Tiga

6 5 0
                                    

Chaca pun diajak ke kediaman mama Kai.

Ternyata mama Kai memiliki rumah besar bak istana. Ia tinggal seorang diri disana. Namun, kini ada Chaca yang menemaninya.

"Mama disini tinggal sendirian?" tanya Chaca

"Iya, emang nya kenapa?"

"Di rumah sebesar ini? Mama sendirian?"

"Iya sayang..." sambil membelai kepala anaknya dengan lembut.

Mereka pun berjalan ke arah kamar yang akan ditinggali Chaca.

Sampai di kamar Chaca,,,

"Ini kamar aku ma?" Tanya Chaca kebingungan.

"Iya nak, sekarang ini menjadi kamar kamu."

Chaca langsung merebahkan diri ke kasur nan empuk itu.

"Enak banget ma kasurnya"

"Pasti Chaca betah tidur disini" cengir Chaca.

"Dah, sekarang kamu mandi dulu yang bersih sama ganti baju dulu gih!" Suruh Kai dengan lembut.

"Oke ma..."

"O iya ma, aku kan ngga bawa baju ganti."

"Oh, soal itu mama sudah belikan baju kok untuk kamu. Tapi baru sedikit."

"Besok kita belanja lagi aja. Oke??"

"Oke ma... makasih banyak ya"

Chaca segera mandi, dan berganti baju. Setelah itu ia turun ke lantai bawah dan makan siang.

"Wah, makanan disini mewah mewah banget ma..." seru Chaca takjub.

"Engga kok biasa aja."

"Makan yang banyak ya. Biar gemuk Cha." Seru mama kai sambil terkekeh.

"..." chaca hanya membalas dengan senyuman kecut.

Malam hari,,,

"Ma, kapan aku akan mulai sekolah baru?"

"O iya, mama lupa bilang" kata kai sambil cengar cengir.

"Besok kamu sudah bisa sekolah. Yang di deket pertigaan lampu merah itu lho. Besok mama antar deh." Jelas Kai panjang lebar.

"Iya iya."

"Yaudah sana tidur dulu. Jangan sampai besok telat bangun!" Teriak kai dari lantai bawah.

"Oke mama!" Balas Chaca tak kalah kencang dari Kai.

Esok hari,,,

Tepat hari senin ini Chaca memulai awal sekolah barunya. Ia berharap mendapatkan teman baru disana dan guru guru yang baik. Ia berharap betah disana.

"Cha, udah siap belum??" Seru Kai agak teriak.

"Bentar ma..."

"Nanti telat lho. Jangan lama lama!"

"Hmm.." jawab Chaca singkat.

"Dandan nya lama amat kayak mau ke mall aja." Omong Kai sangat pelan dan mungkin hanya ia yang dapat mendengarnya."

Drrtt...

Hp kai berdering,,

"Ah, o iya aku lupa. Hari ini ada event penting ya?"

"Aduh pikunnya aku" kata Kai sambil menepuk jidat.

"Oke oke..."

Kai pun memutus sambungan telepon.
Tiba tiba Chaca sudah berada di hadapannya. Ia sudah tampil dengan sempurna dengan balutan seragam putih biru.

Kai hanya menanggapi dengan senyuman kecil. Raut mukanya menggambarkan rasa cemas.

"Ada apa ma?"

"Ngga, tadi mama hanya lupa nanti ada event." Ungkap Kai singkat.

"Ooo" kata Chaca sambil membulatkan mulutnya.

Kai segera mengambil kunci mobil dan berangkat mengantar Chaca. Sekaligus pulangnya langsung berangkat ke kantor yang kebetulan searah.

Sampai di depan gerbang sekolah,,,

"Assalamu'alaikum ma..." salam Chaca sambil menutup pintu mobil.

"Wa'alaikumsalam, hati hati ya nak!"

"Iya ma!" Jawab Chaca sambil berlarian kecil menuju lapangan.

Setelah memastikan putri nya masuk, kai langsung menginjak pedal gas untuk pergi ke kantor nya.

Setelah tiba di lapangan ia agak susah untuk menentukan barisan kelasnya. Tiba tiba ada yang menyamparinya.

"Ada yang perlu bapak bantu dek?"
Tanya pak satpam dwngan sopan.

"Ah, oh bapak tahu ngga daftar nama kelas dimana?"

"Oh itu ada di mading sekolah dek, di dekat meja piket." Sambil menunjuk suatu mading.

"Terimakasih pak" kata Chaca sambil salim.

"Sama sama dek."

Chaca segera berjalan agak cepat menuju mading yang ditunjuk pak Satpam tadi.

Tampak disana ada gerombolan anak seusianya. Ia segera mencaru nama nya diantara nama anak lain.

Ternyata ia ada di kelas VII-A. Yang dikenal sebagai kelas favorit. Setelah itu, ia langsung naik ke lantai atas untuk mencari kelasnya. Setelah menemukannya di paling ujung, Chaca segera masuk dan mencari tempat duduk yang kosong.

Satu satu nya tempat duduk yang kosong yaitu di tengah baris ke 2 samping anak perempuan kuncir kuda.

Chaca segera menghampirinya,,,

"Halo, nama ku Chaca" kenal Chaca sambil menjulurkan tangan.

"Natasha." Jelas anak tersebut sangat singkat.

Chaca agak kaget dengan respon anak tersebut. Namun ia tidak memperdulikannya.

"Hai Natasha, apa aku boleh duduk sebangku denganmu?" Tanya Chaca sedikit khawatir.

"..." tidak ada jawaban. Namun, ia agak sedikit mengangguk.

Menurut Chaca dari gerak gerik anak tersebut ia diperbolehkan untuk duduk sebangku dengan anak yang bernama Natasha tersebut.

"Terimakasih" kata Chaca

"Hmm.." dengung Natasha.

Waktu istirahat,,,

Chaca tak langsung berlarian keluar kelas seperti anak anak lain. Ia menunggu respon dari anak sebangkunya itu.

Segini dulu ya up nya...
Sinyal disini jelek ;(
Byeeeeee....

Salam dari author,

Kayla

SALJU [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang