05. Serangan Nie

2.1K 303 57
                                    

-- Satu detik itu berharga, karna kita tidak tau apa yang akan terjadi di detik berikutnya--


••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









(Sisa waktu --1446)

Sudah dua minggu berlalu, dan sampai saat ini Jiang Cheng belumlah merasa terbiasa. Wajar bukan, ia lahir dan di besarkan di jaman modern. Dan tiba-tiba saja harus memasuki jaman old, dimana ponsel pintar saja tidak ada. Disaat ia hanya perlu memikirkan biaya hidup tanpa takut terror dari mahluk-mahluk yang menyeramkan, sekejap menjadi hidup dalam terror itu. Tentu saja ia tidak akan terbiasa.

Namun untung nya ia memiliki 'Keluarga' yang baik, sehingga ia tidak merasa takut sendirian. Apalagi dengan banyaknya Koltivator berbakat dari Klan nya, membuat Jiang Cheng bisa bernafas lega.

Tapi bagi Jiang Cheng, ada ancaman lebih besar lagi di bandingkan mahkluk yang berlarian tanpa arah dengan muka meyeramkan. Yaitu.......
























"A-CHENGGGGGGGGGG." Jiang Cheng menghela nafas, lelah lahir dan batin.

"Ada apa Huaisang?" tanya malas.

Bocah itu malah nyengir lebar. "Temenin aku belanja...... Ya?" mata Jiang Cheng melotot horor... Ohhh tidak lagi ya tuhan.

Kalian tau? Nemenin Huaisang belanja, sama saja seperti cari mati. Karana dia kalo udah belanja, sama kaya Gadis muda yang baru puber. Ke sana kesini, coba ini coba itu. Dan terkadang Jiang Cheng harus menahan malu dikala Huaisang berdebat hebat hanya untuk mendapat diskon. Hell ya, dia itu anak dari Klan besar Nie. Masa duit aja gak punya?

Itu sih masih mending, kadang dia bakal nangis kalo gak bisa beli apa yang dia mau. Dan mau gak mau dia harus merelakan uang jajannya yang gak seberapa untuk membelikan apa yang dia mau agar bocah itu diam. Lama-lama dia bangkrut kalo gini caranya.

Jiang Cheng angkat tangan! Dia gak kuat di giniin.

"Gak!" penolakan telak yang menyakiti hati...

Mata Huaisang berkaca-kaca. "Heee? Kenapa?!" ucapnya dengan nada-nada anak kecil yang ngambek.

"Tubuhku sakit, aku butuh istirahat." nice Jiang Cheng, kau mendapatkan alasan yang bagus👍

Huaisang hanya menunduk. "Baiklah, lain kali saja." kan, dia itu curang. Kalo pasang muka kaya anjing yang tersakiti gitu, Jiang Cheng mana tega. Hatinya gak sekuat itu bro!

"Aaahhh, yaudah iya!" dengan terpaksa, Jiang Cheng meng'iya'kan ajakan dari Huaisang. Daripada dia nangis gak berhenti-henti.

Wajah Huaisang berubah menjadi berseri-seri. "Horreeee, ayo kita belanja." Dengan pasrah Jiang Cheng hanya mengikuti kemana Huaisang pergi.






1460 DAY'S (Very Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang