Miley berjalan begitu lunglai setelah kembali dari rumah Justin. Perasaan apa yang kini dirasakannya? Sedih? Tidak , ia tidak sedih. Bahkan mengucurkan air mata pun atas keputusan gila yang di ambil Justin. kakinya mengantar ia pulang ke rumah tanpa sepatah kata pun. Ia bahkan melewati dua manusia yang sedang berbincang di ruang keluarganya.
“tak apa mom, biar aku yang ke kamarnya” lirih pria yang selama beberapa tahun itu tak terdengar suaranya.
Gadis manis itu menutup pintu kamarnya, tak perduli dengan hal apa yang sedang terjadi. Ditutupinya kepalanya dengan selimut lalu mencoba menutup mata, berharap yang terjadi hari ini adalah mimpi buruk dan ia terbangun dengan semua mimpi indah yang ia rangkai sejak lama. Ketika sebuah tangan meraih selimutnya, Miley tersentak dan segera membuka mata. Betapa terkejutnya ketika pria yang ada didepannya adalah pria yang diharapkannya menjadi mimpi indah yang bersamanya berjalan diatas altar gereja. Miley memeluk pria itu begitu erat dan menangis dipundaknya.
“hei .. its okay may, semuanya baik-baik saja” pria itu mengelus kepalanya lembut.
Sekejap Miley menutup matanya. Bayangan hari dimana ia melihat Nick keluar dari rumah cincin bersama seorang wanita berambut pirang kembali terlintas. Matanya terbelalak. Begitu mudahnya kini ia kembali ke pelukan pria yang tak lagi seratus persen miliknya. Ia melepas pelukannya dan menatap bengis ke arah Nick.
“ada apa ? kenapa kau menatapku seperti itu?” tanya Nick seakan begitu tak tau kesalahan apa yang telah diperbuatnya.
“kesalahan apa? Kau masih tak sadar? Siapa wanita yang bersamamu dirumah cincin kemarin? Siapa dia Nick !? siapa yang begitu mesra merangkulmu ? siapa!” Miley menggila.
Nick diam. Mencoba mengingat kejadian beberapa hari yang lalu tersebut. Ketika ia mengingatnya, Nick masih diam dan tiba-tiba tertawa geli.
“kau salah paham May” Nick mencoba menarik tangan Miley tapi gadis itu menjauh.
“salah paham kau bilang? Salah paham Nick!” teriak Miley.
Nick terduduk sambil mengelap peluh keringat di keningnya. Miley masih diam diatas ranjang susunnya. Menunggu Nick untuk keluar dari kamarnya. Tidak, tepatnya Nick tidak keluar melainkan terduduk di ranjang Demi adiknya.
“sebenarnya, cincin yang kubeli adalah cincin untuk melamarmu May”
DEG.
“gadis yang menemaniku adalah dakota, kau masih ingat kan ? Dakota Moyer teman sekelasku di high school dulu?”
Dakota dakota dakota. Nama itu seakan begitu menyakitkan terngiang di telinga Miley. Nick kembali menjelaskan yang terjadi hari itu. Ia dan Dakota memang terkenal begitu bersahabat dulu. Nick meminta bantuan Dakota untuk memilihkan cincin yang pas untuk Miley. Sayangnya, harapan tinggal harapan. Nick berniat memberikan cincin itu saat perayaan ulang tahun Miley, namun harus gagal karena ia baru pulang dari Palestina untuk tugas militernya bertepatan hari ulang tahun Miley. Dan baru ingin menyiapkan surprised party beberapa hari setelahnya. Dan Nick harus menerima kenyataan lagi bahwa ia kembali gagal akibat Miley yang tau tentang cincin itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurts But Its Love
FanfictionJustin Bieber baru saja berusia 20 tahun bulan kemarin. Ia masih berstatus sebagai mahasiswa di bidang seni di Stamford University, dan juga mengurus perusahaan keluarganya jika sore hari. Ibunya berniat menjodohkan ia dengan seorang gadis , siapa g...