[✔] SIDRA (GOD LUCERNE)

SIDRA XVII : Asking for The Blessing of Love

"KAU mengenal calon istri ku, penasihat?"

Penasihat yang terkejut bukan main akan kehadiran Wonwoo dari balik pintu pun menatap Mingyu dengan tatapan tak menyangka sedangkan Mingyu mengerutkan dahinya dan menatap si penasihat dengan tatapan menagih jawaban.

"Y-Yang Mulia, s-seharusnya kami memberitahu soal—"

Belum selesai penasihat itu berbicara tiba-tiba saja sosok yang tak terduga muncul memasuki ruangan dengan ekspresi penuh amarah.

"Upacara Dakari."

Sontak seluruhnya terkejut kala melihat siapa yang datang menghampiri mereka, yang tak lain adalah Ratu Agung Basilia yang menatap si penasihat dengan tatapan yang sangat tajam.

"Ibunda? Apa maksud mu?"

Mingyu yang tidak paham dengan ucapan ibu tirinya itu pun semakin mengerutkan dahinya sedangkan sang ratu kini sudah berhadapan dengan Wonwoo yang benar-benar dilibatkan dalam situasi yang tidak ia pahami, sang ratu menatap Wonwoo dengan tatapan sendu dan menangkup pipinya.

"Oh, kau kah Delmora Wonwoo?"

Wonwoo meneguk salivanya dalam-dalam lalu mengangguk polos.

"Benar Yang Mulia Ratu."

Sang ratu tersenyum manis dan mengelus sisi pipi Wonwoo lembut.

"Ini diluar dugaan ku, nama mu secantik dirimu."

Wonwoo mengerjapkan matanya imut lalu terkekeh malu, sadar akan tatapan penuh tanda tanya dari Mingyu, sang ratu pun melepaskan tangkupannya pada Wonwoo dan menatap Mingyu dengan tatapan yang sangat serius.

"Putra ku, ada dua hal yang ingin aku sampaikan pada mu."

Mingyu pun menegapkan tubuhnya dan membawa Wonwoo kedalam rengkuhannya, ya, ia tidak akan membiarkan Wonwoo berjauhan dengan dirinya.

"Apa itu ibunda? Tolong katakan sekarang juga."

Sang ratu menarik nafasnya dan sedikit menyampingkan tubuhnya untuk menatap si penasihat dengan beberapa rekannya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Pertama, tentang pertanyaan dan kedua, tentang pernyataan."

Sang ratu pun kembali menatap Mingyu dengan tatapan lebih serius dari sebelumnya.

"Pertanyaannya, apa yang akan kau lakukan untuk menyembuhkan Ratu Astrid?"

Mingyu terkesiap dan sang ratu pun kembali melanjutkan ucapannya.

"Apakah kau juga akan melaksanakan upacara Dakari untuk menyembuhkan sang ratu sama seperti orang-orang yang memiliki jabatan disana?"

"Jika memang itu yang terbaik untuk Ibunda Astrid, dimana letak kesalahannya ibunda?"

Jawaban Mingyu membuat sang ratu sedikit meringis, tangannya mencengkram bahu Mingyu erat dan tatapannya berubah sendu.

"Kau ingin mendengar pernyataannya nak?"

"Tentu saja ibunda, aku menunggu pernyataan itu dari mu."