Malam Keakraban Club Taekwondo

30 2 1
                                    

Lambat laut mengikuti ekskul Taekwondo memberi kesan tersendiri bagi Lyla, dia yang awalnya sulit bergaul, tidak percaya diri, dan bisa di bilang manja. Kini perlahan Lyla menjadi anak gadis yang lebih mudah bergaul, lebih percaya diri dan mandiri. Meskipun tak jarang pulang dengan keadaan babak belur belum lagi kadang kaki atau tangannya terkilir akibat latihannya yang super serius.

"Aduhh Nak,,,kalo kamu kaya gini terus, kan ibuk yang bingung lama-lama, mbok ya kalo latihan hati-hati," gerutu Ibuk saat melihat Lyla membuka pagar rumah dengan keadaan jalan dengan sedikit pincang.

"Hehheehe...gak kok Buk, Lyla cuma keseleo kecil aja, sakit nya cuma sedikit kaya di gigit semut," jelas Lyla sambil tersenyum menghampiri Ibu nya yang menunggunya di dalam rumah.

"Kamu gajah nya doooongggg," teriak Bang Fajar dari dalam rumah.

"Buk,,," Lyla mencium tangan Ibuk nya.

"Yaudah sana mandi terus makan, Ibuk mau ke Arisan RT dulu ya."

Lyla mengangguk sambil terus berjalan menuju kamar nya.

Malam hari nya saat semua keluarga berkumpul diruang keluarga. Saat itu Ibu yang sedang duduk di soffa berwarna hijau botol sedang asik membaca majalah gosip, dan Bang Fajar bersama Ayah yang sedang seru sekali bermain PS. Lyla memberanikan diri meminta izin kepada ayah dan Ibu untuk mengikuti  acara tahunan club Taekwondo di Puncak,Bogor.

"Ayah...Ibuk,,,ini ada surat edaran dari sabeum," Lyla menyerahkan surat tersebut kepada Ibuk nya terlebih dahulu.

Sabeum adalah panggilan untuk pelatih taekwondo.

"Kok ngadain acaranya jauh banget sih sayang? sampe harus nginep segala??" Ibuk mulai mengintrograsi anak gadis semata wayang nya ini sambil melirik kearah Ayah Lyla.

"Acara apa Lyl??" tanya Ayah tak kalah antusias.

Lyla pun mencertiakan detail acara yang akan mereka lakukan di sana. Rencananya club taekwondo Lyla akan menginap 2 hari 1 malam di Puncak,Bogor. Selain acara keakraban, disana juga akan di adakan acara latihan bersama.

Seperti biasa, raut wajah Ayah seperti tanda setuju dan benar saja Ayah langsung acc dan menjanjikan akan memberikan uang iuran untuk acara tersebut lusa. Namun tidak dengan Ibuk, Ibuk sangat mengkhawatirkan Lyla yang alergi dingin. Tapi Lyla meyakinkan Ibu jika alergi dinginnya sudah gak pernah kambuh lagi semenjak ia masuk SMU. Dan akhirnya Ibuk pun menyetujui.

Hingga hari nya tiba, Lyla berkemas membawa beberapa baju ganti serta seragam kebesarannya tak lupa sabuk kuning miliknya saat ini. Perasaan bercampur aduk karena ini kedua kalinya ia pergi jauh tanpa orang tua nya. Karena sebelumnya ia pernah juga camping saat masa-masa awal masuk SMU.

"Sayang, coba dong tanyain sabeum Dadi orang tua boleh ikut gak??" tanya Ibuk yang belum yakin melepaskan Lyla menginap di daerah dingin tanpa pendampingan dari orang tua.

"Gak boleh lah Buk, malu lah aku juga masa udah besar masih di kintilin sama orang tua nya."

"yaudah kamu hati-hati ya, kalo dingin jangan dipaksain mandi air dingin, takut bentol-bentol nya kumat." Ibuk mengingatkan Lyla.

Berangkatlah Lyla di antar ayah dengan mobil, sesampainya di sana titik penjemputan, ayah menanyakan alamat filla yang akan mereka tempati kepada Lyla. Lyla yang curiga keluarganya akan diam-diam datang mengunjunginya memilih merajuk.

Tibalah armada yang akan menjemput rombongan Tekwondoin, semula Ayah berfikir kalau jemputan berupa Bus Pariwisata atau minimal Elef. Namun terkaget-kanget Ayah ketika mengetahui jemputan berupa truck shuttle persis yang di gunakan tentara.

Tapi mau gimana lagi, toh Lyla enjoy-enjoy aja. Lyla berpamitan kepada Ayah. Ia berjalan mengikuti rombongan lainnya. Lyla pun memanjat naik kebelakang truck shutlle tersebut. Ayah geleng-geleng kepala sambil tersenyum kecil melihat tingkah anak gadis nya.

Mulai dari shutlle ini suasana kekeluargaan kian terasa, sesama anggota saling berbagi tempat duduk dan saling bahu membahu menjaga barang-barang bawaan teman yang tidak kebagian tempat duduk agar barang tidak jatuh kejalan atau tidak diinjak anggota lainnya yang berdiri sepanjang perjalanan.

Rupanya saat menaiki tangga shutlle tadi, Lyla di bantu oleh salah seorang anggotalaki-laki yang bersabuk hitam. Lyla tau sabuknya hitam karena sebelum menaiki shutlle mereka disuruh mengganti pakaian mereka dengan seragam taekwondo lengkap dengan sabuknya.

Dan cowok itu juga merelakan tempat duduknya agar diduduki Lyla, kemudian ia memilih berdiri bersama yang lain. karena untuk membalas kebaikan orang tersebut Lyla berisiatif memangku tas bawaan orang tersebut.

"Kak,,,sini biar tas nya saya yang bawa," ucap Lyla malu-malu, pasalnya wajah cowok ini agak asing baginya.

"Oh, iya makasih." balas cowok tersebut dengan singkat.

I love PelatihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang