Chapter 3

89 13 16
                                    

' Selama ini aku salah mengartikan maksud dari senyum palsumu itu. '
~ Raven.

                                 ♪♪♪

"Lo masih ahli main gitar kan?" Tanya Ezha.

Raven yang tadi telah mendengar percakapan antara Ezha dan temannya yang bernama Kimmy mengerti maksud dari pertanyaan tersebut.

"Iya gua masih bisa. Jangan bilang kalo..?" Yahh Raven sudah tahu bahwa tujuannya bakalan kesana sembari melihat kearah panggung.

"Yupp, tepat seperti dugaan lo!" Ujar Ezha dengan wajah yang tidak berdosa. "Zha lu serius??" Tanya Raven tidak percaya bahwa temannya memiliki ide gokil seperti ini.

Memang Raven itu ahli dalam bermain gitar tapi dia belum pernah bermain diatas panggung sebelumnya, palingan hanya sampai di tempat tongkrongan mereka.

"Kalo ada yang lebih dari serius yahh itu jawaban gua, hahaha..." Ungkap Ezha sembari tertawa nista.

"Zha.. Zha.. emang lu yahh" Raven hanya bisa menghela nafas, tak habis pikir dengan ulah sahabatnya ini.

"Ehhh tapi, disana ada drum ama organ gimana tuh Zha?" Terlihat disana dua alat musik tersebut terbengkalai, karena Ezha maupun Raven tidak tau cara memainkannya.

"Iya juga yahh. Hmmm.. oke wait a minute!" Sembari menekan - nekan tombol yang ada diatas hp mungilnya itu lantas Ezha menghubungi seseorang lagi. Raven hanya bisa geleng - geleng kepala melihat tingkah temannya.

"Hallo?" Terdengar suara dari sambungan telpon tersebut.

"Yoo.. Kev ini gua Ezha. Lu sibuk ngak?" Tanya Ezha.

"Ohh Ezha, gua kirain siapa. Gua gk sibuk sih, emangnya kenapa?" Tanya Kevin

"Lu ngomong ama siapa Kev?" Terdengar suara lain dari sambungan tersebut. "Ini gua lagi ngobrol sama Ezha." Jawab Kevin.

"Ezha........." Suara nyaring 8 Oktaf tersebut nyaris membuat Ezha menjadi seorang Tuna Rungu.

"Astaga Ken, lu kalo mo teriak jangan disini lahh, ampir pecah telinga gua denger teriakan lu" Raven yang berada disebelah Ezha pun mengelus - elus dadanya karena kaget akan suara yang asalnya dari telpon tersebut.

"Hehe.. sori - sori, gua udh lama gk denger kabar lu sih jadinya gitu." Ungkap Kenneth kembarannya sih Kevin.

Mereka sudah menjalin pertemanan dengan Ezha sejak masih duduk di bangku SMP, Kevin orangnya cuek, berbeda dengan kembarannya Kenneth yang ceria.

"Jadi Zha ada perlu apa.?" Tanya Kevin. "Aihh.. Kev gua masih pengen ngobrol bareng Ezha.!" Ungkap Kenneth karena masih kangen dengan teman masa kecilnya itu. Dulu mereka berempat ikut eskull band disekolah mereka. Kevin sebagai drummer, Kenneth memainkan organ, Ezha sebagai vokalis dan satu teman mereka lagi bermain gitar.

"Jadi gini, gua rencananya mau manggung sama temen gua tapi kekurangan personil, kalian bisa bantuin gua gk..?" Ezha sangat berharap akan bantuan kedua temannya itu karena jaran rumah mereka tidak jauh dari cafe ini.

"Iya Zha gua pasti bantuin elu kok, jadi flashback gua." Ungkap Kevin karena mengingat kenangan masa smp mereka. "Boleh Zha, boleh banget malahan." Ungkap Kenneth karena Ezha yang mengajari Kenneth bermain organ dan juga Kenneth kangen sama Ezha karena sudah beberapa bulan tidak ketemuan.

"Oke sipp, makasih lohh sebelumnya Kev, Ken. Gua ada di cafe corner deket dari rumah kalian." Ucap Ezha.

"Okelahh kita otw kesana sekarang." Ucap Kevin lalu sambungan telepon pun terputus.

Fall Too FarWhere stories live. Discover now