Bagian #4

98 53 3
                                    

Kota Marabahan kala itu dihiasi dengan langit cerah, udara yang masih sejuk membuat Linda dan rekan-rekannya bersemangat untuk mengikuti seleksi paskibra. Doa dan pesan dari nenek selalu tertanam dalam benaknya.
Kekuatan fisik sangat diuji disini, kerapian dalam berbaris juga sangat diperhatikan. Untungnya sebelum berangkat, Linda sudah sarapan jadi Ia mampu melewati seleksi dengan baik dan lancar.

"Tiba pada akhir seleksi. Saya akan mengumumkan hasilnya" Ujar bapak pelatih dari Kabupaten dengan suara yang lantang.

Tubuh Linda bergetar, Ia diselimuti rasa takut akan kegagalan. Ia takut akan mengecewakan nenek dan kakek tercintanya.

"Tenang Linda, kita pasti bisa" Putri mencoba menenangkan Linda.

Dari ratusan siswa SMA se - Batola, Linda menjadi salah satu anggota terpilih. Tubuhnya lunglai, Ia tak kuasa membendung air matanya. Ada perasaan tak percaya diri dalam hatinya.

"Lindaaaaa" teriak Putri seraya berlari mendekap erat Linda.

Ari dan Adip yang tak terpilih pun memberikan selamat padanya.

"Terima kasih teman-teman" ucapnya dengan nada lemas.

Tanpa Linda sadari, ada seorang laki-laki yang sejak tadi memperhatikannya. Ia tak lain adalah Akmal, lelaki yang pernah akrab dengannya saat kegiatan Duta Sekolah beberapa minggu lalu. Tanpa rasa ragu ia mendatangi dan memberi ucapan selamat kepada Linda.

"Selamat ya atas keberhasilanmu" ucap Akmal seraya menyodorkan tangannya.

"Akmal? Kebetulan sekali bisa bertemu kamu disini."

"Kenapa? Kamu kangen ya sama aku. Hayo ngaku!"

Akmal mencoba merayu Linda. Wajah yang penuh keringat itu sontak memerah tanpa bisa Linda tutupi.

Obrolan mereka terus berlanjut dengan penuh canda diantara keduanya.

"Sampai bertemu di Karantina" Akmal mengakhiri obrolan dan beranjak pergi.

Waktu terus berjalan, mereka pun semakin dekat. Disela waktu latihan mereka sempat-sempatnya bertukar pandang serta saling melempar senyuman. Hingga akhirnya kedekatan mereka tercium oleh pelatih. Bukannya memarahi atau memberi hukuman, sang pelatih yang bertubuh kekar itu malah ikut-ikutan menyoraki mereka yang sedang dilanda kasmaran itu.

"Ehemm- ehemm. Kurang-kurangin Lin, haha" ejek Cindy teman baru Linda selama karantina.

Baca sampai habis guys ;)

Kesalah Pahaman Berujung Kehilangan [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang