langitbiru 01

36 2 0
                                    

Sshhstt... Rintih seorang perempuan yang kini tengah bersipuh sambil meneteskan air mata, badannya gemetar tanda ia menangis dalam diam

"maaf"ucapnya lirih, yang di sambut dengan tawa sumbang biru

"maaf lo bilang...gak salah? "ucap biru dengan nada mengejek,ia semakin menjabak rambut berkepang anak tersebut yang entah namanya siapa

"maaf...a.. Aku.. G.. Gak.. Se.ng..ngaja.. "ucap anak itu terbata bata

"gak sengaja lo bilang! Lo gak punya mata! Lo gak liat ada gue yg jelas jelas ada di depan lo?!mata lo di pake di mana ha? Dengkul!? "ucap biru menggebu gebu

"udahlah ru... Kasian.. " ucap dania sahabat biru dengan tatapan iba

"kasian lo bilang!, Lo gk liat gara gara dia baju gue basah kena bakso sialannya itu! "
Ucap biru dengan tatapan kesal memandang dania

"aarrrgggh"erang biru kesal lalu pergi meninggalkan kantin begitu saja, yang mampu membuat para murid yang menonton kecewa.

Di sepanjang perjalanan menuju kelasnya, setelah mengganti seragamnya yang kotor dari toilet, biru slalu menggerutu tidak jelas umpatan umpatan indahnya pun ia keluarkan untuk mengutuki anak berkepang dua tadi yang telah ia buly habis habisan setelah menumpahkan bakso panas pada tubuhnya.

Bruk!

"auw!bangs.."biru menghentikan ucapanya saat melihat cowok yang sudah menabraknya hingga ia terjatuh, ia mendadak diam seketika hilang sudah biru yang cerewet ia hanya memandang cowok itu dengan tatapan yang tak bisa di artikan

Sedangkan sang cowok hanya memandangnya datar lalu menghembuskan nafasnya pelan dan pergi meninggalkan biru begitu saja tanpa membantunya berdiri.
Sepeninggal cowok itu biru hanya menghela napas pelan sambil memandang punggung cowok tersebut dengan tatapan sendu.

"bolos aja terus sampek kangen gue numpuk"ucapnya pelan lalu mulai melangkah menuju kelasnya

langit biruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang