Chapter 5

58 8 4
                                    

"Sulit rasanya jika harus terus mencintaimu dengan rahasia. Kadang begitu berat untuk terlihat baik - baik saja."
- Frank

                                 ♪♪♪

Disana..., terlihat kerumunan yang cukup ramai dan Kley sedikit kepo soal apa yang terjadi disana. Kley yang tak tahu kalau ternyata di depan gerbang sekolah, seseorang sudah menunggu kedatangan nya.

Kley mendekati kerumunan itu lalu, kedua mata mereka pun bertemu. Seketika, rasa keponya terganti dengan rasa malas.

"Akhirnya kamu datang juga..!! Teman - teman aku pamit dulu yahh, ada sesuatu yang mau aku omongin sama dia." Tutup Frank.

"Yahh.. padahal baru ngomong sebentar. Yaudahlah kita cabut dulu. Dadah Frank, Dadah Kley." Frank melambai - lambaikan tangan sedangkan orang yang berada disebelahnya, hanya berdehem ria karena rasa malasnya.

"Nanti malam kamu sibuk enggak..!?" Tanya Frank dengan nada yang antusias seraya mendekati Kley.

Dalam hati, dia berharap agar Kley mau menerima ajakan kencannya itu namun sedikit dibumbui dengan unsur - unsur modus.

"Entalah gua gk tau. Emangnya entar kita mau kemana.?" Tanya Kley penasaran dengan tempat yang akan dituju. "Udah intinya, nanti jam 9 aku jemput kamu dirumah. Untuk tempatnya nanti ... rahasia." Tutup Frank karena dia ingin memberikan sedikit kejutan buat Kley.

Kley hanya memutar bola mata malas.

'Blom juga jadian, so iye..!' Author.

"Ngomong - ngomong alamat rumah kamu dimana..?" Tanya Frank karena ingin menjemput Kley namun tak tahu alamat rumahnya.

"Heleh... katanya mau jemput dirumah, ternyata enggak tau alamat nya. Yaudah, mana sini nomer WA lu..? Nanti gua send lokasinya dimana. Gua mau cepet - cepet pulang, ada yang mau gua kerjain dirumah." Tanpa Ba Bi Bu Frank langsung memberikan nomer WA nya.

"Oke gua udah PM ke nomer WA lu nanti lu save ajah. Dahh gua mau cabut dulu. Bye.!!" Lalu Kley langsung pergi ke halte bus dekat situ dan naik bus dengan tujuan ke arah rumahnya.

Frank berteriak dalam hati karena rencana modusnya berjalan dengan lancar. Ingin rasanya dia melompat - lompat kegirangan namun karena ingin menjaga image-nya, dia tidak jadi melakukan hal tersebut.

Sejak pertama kali pindah ke SMK nya yang sekarang, Frank sedikit bosan karena harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru dan Frank, mau tidak mau harus melakukannya karena orangtuanya yang di pindah tugaskan ke kota ini.

Frank sedikit bersyukur karena dia bisa tinggal dekat dengan kampung halamannya. Walaupun harus menempuh jarak sejauh 2 jam perjalanan dengan naik Bis, tapi setidaknya tidak terlalu jauh dengan tempat tinggalnya yang dulu.

Frank menuju ke tempat parkiran motor di sekolah nya dan disana terlihat Gevan yang sedang menstater motornya.

Gevan hanya melirik sekilas, lalu dia menancapkan gas motornya.

                                 ♪♪♪

Sesampainya dirumah, terlihat seorang wanita yang menggunakan jas hitam dengan kemeja berwarna putih, dipadukan dengan rok selutut dan sepatu heels hitam mengkilat, sedang duduk di ruang tamu menikmati secangkir teh.

Untuk wanita seumurannya, dia terlihat lebih muda 5 tahun. Yahh.. itu adalah bunda nya Frank. Dan dia sekarang bekerja di salah satu Bank di kota ini.

"Aku pulang bunda.." Ucap Frank memberi salam seraya menyalim tangan Ibunda nya. "Gimana sekolah kamu Frank..? Udah terbiasa enggak? Terus kamu udah dapet teman belum? Pelajarannya gimana.?" Tanya Bundanya Frank bertubi - tubi. Sekalipun dia sibuk dengan urusan kerjanya, tetapi dia tidak pernah lupa untuk memberi perhatian terhadap anaknya, sekalipun menurut Frank agak berlebihan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 03, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Fall Too FarWhere stories live. Discover now