KEDUA kelopak mata Taeyong terbuka; ia tidak tahu sudah jam berapa sekarang. Namun kedua mata nya terasa berat dan perih, mungkin akibat menangis. Tatapan mata nya jatuh pada Jaehyun yang terlelap di sudut ruangan; terlihat nyaman karena permukaan empuk.
Taeyong terdiam; meringis pelan ketika mendengar suara-suara asing di dalam kepala. Menyuruhnya untuk melakukan apapun demi bisa melukai diri sendiri. Taeyong tahu suara itu tidak akan berhenti sampai ia bisa melihat darah dan membuat rasa sakit pada tubuh.
Perlahan Taeyong mencoba untuk duduk dan menunduk; menatap paha serta betis yang terbalut oleh kain karet. Ia membuka lebar mulut; mencoba mengigit betisㅡerangan kekesalan keluar dari bibir ketika tidak berhasil membuat bagian itu berdarah.
Tentu Taeyong tidak akan menyerah. Ia semakin memperkuat gigitannya; berhasil membuat betisnya terasa sakit. Senyum puas terpatri pada bibir; Taeyong terus menerus mengatupkan rahang. Mencoba membuat daging betis nya terkelupas.
"Oㅡoh!" ia meringis; lalu berbaring pada permukaan empuk dan tersenyum lebar.
Kain karet yang di pakai untuk melapisi kulit Taeyong mulai di penuhi oleh noda darah. Lelaki mungil itu berhasil membuat rasa sakit. Sekarang suara di dalam kepala nya sudah sedikit berkurang; ia bisa bernafas dengan tenang.
"Apa? Kalian masih ingin aku menyakiti diriku sendiri?" gumam Taeyong pelan; berbicara pada diri sendiri.
Suara di dalam kepalanya meneriakan kata setuju. Taeyong tertawa pelan; kembali mencoba untuk duduk dan mengigit semua bagian yang ia bisa dengan begitu keras dan dalam.
"Taeyong?" kedua bola mata Jaehyun melebar ketika melihat darah sudah mengotori permukaan empuk, "APA YANG KAU LAKUKAN?!" tanpa menunggu lama ia segera menghampiri lelaki cantik itu dan hati nya mencelos saat melihat darah mengotori mulut, gigi serta betis Taeyong.
"Lepas! Mereka menyuruhku melakukannya!" Taeyong mendorong Jaehyun dengan bahu; kemudian memberingsut menjauh. Ia tersenyum dan bersenandung kecil ketika menatap darah yang memenuhi betis.
"Taeyong," Jaehyun menghela nafas dalam, kembali menghampiri Taeyong dan menangkup pipi lelaki cantik itu. "Lihat aku."
Iris hitam legam Taeyong menatap Jaehyun tepat pada wajah. Kening nya berkerut dalam; suara di dalam kepalanya perlahan semakin membesar dan itu sangat menganggu!
"Lepㅡ"
"Tidak ada siapapun disini. Kau hanya berhalusinasi. Suara di dalam kepalamu? Jangan bercanda Taeyong, tidak ada siapapun. Kumohon, berhenti menyakiti dirimu sendiri." ujar Jaehyun lembut, ia benar-benar tidak bisa melepaskan pandangannya pada Taeyong walaupun hanya sekejap!
Demi Tuhan sepertinya Jaehyun baru tertidur selama satu jam, dan Taeyong sudah melakukan hal gila seperti sekarang? Lelaki cantik itu membutuhkan banyak arahan, seharusnya Jaehyun terus menerus berada di samping Taeyong; mencegahnya untuk melakukan sesuatu yang buruk. Namun Jaehyun juga hanya manusia biasa! Ia butuh tidur, makan, pergi ke kamar mandi serta yang lainnya.
Taeyong terdiam; pupil mata nya bergetar. Ia meringis pelan ketika merasakan perih dan sakit pada beberapa bagian betis yang baru saja ia gigit. Suara di dalam kepala nya perlahan menghilang ketika Taeyong menatap bola mata cokelat Jaehyun yang terlihat teduh.
"Aku akan mengobatimu karena sepertinya tidak ada siapapun di ruang kesehatan sekarang. Kemari," Jaehyun baru saja menatap jam di pergelangan tangan yang menunjukkan pukul tiga pagi. Ia menaruh tangan pada punggung serta kedua tungkai Taeyong. Mengangkat lelaki itu ala bridal.
"Dokㅡ"
"Bisakah setiap kali ada suara di dalam kepala, kau memanggil namaku? Aku akan datang Taeyong, membantumu untuk menghilangkan suara-suara itu. Jangan ragu untuk memberitahuku tentang apapun yang terjadi. Aku tidak ingin melihatmu terluka lagi." bisik Jaehyun lirih; ia membuka pintu secara susah payah dan kemudian membawa Taeyong menelusuri lorong panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEE TAEYONG《Jaeyong》✔
Fanfiction[Romance] Namanya Lee Taeyong, seorang Masokis yang benar-benar gila dan sangat sulit untuk di hentikan. •BXB || YAOI || GAY || HOMO •Jaehyun x Taeyong •Don't read if u don't like bitches.