Part 4

5.9K 351 51
                                    

kurang baik apa coba gua ngasih double update buat kalian para hentaiers!!

vote!

****


Sedangkan bakugo, kini dirinya semakin terangsang, setelah merasakan rambut-ranbut halus di wajah todoroki menggelitik leher serta bahunya. Sekarang Bakugo mengerti mengapa gadis menyukai pria yang mempunyai kumis dan janggut. Ternyata kedua benda itu sangat membantu untuk merangsang waktu lagi naena!

Bisa Bakugo rasakan wajahnya yang memanas, sekarang ini, karena rangsangan yang di berikan Todoroki. Bahkan Bakugo tidak lagi bisa menolak semua sentuhan dan jilatan tersebut. Bakugo sudah dibawa melayang. Ia tidak lagi dalam kewarasannya. Yang ada kini hanyalah nafsu dan rangsangan yang Bakugo ingin ladeni.

"AAH! Arkhh-si-AAAHHNG!!" Bakugo semakin terbang melayang, akibat lidah dan kumis tipis Todoroki yang kini mulai nakal, dengan berkelana, menggoda puting miliknya sebelah kanan.

Sungguh! Kalau Bakugo boleh jujur, perlakuan Todoroki pada tubuhnya sangatlah nikmat. Sensasi yang baru kali itu dirasakan Bakugo, sungguh membuatnya ketagihan untuk dijamah, dijilat. Ya Tuhan! Bahkan Bakugo melupakan harga diri juga statusnya sebagai lelaki!

Todoroki tau bahwa Bakugo mulai menerima rangsangannya, akhirnya melepas tumpuannya untuk tubuh Bakugo. Bakugo yang memang tak kuasa untuk berdiri, mulai merasa dirinya merosot perlahan, dengan kedua tangan Todoroki yang membimbing tubuhnya untuk mencari posisi nyaman.

"Hahhnn... A-ahhh..." Bakugo masih kesulitan mengontrol nafas dan desahannya. Rambut dan bahu Todoroki adalah pelampiasannya. Saat ia merasakan dinginnya lantai di punggungnya, Bakugo membuka matanya. Walaupun pandangannya blur karena air mata kenikmatan juga keringat, ia sangat tahu, bahwa kepala dispenser itu sedang menarik tubuhnya. Bakugo dengan sangat lemas melepaskan rambut dan juga bahu gagah itu dan membiarkan tangannya terkulai lemas di sisi kepalanya. Otaknya kekurangan oksigen mungkin.

Di posisi Todoroki, kini ia hanya memperhatikan bagaimana seksinya si rambut pirang ini terkulai lemas di bawahnya. Shit! Makin tegang aja miliknya!

Baru saja pernapasan Bakugo menjadi normal, Todoroki sudah mendekatkan kembali wajahnya ke dada Bakugo. Kini ke puting sebelah kiri, wankawan! Todoroki tidak langsung menghisap. Ia ingin bermain-main dulu! Jadi hidung, kumis, bibir dan janggut tipisnya, berbaris untuk menggoda puting milik Bakugo. Keempat benda tersebut hanya meraba pelan dengan ujung-ujungnya.

"Eunggh!" bakugo menahan desahannya. Todoroki tau itu. Maka ia mengelus sekali lagi kumisnya ke tonjolan merah itu. Dilanjutkan oleh bibirnya yang kemudian ia buka sedikit ntuk menjulurkan lidahnya. Yap! Ia menjilat benda merah itu! Tapi hanya ujungnya saja. Seperti itu berkali-kali bahkan Todoroki sesekali, dengan sengaja, meniup puting tersebut.

"Ugh! Hahh.. Ha-ssshh... Ah-hahhh..."

Sllurrp! Kini Todoroki menjilat total puting itu. "Keep moaning, 'kay!" begitu katanya. Kemudian, sesuai yang diucapkan Todoroki, Bakugo mengeluarkan desahan dan erangan, yang malah makin keras.

Todoroki kini tak hanya menghisap dan menjilat. Kini ia sudah menambahi gigi-giginya untuk menggigiti puting menggoda tersebut. Salah satu tangannya malah ikut membantu mencubiti dan memijat puting yang satunya. Tak hanya itu! Tangannya yang satu lagi kini sudah turun ke selangkangan dan meremas-remas penis milik Bakugo, dari luar boxer ketat itu.

Yang baca masih belum basah? Tenang. Bentaran lagi juga nyampe kita ke klimaks. *smirk*

"AAHH!! Hahh! ARGH!" so? Apalagi yang bisa di lakukan Bakugo selain mendesah dan meremas rambut si dispenser sebagai pelampiasan? Oh, ada! Mengangkang dan menyiapkan lubang, tentu saja! :v

Muyushh!! [Lemon_R-18!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang