Jangan kau ganggu temanku hanya untuk kesenangan milikmu!
Saat itu,adalah malam Minggu Kliwon. Aku masih TK. Nah,saat aku TK,malam Minggu adalah waktu untuk bermain. Aku selalu senang saat malam Minggu. Malam Minggu,hanya malam itu aku diperbolehkan keluar oleh kedua orangtuaku untuk bermain. Aku selalu gembira.
Tapi,kali ini beda. Permainan kali ini dikacaukan oleh dia, beraninya dia mengganggu malam Minggu ku. Begini ceritanya..."Bunda! Adek mau main ya!" Izinku pada Bunda
"Main dah! Tapi jangan jauh-jauh! Di BTN aja mainnya!" Kata BundaAku mengangguk paham lalu berlari keluar dari rumahku.
Aku mencari teman-teman ku yang biasanya main di depan.
Mereka mangajak ku bermain Bom-boman. Itu loh... Permainan lari-larian yang kalau penjaganya menyentuh salah satu pemain sambil mengatakan 'bom!' maka pemain itu harus diam seperti patung dan tak boleh bergerak, sampai pemain lainnya membebaskannya dengan cara mengatakan ' sari buah '.Entahlah! Aku tak tahu namanya apa di daerah kalian.
"Na! Main Bom-boman yuk!" Ajak Shandi
"Ayok!" Seruku semangat
"Tapi jangan disini!" Cegah Guntur"Terus dimana?" Tanya Hani
"Depan rumah saya aja dah!" Kata Guntur
"Ya dah,ayo!" Manda menarik tanganku menuju rumah Guntur
Rumah Guntur itu tepat di depan rumahku,jadi rumah kami berhadapan.
"Hompimpa alaium gambreng!" Kami mengucapkan hompimpa bersamaan
Dan yang menjaga adalah Guntur.
"Neh kan! Saya yang jadi!" Keluhnya
"Cepet hitung!" Suruh Manda
"Iya iya,1...2...3...4...5...6...7...8...9...
10..." Guntur menghitung sampai 10Tepat saat aku dan teman-teman ku sudah mencari tempat yang tepat untuk me
mudahkan berlari.
Guntur langsung berlari mencari mangsa (baca:pemain) yang berlari. Aku lari menghindar begitu tangan Guntur hampir menyentuh lenganku."Bom!" Guntur mendapatkan 1 pemain,itu adalah Hani
Aku berlari gesit, saat Guntur sedang mencari korban yang lain,aku mendekati Hani.
"Sari buah!" Hani pun terbebas
Permainan terus berlanjut sampai tiba-tiba...."Eh ada Leak!!!!" Seru Guntur keras sambil menunjuk ke arah kebun
Kami serempak menoleh dan menjerit takut. Aku melihat seorang wanita,rambutnya Putih panjang,ada 4 taring yang mencuat dari dalam mulutnya, kuku-kukunya panjang dan tajam,bajunya seperti baju khas dari Bali.
Namun sepertinya, teman-teman ku tak menyadari penampakan itu,hanya aku yang melihatnya, kami berlari tunggang langgang menuju tempat kami bertemu sebelumnya. Saat diceritakan,tak ada yang percaya dengan cerita kami. Kami bisa apa? Saat itu aku hanyalah seorang anak kecil. Kami berlari menuju rumah Rima,yang paling jauh dari rumahku.
Kami terus disana sampai pukul 9 malam. Dan aku tidak berani pulang😂.
Sampai akhirnya,Rima mengantarkan ku pulang sampai ke rumahku.😁😆
Entah apa yang kupikirkan saat itu,aku menerima ajakan Rima untuk pulang.
Syukurlah saat aku pulang dia sudah pergi. Fyuh... Syukurlah!😊
👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻
Leak:Manusia yang bisa berubah menjadi Hantu/kalau orang Bali bilang nyamar (kata temen-temen ku). Biasanya mereka adalah wanita-wanita tua yang tinggal berbaur dengan manusia yang lain untuk menyamarkan keberadaan nya.
Hai readers! Aku kembali dengan cerita ini!
Aku ingat betul tentang kejadian ini,aku malah menjerit ketakutan dan lari seperti orang kesetanan 😆
Di chapter selanjutnya,aku akan cerita tentang masa SD. Tentunya saat aku belajar disana.
See you di chapter berikutnya!
Salam sehangat sweater dari Nala!
KAMU SEDANG MEMBACA
Mata Ketiga:I Am A Indigo Children
HorrorCerita ini ku persembahkan untuk dunia, yang sudah mempermainkan takdir Lyna, seorang anak yang berbeda dari anggota keluarganya_- (Lyna: "Kenapa keluargaku nggak ada yang punya kemampuan sepertiku?_- yang ada hanya Kakek_-") Terimakasih juga untuk...