Chapter 4

54 4 26
                                    

"Tidak perlu berteriak jika hanya ingin di dengar. Karena terkadang, cara terbaik untuk di dengar adalah dengan tetap diam. "
- Gevan

                                  ♪♪♪

"Gevan...." suara Kley menggema di seluruh ruang kelas, membuat semua mata langsung tertuju padanya. Dengan tawanya yang tak berdosa, dia langsung duduk disamping sahabatnya, Gevan. Lalu dia mengembangkan cengirannya.

"Gevan ke kantin yuk. Gua laper, mumpung guru yg mau ngajar nggak masuk." Kata Kley sambil memasang puppy eyes nya. Sekalipun Gevan orangnya cuek kuadrat tapi kalo udah liat Kley pake puppy eyes nya, hatinya tetap bakalan luluh juga. Dia memang agak lapar, karena uang jajannya ketinggalan di atas meja kamarnya.

"Tenang, gua yang traktir kok." Kata Kley seraya menarik Gevan bangkit dari tempat duduknya. Udah biasa kalo Gevan nggak bawa duit, karena itu sifatnya Gevan yang pelupa.

'Hmm sifat yang aneh' Pikir Kley.

Di perjalanan menuju kantin, beberapa pasang mata siswa/siswi disana melihat kearah mereka. Ada yang berbisik - bisik, ada yang salah tingkah dan ada juga yang senyum - senyum nista. Semua itu dikarenakan gandengan tangan yang sejak dari kelas tadi tidak pernah Kley lepas.

Well, siapa yang tak kenal mereka berdua? Cahaya dan Kegelapan.
Julukan itu memang pas untuk mereka berdua. Karena, Kley sang perusuh, orangnya selalu heboh dan ceria. Sedangkan Gevan sang Pangeran Es yang hampir tak pernah senyum sedikitpun.

Bagi Gevan tersenyum itu merepotkan. Karena waktu itu, dia hanya tersenyum tipis, seisi kelasnya Kley sudah seperti kena bencana alam. Orang - orang langsung histeris melihatnya, apalagi cewek - cewek. Bahkan ada yang sampai mimisan..!?

"Bakso ato nasi goreng ajah yahh Van, uang gua udah pas-pasan nih, gua pake bayar uang kas tadi." dan Gevan pun hanya mengangguk setuju.

                                  ♪♪♪

Sesampainya di kantin Kley langsung nyosor ke mbak penjaga kantin dan memesan 2 porsi bakso, 1 nutri sari sama 1 air mineral. Selang waktu kurang lebih 10 menit baksonya sudah siap dan tanpa menunggu waktu lama Kley langsung beranjak ke meja makannya. Tetapi tiba - tiba langkah kakinya terhenti dan dia sedikit terkejut karena disana ada Frank alias Franklyn, cowo blasteran indo - inggris asalnya dari bandung dan bulan lalu dia pindah ke sini ke sekolah mereka SMK Gahar Purnama. Walaupun baru sebulan disini tapi popularitas Frank enggak kalah sama Gevan juga Kley.

Kulit putih, tinggi, tampan, bertubuh atletis kurang lebih seperti Gevan, enak dipandang meskipun lebih enak mandangin muka Kley yg imut apalagi udh pake jurus pamungkasnya 'Puppy Eyes'. Kalau Gevan di Transform sama Kley jadilah Frank.

Udah kayak keluarga ajh mereka - Author.

Sekitar 1 menit mematung karena membayangkan apa yang akan dibicarakan Frank, soalnya Kley agak gondok sama Frank soal masalah waktu itu.

Akhirnya Kley berjalan mendekati 2 orang tersebut dengan tampang polosnya "Nihh makanan lu Van". Walaupun Kley itu keliatan polos tapi kata - katanya itu pedes banget. Ngehehehe....

"Ngomong - ngomong, lo ada perlu apa kesini?". Tanya Kley ketus sembari menghadap kepada pria tampan yang duduk didepannya.

"Aku lagi nyariin kamu Kley". Jawab Frank dengan senyuman mautnya dan membuat beberapa orang di sekitar kami berteriak histeris, dan yang paling heboh itu adiknya mimi peri yaitu sih Juleha ehh Jerry, kalian pasti tau kan mimi peri itu kek gimana, pokoknya kurang lebih seperti itu hahaha....

"Ngapain nyari - nyari gua? Gua ngutang sama lo..?". Tanya Kley ketus ke Frank soalnya aneh banget tiba - tiba Frank nyari Kley.

Waktu dulu Kley pernah ketemu sama Frank waktu Kley lari - larian masuk ke perpustakaan, karna dia lupa kalo dia bertugas buat ngambil buku pelajaran. Alhasil malah bertabrakan dengan Frank yang lagi bawa buku lumayan banyak untuk pelajaran selanjutnya.

Sembari memungut buku yang berserakan di lantai Kley pun meminta maaf karna kecerobohannya yang buru - buru masuk perpustakaan tanpa melihat sekelilingnya dulu. Tapi bukannya dimarahin, Frank malah mengelus pipi Kley. 'Pipinya lembut' dalam hati Frank.

Kley paling nggak suka kalo dirinya  sembarangan di sentuh orang, makanya sampe sekarang Kley masih rada dongkol kalo ketemu sama Frank.

"Sebenarnya ada yang mau aku omongin sama kamu Kley tapi nggak enak ganggu waktu makan siang kalian, jadi untuk sekarang aku pinjem buku IPS kamu dulu yahh soalnya aku bolos tadi enggak masuk pelajaran IPS. Malas aku kalo yg ngajarnya Pak Andra, lo tau sendiri kan.? Enakan sama guru IPS kalian Ibu Karen isi materinya gampang dicerna kalo bareng dia". Jelas Frank panjang lebar, karna dia nggak mau bikin mood Kley rusak. Nanti malah nggak datang lagi.

"Tapi gua enggak bawa buku IPS sekarang, bukunya gua tinggalin di kelas, nanti lu ambil aja di kelas gua.  Bangku kedua dekat pojokan." Dibalas dengan anggukan serta cengiran yang gk jelas ke Kley, lalu Frank langsung ngacir keluar kantin.

Gevan dari tadi hanya diam dengan muka datarnya, sembari meminum minumannya menyimak percakapan kedua orang didepannya tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Saat Frank datang pun, Gevan cuma cuek ama Frank. Lagian Gevan paling males sama orang asing yang tiba - tiba langsung nanyain dimana Kley berada. Bukan cuma orang asing, bahkan sama teman - teman sekelasnya pun dia cuek.

Gevan mahh gitu orangnya - Author

"Duhhh..... syebell salah satu prince juleha pergyiii. Tapi, no body no worry masih ada dua pangeran lagyii yg bakalan nemeyinn incess juleha makan di kantinn. Enjii..... girls? " Tanya jerry ke pengikut² laknatnya.

"Pastii dong Bundss (Bunda)." Jawab pengikut - pengikut laknatnya sambil ngakak tanpa memperdulikan orang - orang disekitarnya yg mulai risih.

Sumpah dongkol gua dengarnya, serasa mau pecah telinga gua denger nih lintah kuda ngomong pake bahasa khayangan katanya. Nih Author kek nggak ada ide lain ajah buat karakternya - Gevan

Maafkan Aku Gevan (>~<)y - Author

Setelah selesai makan, Kley dan Gevan kembali ke kelas mereka masing - masing karena masih ada beberapa mata pelajaran lain sebelum jam pulang sekolah.

                                  ♪♪♪

Bunyi bel pulang akhirnya terdengar.  Isakan dan sorak - sorak menggema di penjuru sekolah. Karena, saat ini lah yang sangat dinanti - nanti bagi setiap siswa / siswi yang ada disini.

"Ge makasih yahh udah mau minjemin buku lu, besok gua kembaliin." Well, selain Kley ada juga orang yang bisa membuat gevan berbicara. Dia adalah Devan, teman sebangkunya Gevan. Orangnya asik dan sangat pintar bergaul. Seluruh sekolah kenal dengan Devan karena jabatannya sebagai Wakil Ketua Tim Basket di SMK Gahar Purnama.

Kenapa dia bisa berteman dengan Gevan si pangeran es..? Karena Gevan merupakan Ketua Tim Basket disekolah mereka, namun Gevan tidak terlalu berbuat banyak soal Tim nya, masalah organisasi dll dia serahkan ke Devan karena dia malas untuk berdiskusi dan lain sebagainya, namun setiap ada rencana, Devan tetap mendiskusikannya dengan Gevan dan menunggu keputusan sang Ketua Tim.

"Hmm iya, sekalian proposalnya gua mau lihat." Balas Gevan karena dekat - dekat ini akan ada perlombaan antar  sekolah. "Beres dah kalo itu, gua cabut duluan yahh Ge, Dahh.." Pamit Devan.

#Tbc

                                  ♪♪♪

Maafkan author yang sibuk dunia nyata hingga updatenya kelamaan. (~v~)7

Author sengaja rubah alur ceritanya biar agak melenceng dikit. (~v~)7

Terima kasih udah mau membaca hasil karya saya.

Maafkan bila ada typo atau kesalahan - kesalahan didalamnya, kiranya dapat dimaklumi.

Jangan lupa Vote dan Comment yahh.

See You....

Fall Too FarWhere stories live. Discover now