Chapter 1

2.6K 92 4
                                    

POV Korn

DiPagi hari yang cerah diselimuti embun pagi, aku menghirup udara segar yang menurutku ini adalah saat yang menyenangkan, sebelum aku kembali ke rutinitas biasaku, kuliah, dan ngumpul dengan teman seGengku. Yaa Gang, aku Korn Khantapat, tinggi, putih dan wajahku sangat tampan. Yaa itu terbukti dengan banyaknya gadis2 yang mengejarku. Lamunanku buyar ketika suara omelan datang dari balik pintu kamarku, dia mengetik dengan keras.

Ibu : korn!!! Bagun!! Korn!! Apakah kamu tidak kuliah, kamu akan terlambat, cepat bangun.(Mengetuk)

Yaaa.. Dia adalah ibuku, dia bisa menelanku dengan omelannya kapapun hufffffff, walau begitu aku seorang lelaki yang sangat menyayangi dan patuh pada ibuku.. Yaa kurasa semua anak seperti itu.

Korn : yaa bu.. Aku tau.

Aku segera mandi dan berpakaian. Lalu ketika aku hendak menuruni tangga.

Ibu : Korn jangan lupakan adikmu!!

Aku menghela napas dan berjalan ke kamar adikku yang pemalas.

Korn : Tay , bangun pemalas??(megetuk)

Tay : ya! Aku sudah selesai!! Dan aku bukan pemalas(membuka pintu)

Ini dia, adikku Tay Khantapat, dia berusia 18 tahun dan dia akan lulus pada tahun ini pada sekolah menengahnya.
Aku mengacak acak rambutnya dan mendorongmya dengan canda. Dia terus mengomel karna tindakanku.
Kemudian kami sarapan dan aku mengantar adikku ke sekolahnya.
Setibanya disekolah..

Korn : tay, hei tunggu!!
Tay : ada apa? Apa kau akan memberiku uang?? Kalau begitu cepat!!
Korn: tidak, tudak akan. Aku hannya ingin memberitahumu bahwa aku tidak bisa menjemputmu nanti. Apakah tidak masalah??
Tay: oh! Aku akan pulang dangan temanku!! Hei knock!!!(melambaikan tangan)

Tay memanggil seseorang yang disebut Knock, dan Knock pun menoleh. Bukannya aku tidak pernah melihat seorang pria imut sebelumnya, namun dia sangat berbeda dengan orang lain, wajahnya yang polos dan matanya yang indah, bibirnya yang pink membuat hatiku kagum pada sosok pria didepanku, dia berjalan menuju Tay.

Knock : Ada apa??(Mengerutkan kening)

Knock nerjalan menuju kami berdua dan aku tidak bisa memalingkan tatapanku pada nya.

Tay: Knock, ini kakakku Korn, dan Phi ini temanku Knock.
Knock: Swadikhap Phi'Korn.
Korn: Swadikhap.

Entah memgapa aku merasa jantungku berdetak kencang saat kami mulai menatap.

Tay: Knock maukan kamu mengantarku pulang, karna kakakku ada urasan sehingga tidak bisa menjemputku.

Tay menghancurkan moment saling tatap kami.

Knock : Baiklah, tapi aku menggunakan motor. Apa kamu tidak keberatan.
Tay: tebtu saja tidak.

Knock: baiklah.
Tay: Phi kami pergi dulu.

Lalu mereka pergi, dan knock memberi senyuman manisnya padaku tanda kesopanan pada orang yang lebih tua. Dan aku hannya menatapnya, senyumnya indah, batinku. Lalu aku kembali ke akal sehatku dan pergi kekampus.

Sesampainya dikampus.
Aku berjalan menuju kelasku,

Pleng: Korn??

My cutie boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang