2

334 38 0
                                    

Dunia pasti menyimpan misteri.
Dan manusia selalu mencarinya.
Jika mereka menemukannya, mereka akan terus mengeksplotasinya, bukan untuk dijaga.
Mereka mengambil hal itu untuk kebutuhan pribadinya tanpa melihat efek yang akan ditimbulkan.
Itulah sifat alami manusia, Serakah.

Dan bodohnya,

Manusia terkadang tidak menyadarinya.

Kita terlalu bodoh untuk menyadarinya.

Dan yang paling ku benci adalah

Kekuasan.

Dimana manusia akan selalu menjatuhkan orang lain untuk mendapatkan kekuasaan. Tak perlu jauh jauh, contohnya saja saat kau harus bersaing didalam kelas, kau harus menjatuh kan lawanmu yang mungkin saja itu temanmu agar kau mendapatkan skor tertinggi dalam kelas.

Tak perlu munafik.

Hingga saat kita belum diciptakan, kita akan berlomba lomba ke Ovum untuk membuahi telur.

Agar kita bisa terus hidup.

○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○

Aku mengamati bunga Moonflower yang dengan cantiknya merambat di rumah kaca. Bunga ini termasuk langka, dan aku hanya bisa melihatnya di Dameter's Garden. Aku menundukan kepala, masih mengingat apa yang dikatakan oleh staf pengajar.

Apa maksudnya kami harus bersiap siap?

Tapi aku yakin, ini bukanlah sesuatu yang bagus, bisa saja buruk atau lebih buruk dari dugaan ku.
Akupun teringat dengan pedang Athena. Walaupun aku putra dewi Athena, aku tidak terlalu menguasai teknik bertarung. Aku selalu menghindari segala jenis pertarungan hingga tahun lalu aku terpaksa mengikuti Titan's karena terpilih menjadi partner. Saat itu, aku ingin langsung melarikan diri setelah mengetahui partner ku adalah Namjoon.

Walaupun begitu, aku masih bisa menguasai pedang,tombak,dan panahan walaupun tidak sekuat yang lainnya. Mungkin aku harus sedikit berusaha jika aku tidak mau mengecewakan Ibuku sendiri.

Akupun bersiap siap pergi dari kebun. Entahlah, aku merindukan kamarku. Saat di koridor asrama, aku melihat Jimin, putra dewa Ares, dia melihat ku dan membuang muka. Jimin terkenal dingin, bahkan aku saja tidak yakin kami bisa akrab walaupun, yah kita seperti saudara. Kau tidak akan lupa bahwa Athena dan Ares itu bersaudara.

Aku memasuki kamarku dengan simbol burung hantu. Aku tersenyum, dan aku mendapati sosok manusia telungkup pada kasurku.

Sial.

Boneka Mario Bros ku di kakinya.

Tidak, aku tidak rela Mario Bros ku ada dikakinya. Ditimpa lagi.

Aku langsung menghajar orang yang kuyakini dia Namjoon dengan bantal. "Beraninya kau menindih Mario Bros ku!!!! Bangun kau Namjooonnnn!!!"

"Aduh,iya bentar, iyaaaa bentar aku bangunnnn aku gak sengaja". Namjoon pun terguling ke lantai menimbulkan suara gedebuk keras, dan kuyakini itu sedikit sakit, pastinya. "Bangun tidak?!?" ku ancam dia dengan guling. "Iya aduhh, aku gak sengaja, Seokjin"

Akupun mulai meletakkan kembali gulingku yang tadi kugunakan sebagai senjata untuk menghajar Namjoon. "Ada apa kau kesini?" aku memicing kearah orang yang menggosokkan tangannya ke kepalanya. "Aku menunggumu, Jinseok sampai aku ketiduran disini". Akupun menghela nafas,"Hm, tapi lihat! Kasurku berantakan semua! Aku harus memberes-"

"Ada yang lebih penting dari itu, Jinseok". Aku mengerjap, seketika kami pun terdiam. Ah aku terlalu banyak mengoceh.

"Kau lihat berita akhir akhir ini?" Namjoon pun bangkit dan sedikit merenggangkan otot ototnya. Ya, tubuh Namjoon memang kekar dan itu membuatku sedikit-

Merona. Sangat.

"Hei, aku bertanya kepadamu" diriku tersentak. "Ah, tidak, aku lebih sering di perpustakaan ketimbang melihat berita. Ada apa?" Namjoon mendengus sebal. "Lain kali kau harus melihat berita" dahi ku mengerut, memasang wajah bingung.

Namjoon duduk di kursi mejaku sambil menatap jendela yang disinari sinar senja sore hari, "Monster dari bawah tanah keluar dan sudah memakan korban manusia saat ini"

Monster bawah tanah?!

Bukankah itu?!

Baru saja aku membuka bibir ku, Namjoon langsung berkata, "Jangan menuduh Hades, Jinseok. Sesungguhnya Hades juga bingung kenapa ada portal yang menyebabkan keluarnya monster itu di bumi" Namjoon menghela nafas kasar. "Ayahku pun tak tahu mengapa hal ini bisa terjadi." Namjoon menundukkan kepalanya, wajahnya menyiratkan rasa bersalah.

Akupun merasa bersalah karena telah mengira Hades yang melakukannya. Akupun menggumamkan kata "maaf" dan Namjoon tersenyum untuk itu.

"Apakah tidak ada orang lain selain Hades di dunia bawah?" aku melesat ke kulkas seraya mengangkat botol, "Mau jus stroberry atau milkshake coklat?" Namjoon pun terdiam sebentar dan akhirnya memilih jus stroberry.

Akupun menuangkannya ke gelas dan memberikannya kepada Namjoon. "Hm, kau benar juga. Pasti ada orang lain selain Hades." Namjoon menyesap kembali jus yang ada ditangannya, seraya melihat ku.

"Dan aku yakin." Dia menghela nafas kasar lagi. "Pihak sekolah akan menugaskan kita untuk membasmi monster dan menutup portal kembali."


Be Continue⚘
□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□

Hai!
Bagaimana kabar kalian semua?

Ini masa liburan, dan aku sedang masa pendaftaran SMA. Iya, sampe sekarang aku belom daftar gegara KK ku ketinggalan܀_܀

Sebenernya sih aku juga bingung ini cerita kok makin ngalor ngidul istilahnya... Makin gk jelas:")

Terima kasih yang sudah membaca cerita ini^^ dan aku kayaknya gk yakin ini bakal lebih dari 20 capt. Kyknya ini bakal pendek banget T.T

Jangan lupa Vote dan Komennya!! Kutunggu!^^

-Aoi

The Olympians: DemiGodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang