Hormat Matahari

35 4 0
                                    

"Horeeeee,,,kata Ayah boleh dong aku ikut ekskul Taekwondo," ucap Lyla pada Bang Fajar dengan semangat.

"Bodo amat weeeeee,"

Bang Fajar yang lagi asik main game tidak terlalu menggubris adik semata wayang nya itu dan Lyla pun berlalu meninggalkan Bang Fajar seorang diri di ruang keluarga.

*keesokannya*

Tengah hari yang cerah dan hangat mengiringi jalannya upacara penutupan MOS SMU Duta Bangsa sebagai tanda berakhirnya kegiatan Orientasi Siswa Baru tahun ajaran 2018/2019.

Lyla yang sedang sedari tadi diam menunduk mendengarkan pengarahan dari Kepala Sekolah tiba-tiba terpenjerat. Rupa nya Riana, teman sekelasnya yang berbaris tepat dibelakangnya sedikit menggoda Lyla dengan memutar topi yang Lyla pakai. Sontak Lyla kaget dan menengok kebelakang.

Lyla hanya tersenyum kepada Riana dan tak terlalu menanggapi gurauannya. Lalu Lyla kembali menunduk sambil mendengarkan pengarahan Kepala Sekolahnya.

Lyla merasa ada seseorang yang menyentuh bahunya namun kali ini tak ia gubris, Lyla terus menunduk hingga akhirnya ia merasakan bahunya seperti ditepuk-tepuk berkali-kali. Ia jengkel dan menepis tangan Riana, teman yang berdiri tepat di belakangnya. Bukannya berhenti sampai sini, Lyla malah merasa Riana menarik kerah  belakang baju nya hingga tubuh Lyla ikut tertarik kebelakang.

"Riana, gak lucu tau," Lyla menggerutu dengan sedikit emosi sambil berusaha melepas jeratan tangan Riana yang masih berada di kerah baju nya.

Namun seketika Lyla kaget saat mendapati tangan itu amatlah besar dan kasar, bukan! jelas-jelas ini bukan tangan Riana.

"Riana!!!!!!" seketika Lyla menengok kebelakang dan rupanya orang itu adalah Pak Charles, guru olahraga yang terkenal killer. Tanpa penjelasan, Lyla digeret keluar barisan masih dengan kerah belakangnya yang di cengkram Pak Charles. Lyla jalan mundur dengan tergopoh-gopoh menyesuaikan ritme jalan Pak Charles agar tidak terpelanting. Pasalnya tubuh Pak Charles amat lah tinggi dan gemuk. Sangat tidak seimbang jika Lyla melawan. Lyla pun pasrah di tarik keluar barisan meskipun ia tak mengerti dimana letak kesalahannya.

Kemudian Pak Charles menyuruh Lyla untuk maju berbaris di samping Kepala Sekolah yang sedang memberikan pengarahan. Rupanya Lyla tak sendiri, ia berbaris bersama anak-anak yang tidak disiplin lainnya.

"Tapi Pak salah saya apa??" tanya Lyla tak terima di hukum begitu saja.

"Maka nya kalau upacara jangan bercanda, emang kamu kira saya gak tau kamu mainan topi!, anak jaman sekarang bisanya meremehkan orang yang lebih tua, kamu tau kan Pak Kepsek sedang ngasih pengarahan, mbok ya di dengarkan."

Tidak mengiyakan perkatan Pak Charles, Lyla pun berjalan menuju barisan disamping Pak Kepsek sambil menggerutu "Sialan nih si Riana!"

Malu nya bukan main, saat itu upacara penutupan MOS juga di ikuti oleh seluruh murid SMU Duta Bangsa dan dihari ke-4 nya bersekolah disana ia malah di hukum berdiri di depan 1000 orang murid SMU Duta Bangsa.

Upacara pun selesai, rupanya hukuman untuk anak-anak yang tidak  disiplin masih terus masih berlanjut. Saat siswa yang lain kembali ke kelas masing-masing, ini tidak berlaku untuk mereka yang di hukum. Mereka disuruh berdiri sambil hormat menghadap ke barat. Ini sama saja mereka suruh hormat ke marahari di jam 11 siang.

Sungguh pengalaman pertama yang memalukan, pasalnya Lyla ada lah murid perempuan satu-satu nya dari 20 murid laki-laki nyang kedapatan di hukum dan disuruh hormat matahari oleh Pak Charles.


I love PelatihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang