Part 8

20.5K 3.8K 264
                                    

WAKTU berlalu dengan sangat cepat. Tidak terasa bahwa Jaehyun sudah menjaga Taeyong selama satu bulan lebih di apartemennya. Semua yang Jaehyun lakukan, termasuk memandikan serta merawat Taeyong berhasil membuat si lelaki cantik memiliki mental yang lebih baik dari sebelumnya.

Seperti apa yang Jaehyun katakan sebelumnya, Taeyong hanya membutuhkan orang yang benar-benar mengerti tentang masalahnya. Taeyong tidak memiliki riwayat penyakit gila atau stress yang berlebihan. Lelaki cantik itu hanya kesepian; dan membutuhkan bimbingan serta terapi untuk menghilangkan bayang-bayang masa lalu yang mengerikan.

Semua orang; pengidap mental disorder tidak bisa di taruh di rumah sakit jiwa begitu saja. Mereka membutuhkan bimbingan yang bisa membuat mereka mengerti bahwa apa yang mereka lakukan tidak akan membawa perubahan apapun. Terutama yang memiliki kesenangan ketika menyakiti diri sendiri. Menyayat pergelangan tangan atau menusuk kulit dengan jarum, hal tersebut tidak menyelesaikan apapun, yang bisa di rasakan hanya rasa sakit.

Jaehyun mengerti dengan apa yang di rasakan oleh orang-orang yang memiliki hobi menyakiti diri sendiri. Mereka mungkin mempunyai masalah besar atau tekanan batin yang cukup parah. Tapi sungguh, melukai diri sendiri tidak akan menyelesaikan semua masalah. Oleh karena itu, Jaehyun berharap jika ada seseorang seperti Taeyong di luar sanaㅡia berharap mereka semua bisa bertahan dan menemukan seseorang yang tepat untuk di jadikan tempat bersandar serta menceritakan keluh kesah.

"Kau siap?" Jaehyun menatap lurus ke arah wajah Taeyong yang terlihat jauh lebih baik dari sebelumnya.

Mulai saat ini, ikatan yang membelenggu kedua tangan Taeyong akan di lepaskan. Karena Taeyong sudah tidak pernah menunjukkan tanda-tanda 'melukai diri sendiri' lagi sejak satu minggu yang lalu. Semua berkat Jaehyun yang selalu meyakinkan Taeyong bahwa lelaki cantik itu akan baik-baik saja.

"Ya.. Tentu.." kedua sudut bibir Taeyong terangkat; membentuk senyum kecil.

Satu-satunya hal yang bisa membuat Taeyong merasa tenang hanyalah Jaehyun. Ia tidak tahu bila Jaehyun tidak ada di sisinya. Lelaki tampan itu selalu menjaganya dan merawatnya. Membisikan kata-kata penenang ketika trauma itu datang. Jaehyun adalah dunianya.

Jaehyun tersenyum dan mulai membuka kain yang terbuat dari karet pada tubuh Taeyong secara perlahan. Ia tahu bahwa ini bukan pertama kalinya, karena Taeyong sering membuka ikatan pada lengan ketika lelaki cantik itu mandi. Tapi, untuk sekarang dan seterusnya, Taeyong tidak akan lagi mengenakan ikatan di tangan.

Semoga saja lelaki cantik itu tidak melakukan sesuatu yang fatal; yang bisa membuat ikatan di tangan kembali terpasang. Jaehyun yakin bila Taeyong pasti bisa menjaga sikap. Karena ia akan selalu berada di sisi lelaki cantik itu. Menjaga serta menasehati Taeyong tentang segala hal.

Taeyong menggerakan kedua tangannya ketika kain itu terlepas. Ia memperhatikan bekas sayatan yang memenuhi kedua pergelangan tangan; tatapannya berubah menjadi kosong. Semua sayatan itu pernah ia buat untuk menghilangkan rasa sakit serta trauma yang selalu menghantuinya; menjadi mimpi buruk yang terkadang masih sering ada di bayangannya.

"Hey, kau baik-baik saja?" Jaehyun mengenggam kedua tangan Taeyong; mengusap bekas sayatan di pergelangan tangan si lelaki cantik secara perlahan.

Taeyong mengalihkan pandangan ke arah Jaehyun; menatap kedua iris cokelat yang selalu berhasil membuat semua kegelisahan di dalam kepala serta hatinya menghilang. Kedua bola mata Taeyong berkaca-kaca, ia memeluk Jaehyun dengan erat.

"Taeyong, kenapa?" Jaehyun membalas pelukan Taeyong; mengusap punggung si lelaki cantik dengan lembut.

"Terimakasih Jaehyun.." bisik Taeyong pelan, terdengar begitu tulus di telinga Jaehyun.

LEE TAEYONG《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang