VII | D-Dy

6 0 0
                                    

7 May 2019
Seharusnya aku menulis kegiatan itu kemarin, nyatanya aku ketik sekarang. Tunggu, aku ada alasan! Niatnya sih ... full melewati hari tersebut sehingga mudah mengetik. And you know what? Aku malah lupa! Ugh, my bad. I also don’t know why I should do this, tapi karena ini tugas, maka aku kerjakan. As simpel as like that. Sebelumnya tolong jangan protes kenapa aku sering menggunakan bahasa Inggris, itu kebiasaan. Mendarah daging as Aya. Ok, cukup basa basinya. Erm, mari kita lihat ....
Pagi aku terbangun karena ada paket. Ah, bukan-bukan. Namun, kiriman poster yang sudah terbingkai. Namine Ritsu, IA, dan Hatsune Miku. Vocaloid fans? Yes? Then you must be know who they are. Nope, nope, nope; bukan aku yang memesannya, tetapi suami. Ya, aku sudah menikah dengan dia orang yang juga se-hobi denganku. Sama-sama suka vocaloid, suka anime, suka Jepang, suka ....
Setelah itu aku belanja. Biasa, belanja sayur untuk berbuka dan sahur. Memilih untuk membuat tumis kangkung dan---eh! Aku kedapatan membeli daging! Enggak menyangka mereka jualan daging sapi, kukira ... hanya ayam. Beruntung, aku langsung borong, ahahahaha. Mungkin karena aku pagi-pagi berbelanja, jadi masih ada pula. Takut kayak kemarin, belanja sore malah kehabisan.
Selesai belanja, beres-beres rumah. Ganti cat litter soalnya sudah dilalerin, hih! Kasih makan kucing. Baca Alquran. Kasih makan kucing. Baca novel. Baca Alquran. Kasih makan kucing. Baca novel. Begitu terus seharian. Selang seling. Lalu cuci piring. Salat tak lupa. Isi air minum. Nothing special. Kayak orangtuamu saja bagaimana. Sigh.
Oh! Siang hari aku kedapatan paket. Kali ini paket benar-benar paket. Guess what? Isinya dua. Ini pasti suami. Dia lihat aku akhir-akhir ini balik main PS4 and BOOM! He order this without my permission.
I. Don’t. Need. This.
Tak apalah. Ini usaha dia untuk menyenangkan aku. Akhir-akhir ini kondisi aku memang lagi enggak baik. Hey! Jangan bayangkan ibu atau tantemu yang main PS! Aku masih muda, eeerm, dua puluh dua tahun! Wajar dong aku masih uring-uringan. Aku memang bandel dari SMP sampai sekarang. Nothing will change! I also a gammer, yooou know?
Suami pulang sore. Lebih awal karena berangkat pagi. Gini ... berangkat pagi, pulang sore. Berangkat sore, pulang malam. Got it? Waktu dia pulang aku siap-siap mau masak untuk buka. Tahu-tahunya dia malah buka di luar karena ada acara. Screw it! Enggak apa, enggak apa. Jadi ada stock buat sahur. Enggak usah masak lagi, hehe.
Aku harap sih dia pulang bawa oleh-oleh ... cemilan atau apa. But nothing. Kayaknya he got some hard time, dari ekspresi kecut begitu. Ah, enggak tahu harus apa. Aku sendiri merasa kacau. I’m sorry. I’m such a bad girl.
Nah, mulaikan. Aku jadi gampang down begini. Mudah-mudahan depresi dan anxiety enggak kumat. Aku memang ada masalah kejiwaan satu ini. Bukan juga main asal judge. Memang aku begini, bahkan sempat hampir mati gara-gara depresi ... stres membuat aku terkena penyakit aneh yang enggak ada obat.
Enggak, tidak ada pisikiater. Aku enggak gila. Suami sudah menanggulanginya dengan memberikan aku kitten, anak kucing. Kamu tahukan mengenai animal therapy? Itu yang aku lakukan sekarang. Stabil, sih. Namun entah kenapa akhir-akhir ini aku merasa badanku remuk. Hancur. Kepala sakit. God help.
Stop bahas itu, OOT.
Ke mana menulis ceritanya? I’m not ready for that one. Setidaknya sampai kurasa ilmu sudah matang. Plot oke dan segalanya beres. Paling aku hanya menulis cerita pendek. Untuk project novel aku hold dulu. Point pokok sudah aku tulis di buku. Tinggal pemahaman lebih lanjut. Maka dari itu, sekarang memperbanyak bacaan. Untuk menambah referensi tentunya.

8 May 2019

Sama seperti kemarin, besoknya aku ketik. Ahahahaha. Ok, cukup. Kita lihat, heeem ... I totaly forgot what happend yesterday, lmao. Seperti biasa, ya, kayak kemarin. Halah, tidak usah disebutkan apa, boring---oh, oh! Kan, sehari yang lalu aku belanja daging. Nah, ada rencana mau masak rendang.
Aku tanya suami, “Mending bumbu sudah jadi atau racik sendiri?”
“Racik sendiri.”
Alamak jaaannn, tahukan kalau bumbu racik sendiri susahnya kayak apa? Kamu enggak akan tahu kalau kamu tak coba masak sendiri. Sekali-sekali bantu ibumu untuk memasak atau masaklah sendiri. Jangan mi atau air panas doang, kebangetan!
Akhirnya belanja ke tukang sayur terdekat. Huh, kalau ke pasar jaraknya dua kilometer. Gempor yang ada saya. Pertanda buruk, mendung dan angin kencang. Enggak peduli yang penting belanja. Kucing juga sudah ngeok-ngeok minta makan, harus beli ikan pun. Dan ... benar turun hujan.
Great, deras banget ditambah anginnya enggak tahan. Aku terjebak deh di tukang sayur. Gara-gara terjebak ini juga aku ingat untuk beli beras. Padahal aku sudah bawa list belanja, tapi malu, eh, belanja bawa list seperti ini. Uhuhuhuhu.
Sebelas menit, lihat hujan. Mondar mandir. Lihat hujan lagi. Pilah-pilah barang di tukang sayur padahal enggak belanja lagi. Nonton air hujan.
“Sini duduk saja.” Ibu tukang sayurnya pegal kali, ya, lihat aku kayak setrikaan.
Akhirnya aku duduk. Anak ibu tukang sayur ajak aku bercanda. Main-main, dia bawa-bawa galon. Lalu, ciluk baaaa ciluk baaaaaa. Enggak tahan. Oke, waktu terbuang. Waktu adalah uang. Waktuku berharga. Kalau aku bawa handphone mungkin bisa sekalian baca E-book agar waktu tidak terbang sia-sia untuk melamun atau melongok. For a God sake, siapa sih bawa handphone untuk belanja sayur? Oke, yang pasti itu bukan aku.
Godaan iman lihat anak-anak hujan-hujanan. Baik-baik, aku bukan anak kecil. YOLO, siapa peduli? Langsung aku ambil kantung keresek belanja di atas meja dan hujan-hujanan. Enggak pakai pamit ke ibu tukang sayur. Ih, malu banget tapi ... yah, keadaan.
Ganti baju. Jemur yang basah. Beres. Suami pulang. Muka kecut seperti biasa. Aku selalu tanya: kenapa? Ada apa? Masalah di kantor? Tapi dia enggak jawab. Okelah kalau begitu. Lepas penat aku main game online di handphone sebentar, baring di atas kasur. J-RPG, Alchemia story. Kalian main juga? Kalau iya---eh, enggak usah. Belajar yang benar jangan nge-game terus! Aku? Kan sudah jadi ibu-ibu. Ahahahaha. Jago banget ngeles, ah, expert.
“Ay, cari takjil, yuk.”
“Ya sudah.” Sejujurnya aku enggak perhatikan dia minta apa, lol.
Akhirnya aku mengajak dia salat berjemaah, tetapi dia enggak mau. Selalu begitu. Enggak suka kalau berjemaah. Kenapa sih? Kan pahalanya lebih besar. Akhirnya aku kesal. Berceloteh. bayangkan saja ocehan ibumu seperti apa. Pasti lebih sopan daripada aku. Balasan suami cuma decak, antara pasrah dan kesal juga.
Suami sudah ganti baju, rapi. Mengajak aku jalan keluar. Namun aku enggak mau. Masak alasannya. Suami makin kesal—kayaknya—akhirnya tidur sampai buka. Oke, kenapa dia kesal aku enggak mau diajak keluar? Padahal dia biasanya suka keluyuran sendiri. Pergi saja suka enggak pamit aku dulu.
Waktu berlalu. Diam-diaman, ahahaha. Rendangnya jadi. Lumayanlah, enak. Padahal rempah-rempahnya ada yang kurang seperti daun kunyit dan lainnya. Ditambah aku gerusnya enggak halus. Blender masih belum bisa dipakai, ulekanku juga ulekan kayu bukan batu. Enggak bisa hancur sempurna.
Dia masih mendengkus and I’m act like nothing happend.
Have a bad day?” kutanya suami. Namun, balasannya cuma diam ... dengan memelukku. Mungkin dia pusing dengan kerjaan kantornya, jadi mood ikut berantakan di rumah. Dia sadar dan waras lagi. Everything clear then.

9 May 2019

This is my last day. No! I’m not gonna die! Tugas mengetik keseharian cuma tiga hari. Lupa? That is okay. I write day 8 and 9 in same day and in same time. Ketik tanggal 8 dulu lalu 9. Aku ketik sembari grinding di Alchemia Story dan pakai masker. Ahahaha ada event dan mulai ada jerawat di jidat. Tinggal seminggu lagi event di Alchemia. Aku enggak mau ketinggalan, hiks. Oke, fokus Aya fokus.
Seharian ini enggak ada yang special. Aku kebayakan tidur---enggak! Aku ketiduran. Ya, itu lebih enak. Ahahahaha. Suami libur juga. Aku malas belanja lagi karena rendang sisa kemarin masih ada. Daripada masak yang baru lagi dan rendangnya enggak habis, lebih baik enggak masak sekalian. Resolusi cemerlang!
Aku bangun lebih dulu, aku lupa bangun karena apa tadi pagi—sehabis sahur aku dan suami selalu tidur lagi. Nyawa terkumpul, aku langsung main PS4. Refreshing dan mencoba apa yang suami beli dua hari yang lalu.
Game yang aku mainkan NieR: Automata. Huh, NieR ini punya plot cerita yang bagus. Oleh karena itu aku pilih memainkan game ini, demi referensi cerita juga. Jujur, inspirasi ceritaku ada yang dari NieR. Universe NieR itu luas. Mulai dari Drakengard, NieR: Gestalt, NieR: Replicant, dan lain-lain.
Aku ceritakan sedikit mengenai cerita NieR: Automata karena kuyakin kalian enggak punya PS4 dan enggak punya uang untuk beli NieR: Automata di Steam untuk versi PC sebab harganya puluhan dolar. Ahahahaha.
Ini mengenai YorHa, android yang ditugaskan membasi para robot di bumi buatan alien yang dulu menginvasi. Dikabarkan, karena serangan alien, manusia mengungsi ke bulan. Nah, kini tugas para android membersihkan bumi dari serangan alien.
Namun, siapa sangka. Di sepanjang perjalanan, mereka bertemu robot yang memiliki hati dan perasaan! Bahkan 2B juga kini memiliki perasaan terhadap 9S. Begitu sebaliknya. Hingga akhirnya mempelajari bahwa manusia telah lama punah! Kalau begitu apa yang ada di bulan? Hanya data base mereka! Itu sebabnya para robot memiliki perasaan seperti manusia karena mereka terhubung dengan main line database bulan.
Apa yang terjadi dengan para android? Tujuan mereka hanya demi manusia. Membersihkan bumi for the glory of mankind. Ketika tahu apa yang mereka perjuangkan ternyata hanya kosong belaka ....
Serius, ini ceritanya bagus! I’m not gonna spoil anything. Aku hanya menceritakan garis besarnya saja. Belum konflik lain seperti kemunculan Adam dan Eve. Kalau kalian tidak bisa memainkannya, aku sarankan mencari-cari info mengenai full story NieR. jikalau kalian mau.
Aku sangat merekomendasikan. Ini game yang dulu gempar dan banyak peminatnya di tahun 2017 lalu. Great game ever in 2017. bahkan orchestra-nya juga mendapatkan penghargaan. Kautahu? Soundtrack game NieR menggunakan chaos language! Apa itu chaos language? Ketika seluruh bahasa di bumi di gabungkan menjadi satu, itulah chaos language. Yang paling aku suka adalah ost-nya Adam dan Eve serta lagu berjudul Grandma (destruction).
Ok, sekian cerita keseharianku, mau lanjut grinding. Aku justru menceritakan tentang NieR untuk hari ini. Ahahahaha. Don’t blame me, that game really got my attention. Bagaimana dengan suami? Ya, dia main game moba, Mobile Legend. Dia dari dulu memang suka moba dari jaman Dota.

#Diaryday by @aya.dna

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diary Of Golden Writer'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang