part 5

5.9K 335 22
                                        

yooohoooo!!! akhirnya w apdet lagi!

sebelum kalian scroll ke bawah, w peringatin kalo ini lemon pertama yang w bikin. jadi kalo kurang sreg atau kurang hot, w minta maaf yak!! w janji deh, lemonnya DESAH_SEQUEL lebih hot dari ini. w usahain.

dan karena w takut boros paket, w double apdet aja. jadi nanti gak usah nunggu langsung scroll ke part akhir yak!

jan lupa votenya!!


Muyushhh


"I-izinku? M-maksudmu.. K-kau ingin m-menjalin hubungan dengan..- ku?" Bakugo mengeluarkan suaranya dengan gugup. Jantungnya yang sedari tadi berdebar, kini makin menjadi setelah Todoroki menatapnya lekat dan menganggukkan kepalanya.

"Tapi kenapa aku? Aku tidak mempunyai tubuh seperti yang dimiliki perempuan. Bahkan aku-" cup! Todoroki mengecup dahinya. Tentu hal ini berhasil membuat Bakugo terdiam dari lontaran kalimat yang tidak sesuai dengan karakternya yang galak.

"Jangan merendahkan dirimu sendiri. Jangan merasa bahwa kau itu tidak ada apa-apanya dibandingkan mereka. Karena tanpa kau ketahui, kau itu lebih dari segalanya dibandingkan mereka." Entah mengapa perasaan tenang telah menghanyutkan hati Bakugo. Usapan lembut di kepalanya juga kecupan saat tangannya di genggam, membuat hati Bakugo menghangat dan menahan haru.

Todoroki menatap lembut dari atas sana dan sekali lagi mengecup punggung tangan Bakugo. Entah darimana sikap lembutnya datang, selama itu berhasil membuat Bakugo membalas perasaannya, Todoroki senang-senang saja jadi penggombal ulung. "Di mataku, kaulah yang terindah. Di hatiku, kaulah yang menenagkan. Dan mungkin kaulah yang paling kubutuhkan di hidupku nanti..."

Huhh... Bakugo tidak tahu kalau Todoroki bisa seperti ini. Gombalannya memang pasaran, tapi isi hatinya terpancar jelas di kedua bola matanya. Sangat berharap dan Bakugo seakan luluh. Apa ia harus membalas perasaan dari kawannya ini? Sekalipun mereka seorang lelaki?

"J-jangan tertawa! A-aku... Hhhh... Hufft.." Todoroki mengusap rambut Bakugo disaat si pirang terlihat grogi. "Aku memang tidak tahu secara pasti bagaimana perasaanku padamu. Tapi aku bersedia menghabiskan waktuku bersamamu sambil memahami perasaan ini. Dan ketika aku tau secara pasti kalau aku mencintaimu, tolong tetaplah bersamaku dan habiskan waktu untuk melakukan keinginan rasa ini sampai Tuhan berkata PISAH..."

Todoroki cengo. Bakugo bukanlah orang yang pandai berkata-kata romantis, namun perkataannya tadi begitu manis dan jujur. Walaupun agak kurang sreg di akhir kalimat, tapi tetap saja artinya Bakugo menerima perasaan Todoroki padanya. Kan, kan, kan..!

Manis, sih. Tapi kalau Bakugonya nutup mata sambil merona, piktornya Todoroki kan jadi kumat. Wah, padahal suasana udah romantis, neh. Tapi sodok-sodokan juga gak nolak sih dianya. Tapi hati-hati! Suasana romantis jangan langsung ditabrak sama adegan 18 keatas. Awali lagi dengan ciuman. Oke..!

Bakugo membuka kelopak matanya ketika sebuah benda basah dan kenyal menindih bibirnya. Itu Todoroki, dan masih menatapnya. Perlahan Todoroki menaikkan sudut bibirnya membentuk senyuman dan memperdalam ciuman lembutnya.

Bakugo terbuai. Ia bahkan terharu sampai meneteskan air mata. Dibalasnya kecupan itu kemudian ia rangkul leher kekasih barunya. Perlahan kedua pasang mata itu menutup seiring dengan bertambahnya level ke tingkat lumatan dan perang lidah.

"Ahnnn.. Mhhh" 3 menit berciuman, sudah cukup membawa suasana kembali panas. Kini Todoroki mulai menggerakkan pinggulnya perlahan. Tak ingin ia menyakiti Bakugo, oleh karena itulah ia baru memaju-mundurkan penisnya sedikit demi sedikit. "Ahhh... Ooohmm.. Hahhh"

Muyushh!! [Lemon_R-18!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang