"Pulang pun rasanya percuma."
Akhirnya aku angkat bicara karna sudah tak tahan dengan debatan mereka.
"Bukan kah orang itu tak akan membuat ini menjadi mudah? Kurasa orang ini sudah mengatur semuanya. Dia tak akan membiarkan kita pergi dengan begitu mudahnya." Sambung ku.
"Be—benar kata Wooseok hyung. Orang ini tak akan membiarkan kita pergi begitu saja." Ucap Yohan yang membuat ku langsung menoleh kearahnya.
"Lalu kita harus apa?! Memainkan permainan ini? Kalian bisa mati konyol di buatnya!" Sungut Minkyu.
"Berhenti merengek seperti anak kecil!" Ucap ku sedikit membentak, yang membuat mereka langsung diam. Tapi tidak dengan Minkyu, yang melirik sinis kearah ku.
"Siapa yang kau maksud ank kecil, hah?" Ucap Minkyu tak terima sambil mendorong bahu ku.
"Hai, sopan sedikit Minkyu! Dia lebih tua dari mu!" Rerai Wonjin, mencoba menarik Minkyu menjauh dari ku. Kalau saja Wonjin tak menarik Minkyu, mungkin aku sudah menghajarnya.
"Su—sudah-sudah! Ki—kita tak seharusnya bertengkar seperti ini. Ini semakin memperburuk keadaan!" Ucap Jinwoo sedikit terbata. Mungkin karna rasa takut yang mulai menguasai dirinya.
"Benar kata, Jinwoo. Kalau kita seperti ini terus, kita akan terpecah belah! Sebaiknya kita mulai mencari petunjuk." Ucap Yohan.
"Mencari box maksud mu?" Tanya ku.
"Iya, itu maksud ku." Balas Yohan.
"Baiklah, kita cari bersama-sama." Usul ku.
"Bersama-sama?" Ulang Minkyu. "Kau tak dengar tadi? Jangan percaya pada siapa pun!" Sambungnya.
"Lalu kau mau apa?!" Tanya ku. Sepertinya Minkyu masih kesal pada ku. Apa yang aku usulkan selalu tak di terima olehnya.
"Kau mau mencarinya sendiri?" Sambungku. Ku lihat dia hanya diam, tak menjawabnya. "Kalau kau takut, sebaiknya ikuti kata-kata ku! Aku yang paling tua di sini, seharusnya kau menghormati ku, Kim Minkyu!"
"Sudah-sudah! Sebaiknya kita mulai mencarinya hyung!" Ucap Hyungjun yang sedari tadi hanya diam.
...
Kami pun mulai menelusuri kastil dengan bantuan senter dari ponsel kami. Meskipun ponsel ku terisi penuh baterainya, tapi percuma. Aku tak bisa menghubungi siapa pun karna tak ada sinyal di kastil ini.
Ku menoleh kesamping ku begitu ada yang memeluk lengan ku dengan begitu eratnya. Dan aku mendapati Jinwoo sebagai pelakunya. Sangat terlihat jelas dari raut wajahnya kalau dia sangat ketakutan.
"Tenang lah, Jinwoo. Kalau kau ketakutan, anggap saja kau sedang bermimpi buruk. Kau akan terbangun di pagi hari dan bisa melihat senyum Mama mu lagi." Ucap ku mencoba untuk menenangkan nya. Alih-alih lebih tenang, aku merasakan basah di lengan baju ku. Jinwoo menangis?
"Hei, Jinwoo. Jangan menangis, ada aku di sini. Aku akan menjaga mu." Ucap ku tak yakin. Aku pun ragu bisa menjaga diri ku sendiri.
Krekk!
Langkah ku langsung terhenti begitu mendengar suara dari salah satu lorong kastil.
"Ke—kenapa berhenti hyung?" Tanya Jinwoo.
"Kau mendengar sesuatu?" Tanya ku balik.
Jinwoo menggelengkan kepalanya.
"A—aku tak mendengar apa pun. Jangan membuat ku takut hyung." Balasnya.
"Aku yakin, aku mendengar sesuatu dari arah sana!" Keukeuh ku sambil menunjuk salah satu lorong yang menimbulkan suara.
"Mungkin hyung salah dengar." Ucap Jinwoo. "Hyung, kita suda tertinggal jauh dengan yang lain nya."
"Jinwoo, sebaiknya kau susul mereka. Aku akan mengeceknya, nanti aku akan menyusul kalian." Ucap ku yang sudah penasaran dengan suara tadi. Tanpa menunggu jawaban dari Jinwoo, aku langsung berlari kearah lorong itu. Mengabaikan Jinwoo yang terus memanggil nama ku.
Kaki ku berhenti melangkah begitu melihat pintu di ujung lorong tersebut. Aku sedikit berlari kearah pintu itu. Aku berusaha membuka pintunya, dan untung saja tak terkunci.
Cklekk...
Aku membuka pintu itu, dan di sana sangat gelap, tak ada pencahayaan sama sekali kecuali dari senter ponsel ku. Mata ku mengedar ke seisi ruangan dan tak sengaja mata ku menangkap box berwarna hitam di sudut ruangan itu.
Aku melangkah masuk kedalam ruangan itu dan menghampiri box misterius tersebut.
Dengan tangan yang bergetar, aku mengambil box itu dan membukanya.
Brakk!
Box itu jatuh dari tangan ku begitu aku melihat apa isi.
Sebuah kapak, jubah dan topeng. Aku meneguk ludahku kasar. Untuk apa benda itu? Apa aku harus menyingkirkannya?
.
.Vote untuk serigala dan pemburu?
1. Ham Wonjin
2. Kim Yohan
3. Song Hyungjun
4. Kim minkyu
5. Koo jungmo
6. Lee jinwoo
7. Cha Junho
8. Lee eunsang
9. Son dongpyo
10. WooseokWAJIB!
Vote dua orang dengan keterangan serigala dan pemburu.
Kami update setiap hari jum'at
Maaf atas keterlambatanya
dan Terimakasih atas votenya
.
Salam
Semua Author
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTERY BOX | PRODUCE X 101
Mystère / ThrillerWELCOME TO GAME : MISTERY BOX Peraturannya : - Jangan percaya pada siapapun - temukan misteri box - cari serigala dan pemburu - jika kau gagal, maka kau mati Selamat me...