Sakit hati lagi

5 0 0
                                    

Hanif pusing. Baru saja dia selesai mengerjakan ulangan matematika yang susahnya minta ampun, bikin kepalanya mau pecah. Iya, MTK adalah mata pelajaran yang kurang Hanif kuasai. Rasanya mau pingsan sekarang agar Hanif nggak  masuk pelajaran kimia setelah istirahat.

"Pusing banget lo Nif," celetuk Senja di sebelahnya.

"Susah itu tadi goblok," balas Hanif

"Ya jangan ngegas dong. Udahlah santai aja. Gue juga kesusahan kok, bukan lo doang," ujar Senja.

"Senja!" suara Jinan dari depan kelas terdengar memenuhi ruangan. Senja menoleh, dia langsung tersenyum lebar menatap kekasihnya.

"Nif gue duluan ya," ujar Senja. Ia langsung berdiri dan menghampiri Jinan. Lelaki tinggi itu tersenyum kecil kepada Hanif, lalu mengalihkan pandangan pada Senja.

"Jin, cape banget abis ulangan," Senja menggerutu pada pacarnya itu. Jinan terkekeh lucu, Senja-nya terlihat imut.

"Ulangan apaan?"

"MTK. Gila susah banget kayak ujian hidup," gerutu Senja. Jinan tertawa mendengarnya.

"Yaudah ayo ke kantin. Aku jajanin eskrim nanti," ujar Jinan sambil mengusap kepala Senja.

"Serius. Yess, ayo ke kantin!" Senja menggayut tangan Jinan. Keduanya pergi menuju kantin dengan diiringi beberapa bisikan dari siswa. Iri atau kagum mungkin.

Hanif yang melihat interaksi keduanya langsung menghela nafas. Dadanya sesak menahan sakit. Rasanya dia semakin pusing hari ini.

"Masih sakit?" tanya Naya yang tiba tiba sudah berada di samping Hanif.

Hanif menoleh sejenak, matanya mendelik kesal. "Masihlah! Nyut banget ini," ujar Hanif nggak santai.

"Ya jangan ngegas dong,"

"Lo nanyanya bego banget sih,"

"Ya maaf,"

"Tapi kok sakit banget anjir. Sesak gila," Hanif meremas pena di tangannya. Rasa sesaknya benar benar tidak nyaman.

"Pelan pelan kali Han," Naya menepuk pundak Hanif. "Move on selalu sulit. Tapi kalau lo ngejalaninnya dengan tulus, lo bakal bisa move on."

Hanif menghela nafas lelah.

"Lo tau nggak Han, cara terbaik buat move on apa?"

"Apa?"

"Cari yang lain," jawab Naya.

"Pfft," Hanif mendengus pelan. "Apaan, lo kira gampang nyari cewek lain?"

"Lo kan cowok, cowok gampang kali nyari cewek," balas Naya. "Lagian lo cuman perlu lihat apa yang ada di dekat lo. Nggak perlu nyari ke ujung pelosok sana."

Hanif akhirnya diam, memikirkan perkataan Naya.

Cari yang lain?

———————————
Woffbee's side
Hai semua, maaf bee lama updatenya dan part ini singkat. Soalnya mood bee lagi rada naik turun. Tapi next chap bakal aku usahain cepet ^^

Hope you enjoy it!

Langit Malam - Han JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang