[18] him

1K 186 16
                                    

"Ji, ini gimana ceritanya sih? Buat apa coba gw capek-capek ngitungin panjang bambu, gaguna banget nih soal fisika," runtuk chiyorie kesel.

Jiel yang jadi temen belajar chiyorie cuma diem ngedengerin segala macem ocehan chiyorie yang dari tadi sibuk ngehujat soal fisika (:

"Gah! Udah ah, pusing!" chiyorie ngelempar bukunya terus nelungkupin kepalanya diatas meja.

"Belajar heh, besok udah ulangan sekolah," suruh jiel.

"Bodo deh, ulangan tinggal ulangan, lo sendiri gimana?"

"Ez lah, btw gimana sama bang guan?" tanya jiel tiba-tiba.

Dengan santai chiyorie ngejawab. "Biasa aja, cuma akhir-akhir ini lagi jarang ketemu, gw nya yang ngejauh dengan alasan mau fokus ujian."

"...hoo? Begitu," jawab jiel.

Chiyorie mendongak dan menatap langsung wajah jiel yang bisa dibilang lumayan ganteng.

"Hubungan lo cuma pura-pura kan sama bang guan?" celetuk jiel tanpa ngeliat chiyorie, dia sibuk ke buku braille nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hubungan lo cuma pura-pura kan sama bang guan?" celetuk jiel tanpa ngeliat chiyorie, dia sibuk ke buku braille nya.

Uhuk!

Sial, jantung chiyorie berasa turun keperut.

"Kok tau?!" pekik chiyorie kaget, perasaan tuh chiyorie belum pernah cerita ke jiel tentang itu.

"Apasih yang gk gw tau tentang lo," jawab jiel santai, atau terkesan biasa aja.

"Gah! Seriusan ji! Lo tau dari mana?" tanya chiyorie penasaran.

Jiel diem, dia cuma menyungging senyum ke chiyorie.

Duh udah deg degan aja ini jantung chiyorie.

"Sampe kapan lo mau jalanin permainan ini? Fyi rie, semakin lama lo kejebak di permainan pura-pura ini, makin besar resiko sama bahaya yang akan lo dapetin nanti," ucap jiel yang tiba-tiba serius.

Kekehan pelan keluar dari mulut chiyorie. "Please ji, ini cuma perjanjian pura-pura pacaran, gk akan ada hal bahaya disini."

Jiel ngehela nafas terus nutup bukunya, dia sekarang fokus ke arah chiyorie. "Menurut lo gimana ending dari perjanjian antara lo sama bang guan?"

"Hm gimana? Ya paling kita cuma jadi temen? Udah ji, jangan dibawa serius. Ini cuma pura-pura," ucap chiyorie.

"Bang guanlin mungkin gk sebaik yang lo kira. Dia udah jatuh ke lo rie, dan dia gk akan ngelepasin lo gitu aja, dia suka sama lo."

Apaansih, kok jadi creepy gini.

"Ji, please..."

Suka? Ah chiyorie jadi agak kepikiran, gk sebaik yang dikira? Apa maksudnya? Apa jangan-jangan guanlin bersikap baik ke chiyorie itu ada maunya? 

Manik mata chiyorie nangkep pergerakan dari jiel yang berdiri dari bangku. "Ayo pulang," ajak jiel.

Chiyorie ngehela nafas kasar, tangan nya buru-buru ngerapihin bukunya yang ada diatas meja. Setelah selesai chiyorie ngegenggam tangan jiel.

"Gw gk tau harus respon gimana, tapi thanks ji, gw tau lo khawatir sama gw," ucap chiyorie.

"...maaf, gw terlalu mojokin lo."

Akhirnya sepanjang jalan pulang, cuma ada keheningan antara chiyorie sama jiel, mereka sibuk sama pemikiran masing-masing.

Dan andai chiyorie tau, alasan jiel khawatir itu karena apa.

He love her.

-

Hari ini hari terakhir ulangan, dan selebihnya chiyorie tinggal fokus buat ujian masuk universitas, ya dia udah mutusin buat ambil jurusan seni rupa.

Kaki chiyorie melangkah kaluar ke arah pintu gerbang sekolah. Temen-temen masih ada dikelas entah ngapain, jadinya chiyorie sendirian gini.

Mau minta jemput taehyung, tapi dianya lagi sibuk. Ah emang nyebelin banget.

"Hei," seseorang nepuk pundak chiyorie pelan. Dan itu ngebuat chiyorie tersentak kaget, duh emang kagetan dia mah.

"?!" chiyorie nengok kebelakang, dan dia kaget buat kedua kalinya.

"Haha, muka kamu lucu banget sih!" dia yang ngagetin chiyorie, ketawa puas sembari megangin perutnya.

Duh kesel sih, tapi setelah diliat-liat kok manis ya ketawanya.

"Aduh maaf-maaf, halo chiyorie. Masih inget sama saya kan?" tanya nya, senyum terus mengembangkan dari bibirnya.

"...inget muka gk inget nama," cicit chiyorie malu-malu.

Lagi-lagi orang itu ketawa, kali ini lebih lembut ketawanya. "Saya juna, inget?"

"Ah iya! Hm kakak ngapain disini?" tanya chiyorie penasaran. Soalnya diliat dari mana juga, orang yang namanya juna itu keliatan bukan anak sekolahan lebih ke kakak-kakak kuliahan.

"Kebetulan mau ketemu sama kepala sekolah disini,eh saya malah ngeliat kamu disini, emang jodoh gk kemana ya?haha."

Chiyorie senyuk kikuk, ini dia baru aja dialusin?

"Kakak lulusan sini?" tanya chiyorie basa-basi.

"Iya, saya lulus,kamu baru masuk."

Ah begitu, pantes gk ketemu.

"Btw kamu baru pulang? Rumah kamu dimana?" tanya juna.

"Rumah aku di komplek puri galaxy," bales chiyorie.

"Wah searah sama saya, naik busnya bareng ya?" tawar juna sembari senyum maut. Siyal ini bikin jantung chiyorie berdetak lebih cepat, senyumnya manis eh.

"B-bo----

"Chiyorie, ayo pulang."

Deg!

Reflek, chiyorie nengok kearah sumber suara. Suara seseorang yang khas, tapi kali ini suaranya terdengar datar, tanpa emosi.

Disana, didepan mobil lamborghini reventon, berdiri guanlin dengan setelan khas kantoran nya. Dengan jas yang disampiri dilengan nya, lengan kemeja putih nya digulung sebatas siku. Dan jangan lupain tatapan nya yang dingin abis.

Bikin chiyorie gugup.

"O- ekhem kakak?"

"Kakak kamu?" celetuk juna. Chiyorie cuma natap juna gelisah, bingung mau jawab apa.

Guanlin melanglah mendekat terus natap juna datar, kok gini sih suasana nya?

Kenapa rasanya kaya lagi ke gep pas selingkuh :( dan kenapa guanlin keliatan marah gitu. Kan jadi takut.

Tbc

Om - lai guanlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang