JAM enam pagi Jaehyun sudah datang ke rumah sakit, ia harus memeriksa data diri tersembunyi tentang pasien barunya; Lee Taeyong yang baru saja datang pagi ini. Belum pernah Jaehyun merasa bersemangat seperti sekarang, entah, karena menurut Jaehyun, hal ini adalah yang pertama. Dimana ia menangani seseorang dengan kelainan mental yang berbeda dari pasien sebelumnya.
Masokis? Well Jaehyun sudah mempelajari semua hal itu sejak tadi malam. Ia merasa cukup khawatir karena penyakit tersebut ternyata begitu mengerikan! Maksudnya, bagaimana seseorang bisa menikmati dan menyukai rasa sakit? Jujur, terkadang luka terkena pisau pun terasa perih. Apalagi jika luka nya lebih parah dari itu?
"Pagi Hyung!" sapa Jaehyun ketika baru saja membuka pintu sebuah ruangan pada seorang laki-laki yang sedang duduk di atas kursi sembari memainkan laptop.
"Pagi Jaehyun. Mengambil private file?" tanya laki-laki yang memiliki nama lengkap Kim Doyoung itu; atasan Jaehyun di tempat bekerja.
Jaehyun mengangguk. "Dimana Hyung?"
Tanpa mengatakan apapun Doyoung berdiri dari kursi dan berjalan menuju meja. Ia membuka laci lalu mengeluarkan berkas yang di balut oleh map berwarna cokelat, Doyoung memberikan berkas itu kepada Jaehyun.
"Pasienmu akan datang jam delapan pagi, temui dia di ruang interogasi terlebih dahulu karena perawat masih harus menyuapkan tempat untuknya." nada suara Doyoung terdengar begitu serius. Menjadi seorang Psikiater selama lima tahun membuat Doyoung menjadi seorang senior yang selalu di segani oleh setiap juniornya.
Tidak ada yang bisa menentang seorang Kim Doyoung karena yang di katakan oleh lelaki itu selalu benar. Doyoung menangani kasus serta pasiennya dengan baik, ia tidak pernah melakukan kesalahan sedikit pun, oleh karena itu orang-orang menjululinya si perfeksionis.
Dahi Jaehyun mengkerut. "Memang ada apa dengan ruangan lain yang kosong, Hyung?"
"Pasienmu memiliki kelainan Jaehyun. Dia harus di tempatkan di tempat yang kosong, tidak boleh ada benda tajam. Kau tahu bukan seperti apa wataknya?"
Ah benar. Jika saja ada benda tajam seperti meja atau bahkan penyangga kasur. Mungkin Taeyong bisa melukai dirinya sendiri. Menjadi seorang masokis ternyata benar-benar mengerikan. Jaehyun penasaran, apa yang akan ia dapat nanti di dalam pertemuan pertama mereka.
"Uhm baiklah. Terimakasih Hyung." setelah mengambil berkas yang di berikan oleh Doyoung. Jaehyun kembali ke dalam ruangannya. Membuka berkas milik pasiennya yang akan datang kurang dari dua jam lagi.
"Lee Taeyong, 01 Juli 1995." gumam Jaehyun sembari menatap lembaran kertas yang ada di tangan. Ia membaca data diri awal Taeyong secara saksama; tidak ingin meninggalkan satu pun informasi penting.
Data yang satu ini lebih lengkap dari pada data sebelumnya. Di data ini, ada penyebab kenapa Taeyong bisa berubah menjadi seorang masokis. Menjadi pemuas nafsu bagi paman serta kelima teman nya ketika berumur lima sampai sepuluh tahun di luar negeri. Jaehyun sampai bergidik ngeri membayangkan hal itu! Anak berumur lima tahun mendapatkan tindakan asusila. Yang lebih parah, kedua orang tua Taeyong tidak tahu menahu tentang hal tersebut sampai pada akhirnya Taeyong sendiri yang merasa frustasi. Otak, hati, serta semua yang ada di dalam tubuh Taeyong hancur berantakan. Trauma yang mendalam berhasil membuat seorang anak polos seperti Lee Taeyong berubah drastis.
Di umur lima belas tahun, Taeyong pernah menyayat seluruh tubuhnya hingga hampir kehabisan darah. Untung saja saat itu kedua orang tua Taeyong bergerak cepat; membawa sang anak ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Sejak saat itu. Taeyong tidak bisa berhenti untuk menyakiti dirinya sendiri. Semua yang di lakukan oleh orang tua Taeyong untuk sang Anak berakhir sia-sia, tidak ada Psikiater atau seorang pun yang tahan dengan kelakuan lelaki bermarga Lee itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEE TAEYONG《Jaeyong》✔
Fanfic[Romance] Namanya Lee Taeyong, seorang Masokis yang benar-benar gila dan sangat sulit untuk di hentikan. •BXB || YAOI || GAY || HOMO •Jaehyun x Taeyong •Don't read if u don't like bitches.