Di perjalanan menuju stasiun, (Name) dan Leo kebanyakan diam. Situasi yang sangat canggung dan (Name) tidak tahan akan situasi ini.
(Name) menatap iris hijau yang memukau itu, warnanya sangat indah. Tiba - tiba, Leo mencium bibir gadis itu secara tiba - tiba membuat (Name) menyentak kecil. Ciuman itu tidak berakhir lama, malahan sangat singkat
Seolah anginlah yang baru saja mengecup singkat bibirnya. Gadis itu benar - benar terkejut sampai wajahnya berubah merah padam."A-Apaan tadi...?" Tanyanya dengan terbata - bata.
"Hahahaha! Melihat wajahmu seperti itu sangat lucu!" Tawa Leo dengan senyuman lebar khasnha. "Ada yang menganggu pikiranmu?" (Name) mengalihkan pandangannya dan melihat kakinya melangkah. "Ada yang ingin kau bicarakan kepada Onii-san kesayanganmu ini?" Goda Leo.
Kedua mata mereka kembali bertemu. "Aku hanya bilang... kalau kau lulus, rasanya akan sangat sepi... Cera-chan adalah sahabatku yang sebenarnya, dia berbeda dari teman palsuku. Bagiku... Cera-chan seperti cahaya kehidupanku, dia menarik tanganku disaat aku di selimuti dengan kegelapan. Kita membuat grup bersama dan perlahan - lahan... aku mendapat teman baru- bukan, sahabat baru.." kata (Name) sambil mengeratkan kepalan tangannya.
"Tapi... saat mendengar ERrOR harus bubar dan Cera-chan pindah... rasanya, cahaya kehidupanku perlahan - lahan redup... semuanya gelap. Tapi, aku masih bisa lihat... aku masih bisa merasakan kehangatan dari sebuah cahaya.... kamu adalah satu - satunya cahayaku.. Leo-nii... Sebuah harapan kecil yang membuatku masih berdiri di bumi ini."
(Name) menghela napas lega dan menatap Leo dengan lembut, sebuah senyuman hangat terukir di bibirnya. "Leo-nii... daisuki desu. Hontouni daisukidayo..." Ungkap (Name).
Dia menatap ketangannya yang di genggam oleh Leo. Dia balik menatap Leo yang memamerkan senyuman miliknya dan ada rona merah di kedua pipinya."Wahahaha! Aku sudah tahu itu dan aku benar - benar menyukaimu, (Name)! Ayo cepetan! Kau tidak mau Ruka-tan menunggu, kan?" (Name) mengangguk semangat dan berlari menuju stasiun bersama Leo.
Tapi, apakah benar itu adalah rasa suka yang sama?
Apakah ciuman yang diberikan hanya sebatas candaan?
-
Seorang gadis bersurai jingga menyambut kedatangan kedua remaja tersebut dan seperti biasa, Leo bersikap seorang kakak yang keren di depan adiknya yang manis.
"Onee-chan mau membuat lirik lagu?" Tanya Ruka kepada (Name). "Tapi, hampir semua baris sudah diisi..." wajah Ruka sudah memerah.
"Iya sih... tapi, aku perlu lagu ini ada unsur Summer Festival. Seperti kembang api atau apalah.." jelas (Name). Ruka mengangguk mengerti.
"A-ano... sepertinya dugaanku benar." Kata Ruka tiba - tiba. (Name) hanya tertawa paksa sambil membaca ulang lirik lagunya.
Leo memeluk pinggang (Name) dari belakang dan membuatnya sedikit tidak bebas. Dia juga meletakkan dagunya di pundak (Name). Pemuda tersebut juga membaca lirik lagu buatan (Name). Gadis yang di peluk hanya bisa pasrah dan terus mendengus kesal.
"Bukan lirikmu saja, tapi cara penyusunan lagunya ada yang kurang pas." Komen Leo saat melihat lembaran lainnya.
"Benarkah..?" (Name) kembali mengecek notnya, iris biru langitnya melebar. "Aku benar - benar tidak fokus..." ungkap (Name) dengan lemas.
"Coba lihat." (Name) memberikan lembaran kertasnya kepada Leo dan dia bebas dari pelukan. Dia langsung membantu Ruka untuk mencari lirik lagu.
Beberapa menit kemudian, lagunya sudah selesai. (Name) menatap kertasnya dengan berbinar - binar dan memeluknya dengan erat. Dia juga membicarakan pakaian untuk summer festival kepada Ruka dan dia memerlukan sedikit ide. (Name) menggambar idenya di dalam buku sketch yang selalu dia bawa.
"Kapan ERrOR akan mengadakan summer live-nya?" Tanya Ruka.
"Um... di awal musim panas, mungkin....? Lokasinya agak jauh dari sini." Jawab (Name) sambil merapikan barang - barangnya.
Ruka menunjukkan wajah kecewa. "Sokka... padahal aku ingin menghias rambut Onee-chan." Gadis yang ada di depannya mengangkat salah satu alisnya. "Rambut Onee-chan sangat panjang dan lembut, rambutnya juga tebal. A-ah... apa yang aku katakan.." (Name) tertawa kecil dan mengusap rambut jingga Ruka dengan lembut.
"Hahaha... akan aku pastikan aku memintamu menghiasi rambutku sebelum pergi." Kata (Name) lembut.
"Rasanya kau makin sibuk aja akhir - akhir ini..." gumam Leo dengan kecewa. Dia memberikan lembaran lagunya kepada si pemilik.
(Name) hanya tertawa kecil sambil memasukkan semua barang - barangnya. "Apa Leo-nii khawatir padaku..?" Tebak (Name).
Wajah Leo langsung merona kecil dan menatap gadis yang ada disampingnya tidak percaya. "Kau terlihat lelah." Jawab Leo singkat.
(Name) langsung mengecek wajahnya di pantulan layar handphone-nya. Dia menunjukkan senyuman kikuk dan mendengus kesal lagi. "Sepertinya.... tinggal satu lagi dan aku akan istirahat.." katanya seperti itu.
Beberapa jam kemudian dia ketiduran.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Inspiration (Leo Tsukinaga x Reader)
Fanfiction(Name)(Surname) adalah gadis yang sangat berbakat. Dia juga murid yang sangat populer. Dia juga berteman baik dengan murid lain dan murid sekolah lain. Tapi, dunianya seketika berubah 180°. Dia juga harus pindah sekolah dan menjadi produser. Inilah...