Saat ini Nico dan yang lainnya sedang mencari naya,tapi nihil tak ada yang bisa menemukan naya.hal itu membuat semua orang menjadi cemas.
"Kak lo dimana sih"nico
"dek sabar mungkin naya lagi nenangin diri,atau bisa jadi dia ada dirumah kamu atau dirumah abang"kata darren mencoba menenangkan nico,padahal dia sendiri sedang khawatir
"tapi bg gue takut terjadi sesuatu sama kak naya,apa lagi ini sudah malam bg, kalok iya kak naya ada dirumah kalok tidak"kata nico frustsi
"hmm.. Kamu gak tau tempat2 yang biasa didatangin kkk mu?atau rumah kawannya gitu? "tanyak niel,nico hanya menggeleng
"gue gk tau bg,kak naya itu orang nya tertutup dan yg nico tau rumah yg dikunjunginya itu cuman rumah papah aja"kata nico lagi
"rumah Nenek,tante,atau o'om lo?mana tau dia ada disana"tanya niel lagi
"dikeluarga gue kak pada benci sama kak naya kecuali Oma,opa,sama Om ridwan..gak mungkin kak naya kerumah opa karna itu berada di LA sedangkan OM ridwan lagi merantau semenjak 12 tahun yang lalu,beliau kuliah setelah itu membangun perusahaan disana"jelas nico
"kenapa naya di benci nic?"tanya niel,kekepoan niel sedang on
"kapan2 gue ceritain bang,untuk sekarang gue mau fokus nyarik kak naya dulu"niel mengangguk sebenarnya dia itu ingin tau apa yang membuat naya sedih dari kecil.
***
Disisi lain naya sedang melamun meratapi nasipnya yang tak kunjung meresakan kebahagiaan yang sesungguhnya,kalau pun ia mendapatkan kebahagiaan pasti harus tersakiti dulu.
"Queen"panggil seseorang,tapi Queen tak merespon nya.iya lagi perang dengan pemikirannya.
"Queen"panggil orang itu sekali lagi sambil memegang bahu nya.
"eh iya bang ada apa"kata naya mengubah wajahnya dan tersenyum hangat.
"ada apa? Cerita sama abg,jangan di pendem sendirian"kata laki2 itu sambil membawa naya kedalam pelukaannya
Naya hanya diam yang ia membutuhkan sekarang adalah sandaran, ia menangis dalam diam.laki2 yang memeluk naya menyadari bahwa kaos yang iya kenakan sepertinya basah.
Revan melepas pelukkannya alangkah terkejut nya ia melihat queen nya menangis dalam diam.
"Queen kamu kenapa?cerita sama abg donk jangan dipendam sendiri,cerita ke abg supaya beban kamu berkurang sedikit"bujuk revan, naya hanya menggeleng
Revan menghapus air mata naya dengan ibu jarinya tetapi itu semua percuma bahkan air mata itu makin banyak menetes.
Dibawak nya nya kedalan pelukkannya lagi dan iya berujaar
"menangislah kalok itu membuat bebanmu berkurang,abg akan jadi senderanmu"saat revan berkata seperti itu pecah lah suda tangisan naya.Hati revan serasa ditusuk2 karna tanggisan naya,bahkan tubuh naya bergetar hebat.
"seberat itukah bebanmu queen?? "batin revan
Revan merasakan hebusan nafas teratur itu tandanya naya susah tidur, dilihatnya naya yang ada dipelukannya ternyata benar ia sudah tertidur,revan tersenyun."Lihat lah wajah damai mu queen,tak ada lagi wajah sedih yang nampa"guman revan
Ia rebankan badan naya di temoat tidur dengan pelan2 agar naya taj terganggu,diselimutinnya dan ia mendaratkan satu kecupan di kening naya.
***
"nico ayo turun kita makan malam bersama"teriak mom
Nico tak menggubris teriakkan sang mommy ia memikirkan dimana kakaknya?apakah ia baik2 saja? Udah makan kah?

KAMU SEDANG MEMBACA
Annaya
Short StoryMaaf Kalok Gak Nyambung Ini Cerita Pertamaku... "satu tujuanku,Tujuanku adalah membuat orang2 disekelilibgku bahagia walau pun mereka memperlakukanku tidak adil"batin gue "satu ke inginan gue yaitu gak ada yang menganggap lo itu ada,gue benci lihat...