AY-02

3.3K 276 4
                                    


aku mengernyitkan mata berkali kali semua yang kulihat buram
Ditambah lagi kepalaku sakit . Pusing sekali
Aku mencoba bangun untuk duduk dan memfokuskan pandanganku

Yang pertama kulihat adalah dinding putih . Dan aku berada di atas ranjang . Sepertinya ranjang rumah sakit.

Ya sepertinya aku ada di rumah sakit setelah kecelakaan kecil tadi

Lalu kulihat tanganku sudah di perban

Kualihkan pandanganku ke depan

Seseorang muncul di balik pintu

Aku memicingkan mataku sedikit supaya terlihat jelas

Jelas sekali itu komplotan preman tadi. Aku masih mengingatnya.
.
.
"Ya!!kenapa kau masih disini?bukankah kau komplotan preman tadi?..." aku memundurkan badanku di ranjang karena dia semakin mendekatiku "pergi sana"

Dia mendecak

"Dasar gila. Berterimakasihlah padaku" kemudian dia melemparkan tasku , entah sejak kapan tasku berada di tangannya. Aku tidak tau

"Tasku?"

Dia hanya diam. Aku segera mengecek dalamnya

Masih utuh . Astaga aku sudah salah paham terlebih lagi aku su'udzon pada namja ini.

Aku benar benar. Malu.

Aku mengulum senyum kikuk padanya "a-ah . Kamsahamnida ajussi"

"Kau ini! Haishhh... aku masih muda sepertimu " dia memalingkan wajahnya dengan melipat tangan di dada

"Panggil aku oppa"

"Nde?"aku masih bingung

"Panggil aku yoongi saja"

Yoongi?apa yoongi yang itu?ahh tidak mungkin!

"Ah arraseo yoongi oppa. Kamsahamnida"aku tertunduk menunjukan bahwa aku menyesal telah berpesangka buruk padanya

"Eoh. Ireumi mwo-yeyo?" (Siapa namamu?)

"Je ireumi Caca keyla imnida" aku mendongakkan kepala mencoba melihatnya yang lebih tinggi dariku, aku tersenyum . Wajah orang ini sedari tadi datar. Seperti dinding putih di sebelahnya . Dan memang sama sama putih pucat. Tapi orang ini kenapa dari tadi memakai masker ?apa tidak pengap?

"Jib-e kajja . Aku akan mengantarmu"(ayo pulang)

"Hm.. tapi oppa. Kenapa dari tadi kau menggunakan masker?apa tidak pengap?"

"Aniya. Kajja. Kau banyak omong"

"Mian" wajahku berubah jadi datar . Rupanya dia sangat garang.

Kemudian aku segera beranjak dari ranjang

Bughh

Oh apa ini . Sekarang pantatku. Lalu setelah ini apa lagi?Sial.sial.sial.

Aku meringis kesakitan , Aku tidak tau jika kakiku masih sakit dan susah untuk berdiri

Refleks orang itu ah yoongi yang tadinya jalan duluan kini berbalik dan membantuku

Dia mendekat

Aku menatapnya sejenak.

Mata itu seperti tidak asing bagiku - batinku

Kemudian dia meraih tanganku wajahnya semakin dekat denganku..
Jarak kami ini terlalu dekat bagiku
Aku merasa kami bersentuhan jadi aku memberitahunya kalau aku tidak apa apa

"Gwenchana oppa. Aku bisa sendiri" kemudian aku jalan dengan pincang pincang

Orang yang bernama yoongi itu berjalan duluan di depanku
dia memang benar benar tidak menolongku dan berjalan dengan santainya

***

Di dalam mobil ? suasananya hening . Aku hanya bicara saat memberi tahu alamat apartementku. Yoongi terlalu fokus dengan jalanan seperti tidak ada aku di mobil. dalam mobilpun dia masih memakai maskernya hanya memperlihatkan matanya karena dahinya tertutup poni berwarna blonde itu

"Kamsahamnida yoongi oppa"aku tersenyum ramah padanya lalu aku membuka pintu mobil dan turun

"Nde"

"Jamkkan oppa. Apa boleh aku.meminta id line mu ?aku akan mengganti biaya rumah sakit tadi"

Yaa walaupun aku tau aku tidak punya uang
Tapi ya sudahlah aku tidak ingin berutang budi

Kemudian aku sedikit membungkuk supaya bisa melihatnya yang masih duduk di dalam mobil , aku menyodorkan handphoneku setelah itu diterima olehnya . Dia terlihat mengetikan sesuatu.

"Untuk biaya rumah sakit jangan dipikirkan . Bukan aku yang mengurusnya" jawabnya datar sambil memberi kembali handphoneku

Dia memang mempunyai mata yang indah sungguh.

"Nde?"

"Orang yang menabrakmu tadi yang mengurus semua , aku hanya menunggumu sadar".

Setelah itu dia melesat

Aku masih mematung di tempat.
"Haishh lalu untuk apa dia tetap memberi id linenya. Pabbo"gumamku heran

***

Ting..

Pintu lift terbuka aku menuju kamarku di lantai 13
Setelah aku sampai di istanaku
Aku segera melempar tubuhku di ranjang .

Lalu aku melirik jam dinding di atas televisi di depan

07.55 pm

Astaga aku melewatkan sholat magribku .
Sekarang sudah masuk waktu isya

Aku segera bangkit dan mengambil air wudhu lalu sholat

Malam ini benar benar melelahkan

***

Hari ini aku berdoa
'Semoga Allah menjagaku dan melindungiku serta mempermudah urusanku . Dan doa yang paling aku tekankan adalah ingin memiliki seseorang yang bisa menemani hari hariku .teman.dekat.atau.sahabat.aku butuh itu. Ya tuhan tolong kabulkan'

Yang bisa ku lakukan saat ini hanyalah bermain handphone . Bernyanyi tidak jelas . Melamun sesuatu yang entah apa itu aku tidak tau . Sama sekali tidak berfaedah .

Drrrt drrrt

Kubuka aplikasi lineku sepertinya ada pesan masuk

YoongiD04 : hey ..apa kau sudah membaik?

Aku membelalakan mataku . Bagaimana dia bisa tau id lineku?.

Ah iya aku lupa tadi handphoneku ada padanya

Cacakey16 : Sudah yoongi-ssi . Kamsahamnida , karena tadi sudah menolongku . Aku berhutang budi

YoongiD04 : baguslah jika kau sadar.

Cacakey16 : eoh.

Jadi dia tidak iklas?aishh
.
.

Ketemu dengan orang baru
Bikin memori baru?
:))



Voment please
Ngemis nih:')

^lncy

Assalamualaikum Yoongi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang