~15

13 2 0
                                    

Ada Apa dengan Hijrah Zaman Now?

Zaman yang semakin modern, arus teknologi canggih yang semakin deras, ditambah lagi dengan hantaman 'industrialisasi' syariat, mengakibatkan terjadinya penyempitan makna hijrah. Masuk organisasi tertentu, dibilang sudah hijrah. Ikut kelompok tertentu, dibilang sudah hijrah. Merubah penampilan, dibilang sudah hijrah. Apakah hanya sebatas itu saja indikator hijrah seseorang?

Mari kita bahas dari sebuah sisi yang paling menarik di kalangan remaja. Cinta. Apa kaitannya dengan hijrah? Banyak orang yang membatasi makna hijrah sebatas perubahan agar lebih mudah mendapatkan jodoh yang shalih/shalihah. Kita harus berani mengakui bahwa itulah yang sedang banyak terjadi hari ini.

Tak heran, kajian-kajian bertemakan nikah muda lebih banyak digandrungi kawula muda 'pelaku' hijrah daripada kajian aqidah, fiqih, akhlaq, dan sebagainya. Media sosial secara tidak sadar menjadi ajang mempromosikan diri. Unggah foto selfi, cekrek, lalu disertai caption tausiyah. Lha, hubungannya apa?

Ditambah lagi dengan munculnya pasangan-pasangan selebgram, pelaku nikah muda yang istiqamah 'menginspirasi' para jomblo dengan galeri kemesraan mereka. Wah, semakin membuat hijrah ini ingin cepat berbuah hasil; mendapatkan si dia.

Lalu bagaimana idealnya? Bicara tentang ideal, kita harus memahami dahulu ideal menurut siapa yang dimaksud? Tentu saja menurut syariat Allah 'Azza wa Jalla. Mari kita simak sabda Rasulullah ﷺ dalam hadits berikut:

"Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya kepada apa yang ia niatkan."(HR. Bukhari dan Muslim)

Apa maknanya? Jika hijrahmu hanya sebatas agar segera mendapatkan pasangan yang shalih, wahai ukhti, ketahuilah bahwa hijrahmu itu sia-sia. Bukan keridhaan Allah sebagai tujuan utamamu. Yang kau usahakan itu tidak bernilai harganya.

Mari bersihkan niat, luruskan tekad. Katakan kepada hatimu, "Hijrahku hanya untuk Rabbku". Sibukkan diri menuntut ilmu syar'i. Kenali ia sebenar-benarnya dengan mempelajari tauhid. Asah pengetahuanmu tentang ilmu fiqih. Perlembut akhlakmu dan percantik adabmu. Bekali diri dengan pengetahuan.

Lalu, tidak bolehkah ikut kajian pra-nikah? Boleh, bahkan sangat perlu. Hanya saja, jangan jadikan itu satu-satunya. Sementara yang lain diabaikan begitu saja. Perkara jodoh, duh ukhti, itu mah bonus dari Allah. Jadi tidak perlu khawatir. Allah tahu kok kualitas diri kita.

Repost : Group WA ST HIJRAH CINTA 10

Don't forget vote and komenya😊😊

IG: pebrianty9798

Quotes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang