Gadis bersurai karamel sedang mengetuk pulpennya ke meja perpustakaan. Dia sedang mencari sebuah kalimat yang tepat untuk lirik lagunya. Tidak biasanya dia susah mencari lirik lagu.
Kenapa (Name) tiba - tiba ingin membuat sebuah lagu? Dia mencoba menyampaikan perasaannya kepada seseorang lewat lagu tersebut. Biasanya, (Name) selalu menulis liriknya dahulu lagu ters sebelum menentukan nadanya. Dia sudah ada di baris kelima, disitulah batas inspirasinya.
"Perasaanku..." gumam (Name) sambil menopang dagunya.
"(Surname)-san, tidak biasanya kau datang kesini." Sahut Tsumugii. Ada tumpukan buku di pangkuannya.
"Tsumugi-senpai, konnichiwa. Aku hanya mencari ketenangan saja." Jawab (Name) sambil merapikan kertas kosongnya.
"Kau anggota ERrOR, benar? Lirik pilihan kalian selalu menyatu. Siapa yang membuatnya?"
"Kami semua membuatnya secara berkelompok!" Jawab (Name) yang diakhiri dengan senyuman lebar. "Tapi... agak susah menyusun perasaan yang kau alami menjadi sebuah kalimat." Ujar gadis itu. Dia menghela napas panjang.
"Maaf menganggu konsentrasimu, aku harus kembali bekerja."
"Senpai! Boleh aku membantumu? Mungkin aku dapat inspirasi."
~☆~☆~☆~☆~
(Name) menidurkan kepalanya keatas meja. Pada akhirnya, dia tidak menemukan sedikitpun inspirasi. Perlahan - lahan dia mulai terlelap.
Ada seorang pemuda berjalan menghampiri gadis itu yang sudah terlelap. Dia mengelus rambut gadis itu dengan lembut, senyuman kecil menghiasi wajah pemuda tersebut. Iris hijau terang itu melihat kearah sebuah kertas lagu.
(Name) menutup matanya dengan rapat. "Aishiteru.. Leo-nii.." bisiknya. Leo yakin dia mendengar kata - kata itu dengan benar. Leo tertawa kecil dan menatap gadis itu dengan penuh kasih sayang.
"Naruhodo, semuanya sudah terjawab." Kata pemuda tersebut. Dia mengecup puncak rambut karamel tersebut. "Aishiteru yo, (Name)~"
Gadis itu membuka matanya perlahan. Ada seorang pemuda sedang menulis di salah satu musik lagunya.
"Tsukinaga-senpai, sejak kapan kau ada disini!?" (Name) langsung merapikan semua kertas - kertasnya.
"Hmm.. beberapa jam yang lalu, mungkin..? Melihatku tidur membuatku dapat inspirasi yang hebat." Jawab Leo. "Oh ya! Kau menulis apa?" (Name) langsung meremas kertasnya dan melempar kertas itu keluar jendela. Bodo amat dia melanggar peraturan sekolah yang 'tidak boleh membuang sampah sembarangan'.
"Bukan hal yang penting, aku pulang duluan!" Kata gadis itu sambil mengambil tasnya.
Leo melihat keluar jendela. (Name) berhasil mendapatkan kertas yang tertiup angin. Gadis itu celingak - celinguk dan tersenyum lega.
(Name) langsung kembali ke dalam gedung dengan was - was seperti penculik.
"Tidak mau dibilang liar, tapi sendirinya bersikap liar," ucap Leo sambil menggelengkan kepalanya.
"Selama ini aku cemburu pada diriku sendiri? Kadang aku bersikap bodoh seperti Sena!" Celoteh Leo sambil menyandarkan badannya ke dinding.
"Aku tunggu pengakuan cintamu, (Na-me)~." Sebuah seringai menghiasi wajahnya.
Maaf kalau pendek ya
![](https://img.wattpad.com/cover/187333162-288-k328872.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Inspiration (Leo Tsukinaga x Reader)
Fanfiction(Name)(Surname) adalah gadis yang sangat berbakat. Dia juga murid yang sangat populer. Dia juga berteman baik dengan murid lain dan murid sekolah lain. Tapi, dunianya seketika berubah 180°. Dia juga harus pindah sekolah dan menjadi produser. Inilah...