang saku?" tanya ibuk makin penasaran.

"Ngirit Buk, ada yang pengen Lyla beli."

Dan ibuk pun hanya bisa tersenyum mendengar penjelasan putri bungsunya itu.

"ya gpp juga sih kamu ngirit, asal kalo istirahat jangan ngikutin temen mu kekantin aja. kan lucu gak jajan tapi ikut ke kantin. sama aja kamu minta dibeliin," ucap Bang Fajar sambil tertawa membayangkan kelakuan adiknya.

"Betul juga ya Bang, tau gitu dari pada laper, mending aku tadi ngikutin Flo ke kantin aja ya, PUAS LO BANG PUAS ngeledekin gw terus????" jelas Lyla sambil mencubit perut Bang Fajar.

"Wadaooowww....ampun ampun, iya ampun," Bang Fajar kesakitan namun tetap ngendalikan suasana supaya gak kena marah Ibuk "Gimana MOS nya lancar???"

"Ya gitu deh bang, capek di kerjain terus sama kakak kelas," sahut Lyla sambil kembali asik ngemil tahu goreng di hadapannya.

"Hihihihi," Bang Fajar seperti memperhatikan Lyla dengan seksama disusul dengan tertawa kecil.

"APAAA LIHAT-LIHAT??mau aku CUTE lagi???" tanya Lyla sambil mengancam.

"Cute?" tanya Bang Fajar penasaran

"CUBIT TETE," jawab Lyla sambil setengah mengancam.

"Ampunn...ampun...eh Lyl kamu tuh dandan apa sih dek??kok malah kaya di tomboi-tomboiin. Gak pantes tau," gerutu bang Fajar sambil sesekali memegang dan memperhatikan tas yang Lyla pakai saat itu.

"Ih sembarangan aja, ini keren tau bang, waktu itu ada temen Les Bahasa Inggris Lyla, cewe bang tapi dandannya rock and roll gini, pake sepatu boots hitam dan tas hitam ada gambar tengkoraknya," Lyla antusias menjelaskan "keren banget banggg, sumpah!!"

"Huuuuu dasar ABG masih labil, setau abang tuh ya, seumuran kamu malah lagi seneng-senengnya dandan, malah temen abang dulu pada bawa make up ke sekolah, lah ini kamu malah dandan kaya gini."

"Gpp Bang biar aja, keren!" celetuk Ibuk sambil masih asik menggoreng dan diiringi gelak tawa mereka bertiga.

*Sore hari nya*

Lyla meminta ijin kepada Ibuk nya untuk mengikuti ekskul Taekwondo di sekolahnya. Namun sepertinya Ibuk Lyla kurang setuju dikarenakan terlalu khawatir dengan Lyla yang anak perempuan tetapi memilih ekskul beladiri.

"Mmmm,,,kenapa gak ikut ekskul lainnya aja sih Mbak??pilihannya apa aja?" tanya Ibuk Lyla tanda mulai tak setuju.

"Ada banyak sih Buk, ada basket, volly, paduan suara, tari, mading, rohis, banyak pokoknya Buk."

"Nahh...kenapa gak ambil paduan suara aja Mbak? Kamu kan suka nyanyi."

"Hahahahaha," tawa Bang Fajar menggelegar bagaikan petir di siang bolong.

"Ih si Abang ketawa nya bikin kaget aja," sahut Ibuk di barengi dengan lirikan mata yang super tajam dari Lyla yang merasa tersinggung dengan tawa Abangnya.

"Iya Lyl,,mending kamu ikut ekskul padus aja, lumayan buat lucu-lucuan," ucap Bang Fajar sambil berdiri dari duduknya dan berlari mengamankan diri dari amukan Lyla.

Namun kali ini Lyla tak begitu menggubris ejekan Abangnya. Biasanya sudah habis itu Fajar sama Lyla, entah di pukul gagang sapu kek, entah kuping nya digigit Lyla kek, ya pokok nya brutal abis kalo Lyla sampe ngamuk. Karena Lyla penasaran dengan jawaban dari Ibuk nya, boleh tidak nya iya ikut bergabung dengan Klub Taekwondo di sekolahnya.

"Yah Ibu sih sebetulnya kurang setuju ya, khawatir Mbak Lyla kenapa-kenapa," Ibuk coba menjelaskan, "coba lah kamu tanya ayah, di izinin atau gak."

"Hmmmmmmfffff..." Lyla menghela napas panjang sambil berdiri dari duduk nya dan menata kembali kursi kayu yang sedari tadi ia duduki.

Ia pun pergi meninggalkan dapur menuju kamar Bang Fajar untuk melampiaskan kekesalannya setelah di ejek Abangnya itu habis-habisan.

*****BERSAMBUNG*****



I love PelatihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang