Sudah satu jam setengah aku dan Minkyu berada dalam mall ini.
Kedua tangan kami sudah penuh dengan barang belajaan, aku mengecek jam di layar ponsel ku.
Sudah jam setengah delapan rupanya. Minkyu yang ada disamping ku kini membuka suaranya.
"Sudah semua kan? Apa kau lapar?" Minkyu beralih menatap barang belanjaan yang ada di tangannya dan ada padaku juga.
"Iya sudah, kau mau makan dulu sebelum pulang?"
"Bagaimana dengan tteokbokki di dekat persimpangan sana?" saran Minkyu sembari menunjuk salah satu stan di pinggir jalan.
"Ah, ide yang bagus. Ayo!"
Jalanan di samping kami cukup ramai karena jam pulang para pekerja sudah tiba. Sesekali Minkyu bertemu dengan beberapa anak sekolahan dan mereka menyapanya.
Minkyu membalas sapaan mereka dengan ramah seperti biasanya.
Saat kami sudah sampai, aku langsung memesan seporsi tteokbokki tidak lupa dengan odengnya.
Minkyu melakukan hal yang sama, dia terlebih dahulu menaruh barang belanjaan kami di bawah.
Aku mulai mengambil satu persatu tteokbokki itu dan langsung mendekatkannya pada bibir ku.
"Aish, panas sekali"
"Pelan-pelan makan nya. Belum apa-apa sudah berantakan, ck."
Ternyata sausnya berjatuhan mengenai lenganku. Minkyu pun mengambil tisu yang digantungkan dekat kepala kami.
Dia dengan pelan mengusapkan tisu itu pada tanganku. Aku hanya terdiam dan sedikit canggung.
"Kenapa?" Minkyu bertanya pada ku yang sedari tadi tak bersuara.
"Ah tidak, apa kau berbuat seperti itu kepada siapapun?"
"Tidak juga, hanya orang-orang yang memang dekat denganku saja."
"Berarti aku sudah menjadi teman dekat mu?"
Aku sedikit tertawa kecil melihat laki-laki disampingku itu hanya menganggukan kepalanya saja. Dia buru-buru melahap beberapa potong tteokbokkinya dan aku hanya tersenyum melihat hal itu.
"Hei, lihat lah siapa yang makan dengan berantakan?"
Aku menunjuk sisi bibir Minkyu yang sudah dipenuhi saus itu. "Ambilah tisu mu dan bersihkan bibirmu, kau terlihat seperti anak kecil saja"
"Kalau kau mengerti seharusnya kau yang mengambilkannya" protes laki-laki itu yang masih memakan tteokbokkinya.
"Ya! Kau sedang meledek ku karena tidak sampai mengambil nya?"
"Ah iya, benar. Dirimu ini pendek sekali sih, begini saja tidak sampai" Minkyu mengambil beberapa helai tisu sambil tersenyum mengejek.
"Ya, ya. Bagaimana cowok tinggi menyebalkan yang ada di samping ku ini saja."
"Kau hanya setinggi pundakku, ternyata."
Minkyu mensejajarkan tubuh nya pada ku dan mengukur tinggi badanku dengan tangannya yang menempel pada kepala ku.
"Kau saja yang terlalu tinggi, Kyu. Kenapa bisa anak sma kelas sebelas sudah memiliki tinggi 183cm?"
"Memang nya salah?"
"Kau ini mau menjadi model atau apa?"
"Kau tak tau? Aku ini salah satu trainee di agensi Jelly Fish" ucap Minkyu sembari terseyum bangga menunjuk dirinya sendiri.
"Whoa, jadi kau bisa debut menjadi idol. Begitu?"
"Uhm, ya seperti itu. Tapi aku harus berlatih dengan keras agar kemampuanku terlihat oleh mereka."
"Kalau kau sudah memulai debut, sepertinya aku yang akan maju paling depan sebagai fans mu"
Aku dan Minkyu tertawa secara bersama entah karena perkataan ku atau apa. Malam ini, aku jadi tau satu hal.
Kim Minkyu yang ku kira hanya cowok cool dan sok tampan itu, sebenarnya adalah seoramg trainee yang sedang berusaha membuat orang-orang melihat bakat yang dia miliki dari hasil kerja kerasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mujigae ¦ Kim Minkyu
FanfictionKamu adalah pelangi ku. Yang indah namun hanya sesaat. Tanpa aku tunggu kamu telah datang dan tanpa aku sadari kamu telah menghilang. ... ㄱㅁㄱ x ㅅㅇㄹ ... ©2019. Chimminniepark