Usaha Robby yang Gagal

4 0 0
                                    

Hai

C'était pluie ici, mais pour cette instant, c'est plein de lumiere de lune

Malam ini, kami akan makan di restaurant yang cukup mewah, Mousse mengajakku, uang yang dia bawa cukup banyak, cukup untuk makan di restaurant itu

"Jalan saja, apa naik taksi?" Ku tanya

"Naik taksi, jaraknya sekitar 1,5 km, aku yakin kamu gak kuat, lari 20 cm saja sudah mengeluh" dia bilang lalu tertawa

"Heh" aku bilang Dan menepuk pundaknya

"Maaf lah, bercanda doang" dia bilang

"Masa lalu diungkit ungkit, hmph!" Aku bilang lalu buang muka

"Maaf ih, ngambek terus ah" Dia bilang

"Iya iya" aku bilang

"Ajak Robby gak?" Aku Tanya

"Gak lah! Ngapain nanti dia? Selain mengacaukan?" Dia tanya

"Yaudah sih, galak banget, kan cuma tanya" aku bilang lalu memasang muka muka ingin menangis (tidak menangis kok)

"Maaf" dia bilang

"Maaf mulu nih" aku bilang

"Lagi, kalau tidak maaf, malah ngambek" Dia bilang

"Terserah" aku bilang

"Tuh kan malah ngambek" dia bilang

"Nggak tuh" aku bilang

"Iya tuh" Dia bilang

"Nggaaaakkkk" Aku bilang

"Iyaaaaa" dia bilang

"Sudah ah ayo pergi" Aku bilang lalu tarik tangannya

Lalu kami pun pergi di luar, saat kami berjalan di lorong, Robby pun tiba dengan kostum tengkorak yang bisa dibilang..... aneh

"BOOO!" Robby bilang

"......" Kami pun terdiam

"Kenapa? Kok polos banget?" Dia tanya

"Maaf, Kami tidak takut!" Kami bilang

Kami pun meninggal kan Robby yang memasang muka sedih, kami pun tertawa kecil saat jalan, dan kami pun keluar dan memanggil taksi

Setelah taksinya datang, kami pun naik lalu off.... Mousse kenal dengan sang supir. Itu membuat suasana taksi tidak terlalu sepi. Malah banyak perbincangan yang bisa ku dengar....

"Eh... Mousse, makan dimana ngomong ngomong" Aku tanya

"Butcher's Hideout" dia bilang

"Oh gitu, pasti..." Aku bilang lalu Mousse memotong pembicaraan

"Makanan nya enak" Mousse tebak

"Bener, kok tahu sih?" Aku tanya

"Karena kamu tuh apa apa makanan mulu" dia bilang

"Yaudah sih" aku bilang

"Marah terus nih" Dia bilang

"Lagi kerjaan mu menghina" aku kesal

"Maaf" dia bilang

"Maaf maaf, nanti maaf lagi" aku bilang

"Ih beneran, maaf" Dia bilang

"Awas ya kalau nanti maaf lagi" aku bilang

"Iya iya" dia bilang

Ku dengar sang supir tertawa kecil mendengar pertengkaran kecil kami, itu lah kami, lama lama sering debat dan bertengkar

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Friendship Moment: IndonesianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang