Masa depan jauh dari kesenangan
Dan ketenangan sangat langka untuk kudapatkan
Sejenak ku duduk putar balik gambar ceriaku
Saat masih lugu membuatku merenung dan merindu
-FairyFrdm
*****
Muak dengan keadaan seperti ini, aku tak tau lagi harus bagaimana. Rasanya memang benar-benar ingin hilang dari kehidupan ini. Sekujur badanku mulai melemas akibat lelah pikiran yang kurasakan saat ini. Dan tiba-tiba aku tertidur secara tak sadar. Malam ini ku ditemani dengan bunyi kendaraan yang melintas serta dingin akibat embun berjatuhan dari langit.
Beberapa jam kemudian aku terbangun dan sudah menandakan pukul 02.00 pada saat itu. Aku panik karena tiba tiba jalan mulai sunyi dan tidak ada satupun orang yang kulihat pada saat itu. Ada rasa takut dan bergemetar di tubuhku ini, ingin berdiri dan berlari takut ada orang yang mengikuti. Mataku secara diam-diam dalam kondisi sedikit menunduk,mulai melihat kekanan dan kekiri dan ternyata benar-benar sepi. Akupun bertekad untuk lari kencang menuju rumah yang aku tuju. Bismillahhirrahmanirrahim... Lari! teriak kencang diriku penuh ketakutan.
Saat masuk ke daerah perumahan aku, untungnya ada satpam yang berjaga dan aku berhenti sejenak sambil ngos-ngosan. Satpam pun heran dan mencurigai diriku, diapun mengambil pentongannya untuk berjaga-jaga.
"Dek, kenapa dek lari-lari? Kamu maling yah!" sinis satpam.
"Bu..bu..kan pak!" nadaku terpenggal-penggal.
"Kalau bukan kenapa lari kencang banget sampai ngos-ngosan itu!" curiga satpam masih berlanjut.
"Sebentar pak, saya capek nanti saya jelasin yah pak." jawabku.
Alhamdullilah diriku selamat dari marabahaya dijalan, sungguh melelahkan dan sial hari ini. Rumahku sebenarnya masih lumayan jauh dari pos satpam depan perumahan. Aku masih takut untuk pulang sendiri, Kayaknya aku harus ditemanin sama satpam ini sampai rumah yah biar sampai rumah dengan selamat. Padahal sebenarnya aku mau mati, ah ternyata tidak semudah itu yang aku bayangkan. ah bodohnya diriku memang! ujarku dalam hati.
"Pak ada air putih gak?" tanyaku.
"Ada nih dek, sebentar saya ambilin dulu yah digalon." jawab dia.
Satpam pun mengambilkan aku air minum, dan aku meminumnya air tersebut, rasanya sangat lega setelah minum, nafasku sudah kembali normal tetapi keringat masih bercucuran di wajah ku, aku membersihkan keringatku dengan baju.
"Maaf pak, tengah malam ini merepotkan bapak. Saya ini bukan maling kok pak!" ujarku tegas.
"Ya terus adek kenapa malam-malam gini lari kencang begitu, terus sendirian lagi." tanya dia.
"Jadi gini pak, saya tuh tadi mau kewarnet cuma saya kepikiran masalah hidup saya waktu dalam perjalanan dan rasa mood saya bermain warnet udah gak ada dan akhirnya uring-uringan pak dijalan terus karena lelah mikirin soal itu jadi nya tertidur pak dipinggir jalan, eh bangun-bangun jalanan sudah sepi banget pak!" sahutku tegas.
"Hmm... begitu rupanya, yaudah adek sekarang mending pulang sana bentar lagi juga mau adzan shubuh." ucap dia.
"Iya pak siap, tapi temenin yah pak saya takut nih." pintaku memelas.
"Kamu udah gede masa masih takut aja, ini kan udah saya jagain dari depan gak bakal ada apa-apa kok." balas dia.
"Tapi pak arah jalanan rumah saya tuh gelap banget pak, lampu penerangannya kan lagi rusak." jawabku.
"Yasudahlah kamu gitu aja cemen padahal cowo juga." ejek satpam.
"Asik, gitu dong pak. Bukannya cemen pak tapi suasananya emang bikin saya takut pak." ucapku.
"Alasan aja kamu dari tadi." jawab dia
Aku yang biasanya pemberani ini hilang mental aku akibat mikirin yang enggak-enggak, dan harus nahan malu tapi gapapalah yang penting ditemenin biar pulang selamat juga ini kan. Ibuku pasti khawatir dirumah, mudah-mudahan balik rumah enggak diomelin ama ibu. Karena ibuku kalau khawatir pasti marah-marah nih, siap-siap telinga panas deh.
"Bapak masih heran sama adek, adek emang mikirin masalah hidup apa sih? Masih kecil aja udah mikirin hidup segala." tanya bapak penasaran.
"Ya gitu deh pak, gak enak pak." jawabku berusaha menutupi.
"Gitu gimana coba, bapak kan gak tau, lagian kamu juga jam segini keluyuran gak dicariin apa sama ortu kamu?" tanya dia membuka pembicaraan.
"Pasti dicariin lah pak, cuma ya gitu pak." jawabku terus menutupi.
"Gitu-gitu apaan, bapak gak ngerti. Yaudah kalau gitu gak bapak anter kerumah nih." ancam dia.
"Bapak ih ngancem-ngancem mainnya, Iyaudah pak iya... saya cerita nih, tapi diwarung aja yak sambil minum, saya masih haus nih." pintaku.
"Lagian kamu gitu-gitu terus, Beneran yah mau cerita? kalau gitu saya traktir minum." jawab dia.
"Jangan traktir minum dong pak! Saya juga bisa beli kalau ituu... Cemilan yang banyak yak pak traktirin." pintaku.
"Kamu nawar-nawar aja, emangnya saya bapak kamu. Yaudah kalau gitu gampang dek." sahut dia sambil tersenyum.
"Nah gitu dong pak, itu baru mantap!" jawabku senang.
Bapak satpam ini sangat baik sekali, baru kali ini aku dapet traktiran yang bisa ku mau. Tapi aku heran kenapa bapak satpam ini baik banget yah, apa karena aku anak kecil bagi dia? Tapi aku kan bukan anak kecil ah. Aku pengen tau nama bapak satpam ini siapa, aku coba melirik ke seragam dia tidak begitu jelas karena gelap juga dijalan, jadi aku tunggu di warung aja deh.
"Mas, ini berapa sprite?" tanyaku ke pemilik warung.
"Ohh itu 4 ribu." jawab dia
"Bapak mau minum apa pak? Kopi atau apa pak?" tanyaku ke bapak satpam.
"Air mineral aja." singkat dia.
Akupun akhirnya beli beberapa cemilan dan minuman sprite, ahh segarnya ini pagi pagi minum soda. Dan aku pun duduk didekat bapak satpam misterius ini.
"Nih pak air mineralnya." ucapku.
Aku langsung melirik ke seragamnya, dan akhirnya mengetahui nama bapak satpam ini. Namanya bapak Faka, bagus juga nama bapak ini. Yang ku tau biasanya yang jadi satpam nama-nama yang norak tapi ternyata ada nama yang bagus juga. Duh enak nya dapet traktiran pas banget aku lagi lapar juga kan tadi pergi juga gak sempat makan, kriuk-kriuk renyah nya kacang yang ku makan ini.
"Jadi gimana nih cerita nya dek?" ujar bapak
"Uhuk-uhuk." kutersedak.
"Maka nya pelan-pelan dan baca do'a kalau makan tuh." ucap bapak.
"Iya pak, maklum laper hehehehe. Jadi gini pak ceritanya...." sahutku.
*
Bersambung...
Hello Fairy 💮🏵..
Bagaimana tanggapan kamu ketika baca cerita ini ?
Yuk langsung di KOMEN, berikan BINTANG, dan SHARE apabila layak bagi kamu.
Sekecil apapun itu support kalian akan membantu akun ini untuk terus mempublish cerita yang menarik.
Terimakasih Fairy!
YOU ARE READING
ASA
Short StoryBangun telat di pagi hari. Overthingking di setiap malam Think about the future Apakah cerah atau kelam? Mungkin aku terlalu terobsesi dengan ekspetasi